Harga elpiji 12 kg dinaikkan, Pertamina masih rugi Rp 5,7 T
Merdeka.com - Pertamina telah menaikkan harga elpiji 12 kilogram sebesar Rp 18 ribu per tabung, dini hari tadi. Ini membuat Perusahaan migas pelat merah itu bisa menurunkan kerugian dalam bisnis elpiji menjadi Rp 5,7 triliun dengan proyeksi tingkat konsumsi elpiji nonsubsidi itu sekitar 907 ribu metrik ton.
"Kerugian selama lima tahun Rp 17 triliun, tapi setelah penaikan harga kerugian diprediksi Rp 5,7 triliun," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, di kantornya, jakarta, rabu (10/9).
Kendati demikian, nilai kerugian tersebut masih di atas proyeksi rencana kerja dan anggaran Pertamina 2014 sebesar Rp 5,4 triliun. Itu dengan asumsi harga patokan berlaku di Asia Pasifik, CP Aramco, sebesar USD 883 per metrik ton dan kurs Rp 10.500 per dolar AS.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Gimana Pertamina tambah stok LPG? Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak. Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan penambahan pasokan LPG 3 Kg terus dioptimalkan.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Apa penyebab kerugian PT Timah di tahun 2023? Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
"Dari Rp 7.659 artinya masih ada delta Rp 4.650 per kg, ini subsidi diberikan pertamina untuk elpiji 12 kg, menimbang daya beli masyarakat dan usulan pemerintah, maka tidak dilakukan secara langsung tapi bertahap," kata dia.
Dengan penaikan bertahap setiap enam bulan, maka harga elpiji nonsubsidi bakal mencapai nilai keekonomian pada awal Januari 2016. Berdasarkan roadmap, harga elpiji nonsubsidi bakal kembali dinaikkan Rp 1.500 per kilogram pada Januari 2015.
"Tapi karena Pertamina itu BUMN dan penaikan harga berdampak pada pengguna elpiji masyarakat luas, maka kami akan menginfokan dan konsultasi dengan pemerintah," ucap dia.
Berdasarkan kalkulasi Bank Indonesia, penaikan harga elpiji 12 kilogram menyumbang inflasi hanya 0,06 persen. Hanung menilai ini tidak berdampak negatif terhadap daya beli masyarakat.
"Karena ini bukan barang subsidi, kedua memberikan layanan baik pada konsumen," kata dia. Pertamina menjamin ketersediaan elpiji nonsubsidi hingga 16 hari ke depan. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gas Elpiji 3kg yang tidak sesuai sudah dilakukan pengamanan berupa penyegelan untuk sementara tidak diedarkan kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaSaat ini, HET MinyaKita masih ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaSama seperti tren harga BBM non subsidi, tren harga produk LPG non subsidi juga disesuaikan dalam periode tertentu.
Baca SelengkapnyaPertamina tetap mempertahankan performa keuangan meskipun menghadapi dinamika pasar.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tersebut diharapkan semakin meningkatkan kesehatan keuangan BUMN energi tersebut.
Baca SelengkapnyaBahlil mengatakan bahwa penurunan ini didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.
Baca SelengkapnyaPenurunan realisasi lifting migas sebagai dampak adanya sejumlah kecelakaan kerja di awal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) mengumumkan bahwa harga beberapa jenis BBM mengalami kenaikan 1 Januari 2025.
Baca SelengkapnyaPenetapan acuan HET gas elpiji 3 kg bersubsidi untuk menekan selisih harga jual yang selama ini ditetapkan pemerintah daerah.
Baca Selengkapnya