Harga gula dipatok Rp 12.500 per Kg untungkan konsumen dan ritel
Merdeka.com - Penetapan Harga Eceran tertinggi (HET) untuk komoditas pangan pokok seperti gula disebut berdampak positif terhadap perdagangan gula di level ritel. Sebab, baik konsumen maupun pedagang ritel diyakini akan diuntungkan dengan harga yang stabil.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendukung langkah pemerintah memoderatori penetapan HET antara produsen dan distributor. Pedagang juga mengakui, penetapan ini menenangkan mereka, akan lonjakan harga yang bisanya dikeluhkan konsumen.
Koordinator Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sularsi meyakini, penetapan HET gula sebesar Rp 12.500 per Kg dimaksudkan untuk mengantisipasi agar harga gula tidak melebihi dari yang sewajarnya. Oleh sebab itu, dari sisi konsumen penetapan HET gula sangat baik untuk melindungi masyarakat.
-
Mengapa penting untuk batasi gula? Konsumsi gula lebih dari yang dibutuhkan tubuh berisiko terhadap diabetes, yang dapat menyebabkan gagal ginjal kronis.
-
Mengapa konsumsi gula perlu dikontrol? Dalam sehari, terdapat takaran dengan jumlah tertentu berapa banyak gula yang bisa dikonsumsi.
-
Kenapa harga gula naik? Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram. Gula pasir eceran yang biasanya dihargai Rp12.000 per kilogram kini menjadi Rp17.000 per kilogram. Begitu juga dengan gula premium yang semula harganya Rp14.000 per kilogram kini menjadi Rp18.000 per kilogram.
-
Bagaimana cara mencegah lonjakan gula darah? Ada tiga metode utama untuk mengelola diabetes dan menjaga kadar gula darah tetap stabil, yaitu: 1. Penggunaan Obat-obatan Obat-obatan seperti insulin atau metformin yang digunakan untuk diabetes tipe 2 perlu dikonsumsi secara teratur. Dokter akan membantu Anda menyusun rencana dan menentukan jenis obat yang diperlukan.
-
Mengapa penting untuk memilih makanan yang tidak meningkatkan gula darah? Makanan yang tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang signifikan termasuk daging tanpa lemak, unggas, ikan, alpukat, sayuran salad, telur, dan keju.
"Kalau dari sisi konsumen, penetapan HET ini sangat menguntungkan. Karena ada kepastian harga tertinggi. Tidak seperti harga cabai yang sewaktu-waktu bisa sangat tinggi harganya," tuturnya di Jakarta.
Hanya saja, dengan adanya penetapan HET gula, menurutnya pemerintah juga harus mengedepankan mekanisme pengawasan. "Caranya, dengan wajib melakukan operasi pasar apabila muncul harga melebihi HET yang telah ditetapkan," imbuhnya.
Selain itu, dia juga meminta penetapan HET gula ini juga bisa menguntungkan petani lokal. Di antaranya dengan mengawasi peredaran produk lokal dan memperbaiki tata niaga impor. "Jangan sampai justru petani yang terancam dengan penetapan HET ini. Itu harus selesai. Petani juga harus diuntungkan," serunya.
Heri, Pedagang kebutuhan pokok di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur mengaku sudah tahu adanya kebijakan penetapan HET untuk gula. Dia merasa dalam sebulan terakhir, harga gula terbilang stabil di banding bulan-bulan sebelumnya, begitu pula jika dibandingkan dengan harga kebutuhan pokok lainnya. Karena itu, dia yakin penetapan HET ini akan berdampak langsung pada stabilitas harga gula di pasaran.
Dari pengalamannya, dia mengatakan jika stabilisasi harga, erat kaitannya dengan daya beli masyarakat. "Ya kalau harga nggak stabil, terus ada kenaikan yang cukup tinggi, daya beli masyarakat akan berpengaruh. Meski gula termasuk kebutuhan pokok yang pasti ada pembelinya, tapi kami bisa rasakan perubahan daya beli masyarakat, ada pengurangan," ungkapnya.
Dia mencontohkan, menjelang perayaan tahun baru kemarin, harga gula sempat mencapai Rp 16.000 per Kg. Saat itulah daya beli masyarakat dirasakan Heri sangat menurun. Karena itulah dia berharap penetapan HET gula yang ada saat ini, bisa diterapkan juga untuk komoditi lain yang cukup penting bagi masyarakat, misalnya minyak goreng.
Senada, Pedagang grosiran kelontong di wilayah Pinang Ranti, Jakarta Timur, Gelora Surbakti berharap pemerintah terus melakukan upaya untuk menjaga stabilitas harga gula di pasaran, khususnya setiap menjelang hari raya. Pada momen-momen hari raya biasanya fluktuasi harga gula di pasaran bisa mencapai Rp 5.000 per Kg. Disparitas harga yang tinggi semacam ini, menurutnya selalu berdampak langsung pada daya beli masyarakat
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI), Abdullah Mansuri menyambut positif penerapan HET tersebut. Dia berpendapat, penerapan HET ini akan membuat para pemain gula berhati-hati, lantaran dengan HET harga gula yang ada di pasaran tak lagi bisa dipermainkan sekehendaknya.
"Gula ini kan pemainnya banyak banget, dan tahapannya cukup ribet menurut saya. Jadi dengan adanya HET ini lebih bagus. Ini demi kebaikan bersama. Agar harga gula juga bisa dikendalikan," kata Abdullah.
Meski begitu, Abdullah mengingatkan kondisi yang terjadi di lapangan masih belum sepenuhnya sesuai harapan. Kendati saat ini HET gula ditetapkan sebesar Rp 12.500 per Kg, di lapangan masih dtemukan gula dijual sampai Rp 14.500 per Kg.
Karenanya, dia meminta pemerintah terus mengawasi dan campur tangan dalam proses produksi dan distribusi gula. "Tidak fair kalau pedagang ditekan dengan HET tetapi pemerintah tidak bisa menjamin bahwa harga gula yang sampai di pedagang Rp 11.000 atau Rp 11.500 sehingga pedang bisa menjual Rp 12.500 per Kg. Ini harus dijamin oleh pemerintah," tuturnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acuan harga mempertimbangkan harga gula di produsen atau harga internasional, biaya kemasan, biaya distribusi, dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca Selengkapnyapenetapan regulasi HET beras ini menguatkan kebijakan relaksasi yang telah diberlakukan melalui Keputusan Kepala Bapanas sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini jauh melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita naik menjadi Rp15.700 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaPembelian beras di ritel modern kini dibatasi maksimal 15 kg per transaksi.
Baca SelengkapnyaHarga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.
Baca SelengkapnyaHarga beras terpantau terus mengalami kenaikan hingga pecahkan rekor. Harga beras medium kini Rp12.000 per kg. Dari semula Rp10.000 per kg.
Baca SelengkapnyaKenaikan HET beras ini berlaku mulai 10- 23 Maret 2024 di 8 wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenetapan acuan HET gas elpiji 3 kg bersubsidi untuk menekan selisih harga jual yang selama ini ditetapkan pemerintah daerah.
Baca Selengkapnya