Iklim prof untuk balapan tingkat dunia
Merdeka.com - Waktu tahun lalu Pertamina diberitakan di luar negeri sebagai perusahaan pertama dari Indonesia yang berhasil masuk Fortune Global 500, saya ditanya wartawan:
T: Apa perasaan Anda?
Jawab saya: Terkejut, bangga, dan sedih.
-
Apa yang membuat PLN masuk ke dalam 2 besar Fortune Indonesia 100? Keberhasilan ini pun semakin memantapkan PLN sebagai jantung perekonomian Indonesia dalam mewujudkan akses listrik yang adil dan merata serta menjadi motor penggerak transisi energi.
-
Kenapa perusahaan dari Indonesia masuk dalam daftar Forbes? Sementara itu, ada 8 perusahaan milik Indonesia yang masuk dalam daftar perusahaan terbesar di dunia versi Forbes.
-
Siapa yang punya peluang jadi miliarder? Dia menuliskan, menjadi guru yang kaya bukan berarti harus mempunyai pendapatan yang besar.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Siapa saja perusahaan terbesar di dunia versi Forbes? Kali ini yang menempatkan posisi 10 besar dalam daftar tahun 2023 yakni perusahaan JP Morgan, perusahaan minyak Arab Saudi, dan tiga bank raksasa milik China serta raksasa teknologi seperti Apple dan Alphabet.
-
Siapa yang bisa sukses dalam bisnis? 'Wirausahawan sejati menciptakan peluang bisnis, sementara wirausahawan biasa menunggu peluang bisnis.'
T: Mengapa sedih?
J: Peringkatnya terlalu baik hahaha...
T: Seharusnya peringkat berapa?
J: Ekspektasi saya di peringkat 400-an dululah. Baru kian tahun kian meningkat. Bukan sekali masuk langsung di peringkat 122 begini. Terlalu baik hehe... Bisa menekan direksi Pertamina terlalu keras.
Tentu kebanggaan saya lebih besar dari kesedihan (pura-pura) saya. Pertamina yang begitu lama jadi bulan-bulanan akhirnya bisa sangat profesional dan berhasil masuk Fortune Global 500. Tapi yang saya sedihkan benar-benar terjadi. Tahun ini peringkat Pertamina turun satu tangga menjadi 123.
Tentu saya tidak kaget dan tidak sedih. Meski turun, turunnya hanya satu tangga. Meski turun toh masih di papan 100-200. Masih sangat terhormat. Bahkan masih sangat sulit untuk mempertahankannya. Terutama karena ekonomi USA kian baik. Tentu akan banyak perusahaan di sana yang segera membesar. Ekonomi AS bangkit karena mendapat "stimulus" yang luar biasa: harga energi yang yang tiba-tiba murah sejak ditemukannya gas di celah-celah bebatuan.
Ke depan kemungkinan penurunan peringkat Pertamina masih akan terjadi. Bukan lantaran kinerja Pertamina merosot melainkan lebih melonjaknya kinerja perusahaan-perusahaan di AS atau Jerman atau Jepang atau Tiongkok. Tentu balapan tingkat dunia itu akan terus menghantui Pertamina.
Karena itu kewajiban kita semua untuk memberikan iklim yang terus kian profesional kepada Pertamina. Termasuk dukungan untuk membuatnya kian steril dari berbagai intervensi kepentingan non-korporasi. Saya melihat ekspansi Pertamina di Aljazair sebagaimana yang saya tulis di Manufacturing Hope sebelumnya, bisa menjadi salah satu alat bagi Pertamina untuk balapan di tingkat dunia itu.
Saya juga lagi menunggu dengan berdebar proyek besar yang satu ini: penggelaran pipa gas dari Arun ke Medan. Tanpa APBN. Mestinya, tiga bulan lagi selesai. Kemajuan pengerjaannya sesuai dengan target. Saya sudah sampaikan kepada Karen Agustiawan harapan saya agar proyek ini selesai 15 Oktober depan. Atau lima hari sebelum masa jabatan saya berakhir.
Ini akan bisa menghemat uang negara Rp 4 triliun per tahun. Ini akan mengakhiri sejarah panjang pemakaian BBM untuk membangkitkan listrik di Medan. Ini juga sekaligus mengatasi ketiadaan gas untuk industri di seluruh Medan. Lebih dari itu instalasi raksasa LNG Arun yang sudah nganggur bisa segera dimanfaatkan.
Kemarin saya langsung mengontak Menteri ESDM Jero Wacik. Untuk bisa memutuskan alokasi gas untuk dialirkan melalui pipa ini ke Medan. Pak Wacik pun langsung merespon. "Saya bereskan. Banyak hal ribet begini bisa saya bereskan. Contohnya gas Tangguh itu," katanya. Alhamdulillah.
Proyek pipa gas Arun-Medan ini akan menjadi agenda 100 hari terakhir pemerintahan Pak SBY.
Tentu saya juga mengucapkan selamat kepada direksi PLN. Perusahaan "Lilin" Negara (karena dirinya sendiri sering terbakar untuk menerangi orang lain) itu menyusul Pertamina masuk Fortune Global 500. Peringkatnya pun tidak membuat saya sedih: 477. Terus terang saya kaget PLN sudah begitu besarnya untuk ukuran dunia.
"Anda hebat Pak Nur. Anda telah tercatat, di masa Anda jadi dirutlah PLN masuk Fortune Global 500," tulis saya untuk Nur Pamuji, Dirut PT PLN. Ini tentu akan jadi riwayat hidup yang manis. Terutama untuk direksi PLN yang tahun ini akan habis masa baktinya.
Saya melihat masih ada tiga lagi BUMN yang memiliki potensi untuk masuk Fortune Global 500 dalam dua tahun ke depan. Tentu mereka memerlukan dukungan yang kuat. Terutama untuk bisa melakukan aksi-aksi korporasi yang mereka perlukan. Direksi mereka sangat mampu. Asal tidak banyak diintervensi. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick menyebut BRI berhasil mengalahkan brand-brand besar global. BRI sendiri menempati urutan ke 308 dalam Forbes 2000 tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAda 18 BUMN yang masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 kali ini. Total pendapatan mereka mencapai Rp2.763,31 triliun.
Baca SelengkapnyaKekayaan para konglomerat di dunia diprediksi bakal terus meningkat.
Baca SelengkapnyaLangkah penyelamatan 4 perusahaan ini tergantung separah apa kondisinya.
Baca SelengkapnyaBRI menduduki peringkat 308 diikuti Bank Mandiri (373), BCA (457), Telkom Indonesia (912) dana BNI (944)
Baca SelengkapnyaKekayaan global di negara-negara berkembang akan menembus batasan 30 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTantangan yang dihadapi pelayaran nasional, termasuk persaingan yang tidak sehat akibat keterlibatan BUMN yang tidak memiliki inti bisnis di sektor pelayaran.
Baca SelengkapnyaPada awal tahun 2024, BMW menunjukkan performa kuat dalam penjualan mobil plug-in
Baca SelengkapnyaKemenkeu berencana memberikan dana suntikan PMN kepada tiga perusahaan pelat merah senilai Rp28,15 triliun.
Baca SelengkapnyaTransformasi ekonomi yang sedang diupayakan oleh BUMN perlu dilakukan dengan perencanaan matang.
Baca SelengkapnyaDalam Rekrutmen Bersama BUMN 2024 terdapat 100 lebih perusahaan BUMN yang ikut berpartisipasi.
Baca Selengkapnya