Kapal kenegaraan kirim 200 ton air tawar untuk korban gempa di Palu
Merdeka.com - Sebanyak satu unit kapal negara kenavigasian kembali dikerahkan untuk untuk mengangkut bantuan kemanusiaan untuk para warga yang terkena musibah bencana gempa di wilayah Sulawesi Tengah.
Kali ini kapal yang diberangkatkan adalah KN. Miang Besar milik Distrik Navigasi Samarinda diberangkatkan menuju Palu. Selain mengangkut bantuan logistik, kapal tersebut juga membawa sekitar 200 ton air tawar.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, R. Agus H. Purnomo telah memerintahkan kapal KN. Miang Besar untuk mengisi air tawar maksimum di tangki kapal dengan kapasitas 200 ton untuk kemudian dapat diberikan sebagian air tersebut kepada masyarakat di Palu dan Donggala yang kekurangan air bersih.
-
Mengapa kapal tersebut penting? Penelitian ini bagian dari misi untuk melestarikan dan melindungi dua bangka kapal ini yang dinilai sangat penting bagi arkeologi dunia, menurut pengumuman Badan Warisan Kebudayaan Nasional China.
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Kapal apa yang dipakai untuk berlayar di laut Nusantara? Moda transportasi utama dalam mengarungi lautan Nusantaraadalah kapal. Jenis kapal paling terkenal adalah jung.
-
Apa yang terlihat saat kapal tiba di Kalianget? Saat hendak sampai di pelabuhan, tampak sekelompok burung terbang rendah mengikuti pergerakan kapal.
-
Dimana kapal tersebut ditemukan? Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Dimana Pelabuhan Kamal berada? Sejak tahun 1940-an, Pelabuhan Kamal di Kabupaten Bangkalan merupakan jalur penyeberangan utama yang menghubungkan Pulau Madura dengan Pulau Jawa, tepatnya dengan Pelabuhan Ujung di Kota Surabaya.
"Kapal KN. Miang Besar hingga saat ini telah memuat 3.544 unit bahan pokok, bagi masyarakat sekitar Samarinda yang ingin menyumbang bagi warga Palu, Donggala dan sekitarnya akibat gempa dan tsunami masih dapat menyampaikan bantuannya sebelum kapal diberangkatkan menuju Palu," kata Dirjen Agus di Palu, Minggu (30/9).
Dirjen Agus mengungkapkan, kapal negara KN. Miang Besar diberangkatkan dari Samarinda hari ini (30/9) pukul 12.00 WITA yang diperkirakan akan tiba di Palu besok (1/10) pukul 09.00 WITA. Berikutnya ada kapal patroli KPLP KN. Gandiwa dari Pangkalan PLP Bitung dan Kapal Kenavigasian KN. Merak dari Distrik Navigasi Bitung yang juga direncanakan berangkat menuju Palu.
"Hingga saat ini, 4 kapal negara telah diperbantukan untuk membawa misi kemanusiaan musibah gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah. 1 kapal KNP. Pasatimpo P-212 sudah diberangkatkan kemarin dan 1 kapal KN. Miang Besar akan diberangkatkan hari ini dan 2 kapal lainnya menunggu terkumpulnya bahan bantuan dari masyarakat sekitar," tutupnya.
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam misi kemanusiaan Kementerian Perhubungan untuk korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah dapat menghubungi Koordinator dan Pengendali Posko Peduli di Samarinda yaitu M.Dahri di 0822 13 200 300,Toto Mukarto (0811 100 707) Triono (0852 4192 9214) dan Widji (081346325507).
Sementara itu, posko Quick Response Team (QRT) Kementerian Perhubungan yang telah terbentuk sejak (28/9) lalu, terus memonitor dan memantau kondisi pasca gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah.
Bertempat di ruang Marine Command Center (MCC) dan Puskodalops lantai 4 Gedung Karsa Kementerian Perhubungan setiap harinya dijaga oleh para petugas yang dipimpin oleh perwira jaga secara bergantian selama 24 jam.
Adapun telepon Posko QRT yang dapat dihubungi di nomor 021-3456614, 021-3451364 dan 081385253006.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri bersinergi dengan seluruh pihak dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Papua.
Baca SelengkapnyaKapal itu itu membawa 50 kota suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.
Baca SelengkapnyaTidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaSekitar 300 pemudik tujuan Pulau Raas belum mendapatkan tiket kapal feri
Baca SelengkapnyaBNPB berkoordinasi dengan BMKG, TNI AU, Pemprov Sumatera Barat dan pihak pihak terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaKKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBantuan yang diberikan kepada Kelompok Tani Darma Wijaya ini untuk menyelamatkan padi sawah seluas 5.500 ha.
Baca SelengkapnyaLe Minerale kirimkan ribuan galon air minerale ke Gaza.
Baca SelengkapnyaBeras akan disalurkan ke beberapa desa di Kepulauan Meranti, Riau.
Baca SelengkapnyaDalam misi kemanusiaan itu, mereka membawa sebanyak 20 palet barang bantuan yang total beratnya mencapai 3,2 ton
Baca SelengkapnyaHelikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang
Baca Selengkapnya