Kemenko Perekonomian: 64 Persen Petani Kelapa Sawit Indonesia Lulusan SD
Merdeka.com - Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian RI, Musdhalifah Machmud membeberkan sejumlah kendala dalam pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia. Salah satunya yaitu rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia.
"Pendidikan di kalangan petani sawit 64 persen itu masih SD (Sekolah Dasar) ke bawah. Sehingga untuk melakukan komunikasi yang baik, tata kelola regulasi yang baik perlu effort lebih besar lagi," ujar dia dalam webinar Masa Depan Sawit Indonesia di Pasar Uni Eropa Pasca Covid-19, Kamis (17/12).
Selain itu, produktivitas komoditi kelapa sawit di Indonesia juga dianggap masih rendah. Dia mencatat, tingkat produktivitas saat ini hanya mencapai rata-rata 3,6 ton per hektare dalam satu tahun. "Padahal, potensi yang ada mencapai 6 sampai 8 ton dalam satu hektare per tahun," terangnya.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Dimana kelapa sawit pertama kali ditanam di Indonesia? Kelapa sawit pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor, pada tahun 1848 oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Apa penyebab produksi gula Indonesia kalah saing dengan Brazil? 'Brazil dan Indonesia sama-sama terletak di Garis Khatulistiwa. Hal ini perlu menjadi bahan refelksi kita bersama,' kata Arief dalam acara Nasional Sugar Summit (NSS) 2023, Jakarta, Rabu (13/12). Arief menilai pemerintah dan para pemangku kepentingan (stakeholder) perlu merefleksikan diri dan melihat kesuksesan Brazil dalam mengelola tebu. Sehingga menjadi negara dengan pengeskpor terbesar di dunia.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Siapa yang membawa kelapa sawit ke Indonesia? Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
Tantangan lainnya ialah black campaign atau kampanye hitam terhadap CPO dan turunannya asal Indonesia. "Khususnya terkait deforestasi, kerusakan lingkungan, biodiversity lost atau rusaknya keanekaragaman hayati akibat pengembangan lahan kelapa sawit," paparnya.
Juga adanya hambatan akses pasar di beberapa negara tujuan ekspor. Hal ini tak lepas dari kian meningkatnya permintaan akan produk CPO dan turunannya dari kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
"Seperti tarif bea masuk yang dikenakan terlampau tinggi, kebijakan anti dumping, dan food safety. Sehingga menjadi tantangan tersendiri," ucap Musdhalifah mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini menjadi salah satu faktor rendahnya produktivitas pertanian di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaJumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaSituasi ini sudah berlangsung lama, terutama sejak kebijakan pemerintah yang tidak lagi mendukung sektor pertanian pascareformasi.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mendukung upaya pemerintah dalam membangun banyak infrastruktur
Baca SelengkapnyaSaid menyebut tenaga kerja Indonesia yang bekerja saat ini berjumlah 142,1 juta. Namun ironisnya 54,6 persen diantaranya lulusan SMP ke bawah.
Baca SelengkapnyaStaf Divisi Penyaluran Dana BPDPKS, Rangga Rahmananda menyatakan program beasiswa ini telah dilaksanakan sejak 2016.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian diminta mampu memacu produktivitas produk kopi di Indonesia agar bisa menghasilkan 8-9 ton per hektar.
Baca SelengkapnyaAkan ada dampak yang cukup berat jika tak ada pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaPISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.
Baca Selengkapnya