Karyawan Minta Manajemen Garuda Indonesia Berikan Hak Kebebasan Berserikat
Sekertaris Jenderal Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) Novrey Kurniawan mengatakan, Sekarga berharap ada perbaikan dalam manajemen Garuda Indonesia ke depan.
Sekertaris Jenderal Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) Novrey Kurniawan mengatakan, Sekarga berharap ada perbaikan dalam manajemen Garuda Indonesia ke depan.
Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) tengah berpolemik dengan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.
Penyebabnya, serikat karyawan tersebut dilaporkan ke kepolisian terkait dugaan pencemaran nama baik dan terdapat dugaan terkena union busting oleh manajemen Garuda Indonesia
Kendati begitu, Sekertaris Jenderal Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) Novrey Kurniawan mengatakan, Sekarga berharap ada perbaikan dalam manajemen Garuda Indonesia ke depan.
"Kami ingin menyampaikan harapan kami kepada Garuda Indonesia," kata Novrey dalam agenda Rapat Dengar Pendapat Umum bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (19/6).
Harapan pertama, yakni manajemen Garuda Indonesia dan Serikat Pekerja selalu berkomunikasi untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan melalui pembentukan Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan.
Kedua, manajemen dan Serikat pekerja berkomitmen untuk menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Perjanjian Kerja Bersama serta selalu berkomunikasi jika ada hal-hal yang perlu dilakukan penyesuaian untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Ketiga, Sekarga berharap manajemen Garuda Indonesia memberikan kebebasan berserikat dan berkumpul kepada seluruh karyawan tanpa ada tekanan ataupun konsekuensi hukum, sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif demi mendukung kinerja terbaik perusahaan.
Harapan keempat, Sekarga berharap Garuda Indonesia sebagai National Flight carrier dapat terus mengintegrasikan kebutuhan transportasi udara bagi kemajuan negara Republik Indonesia, dan hal ini juga ditunjang dengan fundamental bisnis perseroan yang kuat sehingga dapat memberikan dividen kepada Negara Republik Indonesia.
Manajemen Garuda Indonesia dinilai melakukan upaya pemberangusan serikat pekerja maskapai pelat merah itu.
Baca SelengkapnyaKaryawan di Asia merasa tidak cukup berkembang di tempat kerja mereka.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan telah memberi surat teguran kepada Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengusaha harus memberikan kesempatan kepada pekerja/buruh untuk melaksanakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaPerkembangan zaman menuntut perusahaan harus cepat beradaptasi, termasuk para karyawannya.
Baca SelengkapnyaKeterlambatan kepulangan jemaah haji ini membuat pihak Garuda Indonesia kembali mendapat teguran dari Kemenag.
Baca SelengkapnyaTernyata, ia pernah mengalami ujian hidup yang begitu hebat. Pria itu mengaku bahwa istri dan anaknya sampai pindah keyakinan.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dikarenakan masih fokus untuk memperbaiki kondisi ekuitas.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan Kemenag akan melayangkan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada Garuda.
Baca Selengkapnya