Indonesia Impor Komoditas ini dari Amerika Serikat, Ada Minyak Bumi Hingga Sayuran

Merdeka.com - Ekonomi Amerika Serikat (AS) masih jadi sorotan dunia setelah negara tersebut terlilit utang hingga USD 31,45 triliun atau setara Rp462.000 triliun per Februari 2023. Bahkan, AS disebut berpotensi alami resesi karena gagal bayar utang.

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen telah melakukan pertemuan dengan para CEO Bank pada Kamis (18/5) kemarin. Pertemuan ini membahas terkait plafon utang AS. Yellen mengatakan kepada para eksekutif bahwa merger bank mungkin diperlukan karena industri ini harus melewati krisis.

Dia memberikan bukti lebih lanjut bahwa Presiden Joe Biden mulai menerima gagasan merger bank meskipun ada kekhawatiran dari kaum progresif dan pengawasan administrasi terhadap konsentrasi perusahaan.

"Krisis perbankan terburuk sejak 2008, ditandai dengan serangkaian kegagalan bank, anjloknya harga saham, dan kekhawatiran tentang model bisnis bank regional dan menengah, telah memaksa pemikiran ulang regulasi," ujar Yellen dikutip dari CNN, Sabtu (20/5).

Meski demikian, Amerika Serikat masih jadi salah satu negara asal impor komoditas ke Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor Indonesia dari Amerika Serikat sebesar USD10,04 miliar periode Januari hingga November 2021.

Berikut daftar komoditas impor dari Amerika Serikat ke Indonesia hingga 2021, dikutip data BPS.

- Impor Kedelai senilai USD1,28 miliar

- Impor Minyak Bumi dan Hasil-Hasilnya senilai USD2,57 miliar

- Impor Biji Gandum dan Meslin senilai USD341,8 juta

- Impor Mesin/Perlengkapan Elektrik dan Bagiannya senilai USD332,6 juta

- Impor Alumunium senilai USD135,03 juta

- Impor Daging Sejenis Lembu senilai USD106,9 juta

- Impor Buah-buahan senilai USD94,25 juta

- Impor Besi dan Baja senilai USD36,5 juta

- Impor Tembakau senilai USD34,2 juta

- Impor Sayuran senilai USD15,8 juta

- Impor Kendaraan Bermotor (tidak termasuk sepeda motor, CBU, dan CKD) senilai USD14,3 juta

- Impor Beras hingga tahun 2014 senilai USD1,2 juta. Namun impor beras ini tidak berlanjut setelahnya.