Jokowi Ajak Mahasiswa Stanford University 'Study Tour' ke IKN: Saya akan Jadi Pemandunya
Jokowi menyaksikan penandatanganan MoU antara Otorita IKN dan Stanford Doerr School of Sustainability, Stanford University.
Jokowi menyaksikan penandatanganan MoU antara Otorita IKN dan Stanford Doerr School of Sustainability, Stanford University.
Jokowi Ajak Mahasiswa Stanford University 'Study Tour' ke IKN: Saya akan Jadi Pemandunya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan Stanford Doerr School of Sustainability, Stanford University mengenai bidang penelitian dan inovasi berkelanjutan.
Dia mengatakan, IKN Nusantara merupakan showcase transformasi Indonesia dalam hal penggunaan energi hijau, energi sinar matahari, hingga pembibitan tanaman yang diprioritaskan di ibu kota baru tersebut.
"Akan sangat baik bila mahasiswa Universitas Standford melakukan study tour di Ibu Kota Nusantara. Untuk bisa lebih dekat melihat proses dan belajar mengenai keberlanjutan dalam suatu kota hijau dan cerdas. Saya akan menjadi guide (pemandu) di Ibu Kota Nusantara bila dibutuhkan," ujar Jokowi dalam siaran pers yang dirilis Otorita IKN, Kamis (16/11/2023).
"Dalam perubahan iklim semacam ini, kolaborasi sangat penting dan langkah strategis konkrit sangat dibutuhkan," tegas Jokowi.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono mengatakan, dengan MoU ini Stanford dan para alumninya berkomitmen membangun pusat riset dengan kualitas kelas dunia di IKN.
Riset yang akan dilakukan antara lain terkait pengelolaan air, sustainable urban development dan robotic serta berbagai hal relevan lainnya.
Di kawasan inti IKN bakal disiapkan pusat riset Stanford ini.
Hasilnya nanti akan menjadi bekal IKN dalam pengembangan IKN Nusantara sebagai kota cerdas yang hijau dan berkelanjutan, serta menghargai berbagai upaya yang melibatkan para pemangku kepentingan.
"Beberapa bulan lalu Stanford sudah menyerahkan letter of intent di Jakarta dan disepakati kolaborasi di bidang riset, penelitian dan training capacity building. Nantinya untuk hal yang lebih teknis akan dilakukan pertemuan-pertemuan lanjutan," kata Bambang.
Pembangunan pusat riset milik Stanford University sendiri rencananya akan dilakukan sekitar Januari atau Februari 2024.Bambang mengatakan, Otorita IKN menyediakan lahan seluas 3 ha di kasawan inti IKN. Para alumni Stanford di Indonesia yang akan membangun gedung pusat riset tersebut. Stanford kemudian yang mengisinya dengan aktivitas riset di sana.
"Baik peneliti dari Indonesia maupun peneliti dari Stanford nanti akan berinteraksi meneliti di sana," imbuh Bambang.
Untuk diketahui, selain Stanford, tiga univesitas asal Belanda yakni Delft University, Erasmus University, dan salah satu kampus di Roterdam juga akan bekerja sama membangun pusat riset di sana. Dari dalam negeri, 6 kampus negeri juga sudah berkomitmen membangun pusat riset.
Merdeka.com