Ini empat merek rokok kuasai iklan TV nasional
Merdeka.com - Lembaga survei Nielsen Indonesia mengungkap dominasi iklan nasional masih dipegang sektor industri tembakau. Belanja iklan kategori rokok mencapai Rp 1,9 triliun secara total dengan pertumbuhan sebesar 76 persen dari tahun sebelumnya.
Direktur Media Nielsen Indonesia, Hellen Katherine mencatatkan, merek iklan Dunhill tercatat sebagai produk belanja iklan tertinggi disepanjang kuartal pertama tahun ini mencapai sebesar Rp 420 miliar.
Nilai iklan rokok bergantung pada negosiasi produsen rokok dengan stasiun televisi. Menurutnya, perhitungan iklan berdasarkan pada satuan waktu tayangan yang muncul dilayar kaca.
-
Tembakau jenis apa yang paling banyak laku? “Yang paling laris tembakau orisinal, yang dari Temanggung,“ kata Aziz.
-
Dimana cukai rokok menjadi pengendali industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Bagaimana Kemendag mendukung industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Apa yang dipromosikan dalam iklan? Dalam peluncuran iklan video musik terbarunya ini, Sido Muncul turut mengundang para penari yang menarikan Tarian Kabasaran khas Minahasa.
"Harga iklan rokok tentu tergantung iklan stasiun apa program apa, beda beda yang kami hitung berdasarkan pure red card. Misal red card 30 detik harga Rp 10 juta di RCTI itu yang kita masukin. Mungkin kenyataannya belinya borongan misal Dunhill," tutur Hellen.
Rokok memang jadi primadona bagi dunia pariwara. Hal itu, terbukti pada urutan ketiga belanja iklan terbesar adalah adalah merek rokok kretek lainnya, yaitu Djarum Super Mild, dengan angka belanja iklan sebesar Rp 200 miliar dan tumbuh sebesar 428 persen atau lebih dari empat kali lipat dari tahun sebelumnya.
"Actual deal beda (nilai) dan actualnya kita enggak tau berapa nilai iklannya," kata Hellen.
Selain itu masih bertengger posisi keempat Gudang Garam Signature Rp 176,6 miliar dan posisi kedelapan rokok Dji Sam soe Rp 152,2 miliar. Dari deretan 10 terbesar, 4 merek rokok masih menguasai pangsa pasar belanja iklan di media massa yang ada.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerugian Rp9,1 Triliun Hingga PHK Massal Membayangi Industri Media Jika Iklan Rokok Dilarang
Baca SelengkapnyaBanyak perusahaan yang masih mengandalkan TV sebagai media iklan.
Baca SelengkapnyaDia menyayangkan sikap pemerintah yang tidak melibatkan industri periklanan maupun industri kreatif
Baca SelengkapnyaIklan rokok televisi (TV) yang jam tayangnya semakin sempit dari semula jam 21.30 – 05.00 menjadi 23.00 – 03.00.
Baca SelengkapnyaJanoe juga memperkirakan adanya potensi penurunan yang dapat terjadi jika pembatasan dan penyempitan iklan rokok diberlakukan.
Baca SelengkapnyaPeredaran rokok perlu dikendalikan di tingkat masyarakat selaku konsumen.
Baca SelengkapnyaAda kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaBerbagai pelarangan soal industri hasil tembakau memberatkan industri kreatif dan periklanan.
Baca SelengkapnyaAturan kemasan rokok polos tanpa merek menjadi polemik baru bagi perusahaan yang menjalankan usahanya secara legal.
Baca SelengkapnyaPer 1 Januari 2024, tarif cukai hasil tembakau naik 10 persen.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin tengah membuat Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) tentang produk tembakau dan rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaFabianus menyatakan bahwa PP 28/2024 maupun RPMK memiliki potensi besar untuk mempengaruhi keberlangsungan industri media luar griya.
Baca Selengkapnya