Harga Minyak Goreng Curah Disebut Sulit Kembali ke Rp 14.000 per Liter Saat ini
Merdeka.com - Harga minyak goreng curah masih mahal di level Rp20.000 per liter. Harga tersebut masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp14.000 per liter. Sementara itu, minyak goreng kemasan masih bertahan Rp25.000 per liter.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, harga minyak goreng curah sulit turun ke Rp14.000 per liter. Sebab, saat ini kebutuhan terhadap minyak goreng curah masih cukup tinggi.
"Kalau untuk turun ke level Rp14.000 per liter masih sulit karena ada dua faktor. Pertama, permintaan minyak curah masih tinggi karena masih dalam momen lebaran dimana konsumsi minyak goreng lebih tinggi 40 hingga 50 persen dibanding waktu normal," katanya kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (13/5).
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Kenapa minyak goreng jadi keruh? Proses penggorengan, terutama makanan yang bercita rasa, dapat meninggalkan residu pada minyak. Akibatnya, minyak goreng menjadi keruh.
Sementara itu, konsumsi masyarakat juga terdorong pelonggaran mobilitas untuk makan diluar rumah. Kebutuhan minyak curah warung makan dan industri kecil yang memproduksi makanan terdorong naik.
Kedua, ada risiko pengusaha yang kehilangan pendapatan imbas pelarangan ekspor CPO dan akan mengkompensasikan kerugian ke marjin harga minyak goreng. Andai dipaksa pemerintah untuk turunkan harga di ritel khawatir hanya temporer.
Bhima menilai, masalah utama minyak goreng curah ada di pengawasan distribusi. Di mana minyak curah lebih kompleks dibanding minyak kemasan. Jalur distribusinya relatif panjang dari produsen sampai ke pasar tradisional.
Hal ini menimbulkan risiko repacking curah ke kemasan premium, apalagi disparitas harganya jauh sekali antara Rp14.000 per liter hingga Rp24.000 per liter. "Kalau pedagang mau bermain curang akan dapat profit Rp10.000 per liter. Ini mafia mafia juga yang manfaatkan situasi," katanya.
Dia menambahkan, sebenarnya pemerintah bisa memanfaatkan peran Bulog dalam menyediakan minyak goreng curah murah. "Bulog juga perlu didorong kapasitas untuk distribusi minyak goreng sehingga pengawasan lebih mudah. Selama ini kan Bulog hanya pegang beras, jagung dan kedelai yang menjadi amanat utama," tandasnya.
Kemenkeu Klaim Harga Minyak Goreng Curah Mulai Turun
Per April 2022 tingkat inflasi sudah berada di level 3,47 persen (yoy). Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, berbagai harga bahan pangan memang mengalami peningkatan namun masih bisa dikelola dengan baik.
Mulai dari harga aneka bawang yang masih relatif terjaga. Harga bawang putih mulai mengalami penurunan seiring dengan keluarnya izin impor bawang putih. Begitu juga dengan bawang merah yang mengalami kenaikan cukup tinggi. Namun kenaikan harga aneka bawang ini tidak terlalu signifikan memberikan kontribusi pada Indeks Harga Konsumen (IHK).
"Bawang putih itu relatif terjaga dan bawang merah itu relatif cukup tinggi," kata Febrio dalam Taklimat Media, Tanya BKF: Mengoptimalkan Sumber Pertumbuhan Ekonomi ke Depan, Jakarta, Jumat (13/5).
Sementara itu harga minyak goreng masin terpantau mengalami gejolak seiring dengan naiknya harga komoditas CPO. Isu minyak goreng kemasan menjadi perhatian pemerintah karena kenaikannya yang relatif tinggi mengikuti perkembangan nilai keekonomian CPO. Namun berdasarkan data terkini harga minyak goreng curah mulai melandai.
"Kita lihat harga minyak goreng curah saat ini year to date nya itu negatif 4 persen, ini harus kita jaga," kata dia.
Begitu juga dengan harga gula pasir yang juga masih relatif terjaga. Memang ada kenaikan tipis menjelang hari raya, namun tetap terkendali seiring dengan adanya musim giling pada Mei-Juni tahun ini.
Kenaikan harga daging sapi beberapa waktu lalu, kata Febrio, tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat yang tinggi menjelang Lebaran. Kenaikan harga tersebut tinggi karena stoknya menipis. Namun pemerintah telah melakukan penugasan kepada Perum Bulog untuk melakukan upaya stabilitas harga daging.
"Mudah-mudahan ke depan bisa dikelola dengan baik," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis (18/7) malam.
Baca SelengkapnyaSaat ini, HET MinyaKita masih ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaKemendag telah melakukan kajian internal untuk dua kebijakan baru terkait dengan minyak goreng, salah satunya menaikan HET MinyakKita.
Baca SelengkapnyaHarga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita naik menjadi Rp15.700 per liter.
Baca SelengkapnyaPerubahan HET MinyaKita dilakukan karena dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan harga biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaSeharusnya, menurut Zulkifli, pembeli Minyakita adalah pembeli minyak curah.
Baca SelengkapnyaKenaikan HET Minyakita masih lebih rendah ketimbang harga minyak goreng premium di pasaran.
Baca SelengkapnyaHarga jual MinyaKita masih dibanderol di bawah harga penjualan minyak goreng kemasan premium. Hal ini demi menjaga keterjangkauan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 10 komponen dalam penghitungan HPP, di antaranya yaitu harga CPO, ongkos angkut pabrik, biaya pengolahan, pengemasan, serta biaya distribusi.
Baca SelengkapnyaPada sisi lain, naiknya harga Minyakita dari Rp14.000 menjadi Rp15.500 dinilai tetap akan lebih murah dari minyak goreng kemasan premium.
Baca SelengkapnyaHarga Eceran Tertinggi Minyakita per liter yaitu Rp15.700.
Baca SelengkapnyaPemerintah bertujuan untuk mendorong peningkatan Domestic Market Obligation (DMO) hanya dalam bentuk Minyakita.
Baca Selengkapnya