Kementan sebut penyebaran virus Antrax lewat 3 cara
Merdeka.com - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita mengatakan penyebaran virus antraks pada sapi sangat mudah dikendalikan. Caranya, pemberian vaksin kepada sapi terlebih secara rutin enam bulan sekali.
"Antraks ini penyakit yang sulit untuk diberantas, tapi mudah dikendalikan karena penyebabnya bakteri, bukan penyebabnya virus. Tapi bakteri yang namanya bakteri Bacillus Anthracis. Nah, kenapa saya katakan mudah dikendalikan? Karena dia bisa terkendali karena vaksin, asal dinas-dinas tersebut rajin melakukan vaksin pada sapinya, dombanya, kambingnya saya jamin clear," ujarnya di Jakarta, Senin (23/1).
Lebih lanjut, I Ketut menjelaskan saat ini Indonesia sedang memasuki musim hujan. Hal ini yang membuat virus antraks menjadi bekembang dikarenakan tidak adanya sumber panas dari matahari. Untuk itu, dia mengingatkan agar tak mengkonsumsi sapi yang mati karena virus antraks.
-
Apa ciri khas hewan terinfeksi antraks? Ada beberapa ciri hewan yang terinfeksi antraks, antara lain: Hewan terlihat gelisah, Gusar karena depresi, Sesak napas, Terjadi pembengkakan, Demam mencapai 42 derajat celsius, Keluar darah berwarna kehitaman dan encer dari lubang-lubang tubuh.
-
Bagaimana cara mencegah antraks? Anda dapat mengurangi risiko antraks dengan mendapatkan vaksin antraks. Sebagai pencegahan, ini diberikan dalam rangkaian vaksin lima dosis selama periode 18 bulan.
-
Bagaimana peneliti mengidentifikasi virus di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Bagaimana cara virus Nipah menular dari hewan? Virus nipah menular melalui beberapa cara, yaitu: Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar buah atau babi, atau cairan tubuh mereka (seperti darah, air seni, atau air liur). Mengonsumsi produk makanan yang terkontaminasi cairan tubuh hewan yang terinfeksi (seperti nira kelapa sawit atau buah yang terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi).
-
Bagaimana cara pemberian vaksin cacar monyet? Vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan interval empat minggu,' ujar Maxi.
-
Kenapa antraks bisa menginfeksi manusia? Manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi mikroba ini.
"Matahari jarang muncul spora-spora antraks itu kan naik keatas. Kalau dia (sapi) tidak tervaksin, tidak ada kekebalan sapinya. Untuk sapi yang mati akibat apapun, itu enggak boleh dipotong, apalagi sapi yang ada antraksnya jangankan dipotong dibuka saja enggak boleh, karena sporanya kan terbang dan kita hirup jadi kita kena paru- paru," jelasnya.
Dia juga menjelaskan terdapat tiga penyerangan virus antraks yaitu kulit, pernapasan dan pencernaan. Sementara, kasus yang terjadi di Kulonprogo, menurutnya, masyarakat kurang informasi soal penyakit ini, sehingga masih mengkonsumsi sapi yang sudah mati.
"Iya saya rasa, jadi kemarin kita kerja sama dengan dinas kesehatan. Saya maunya yang manusia oleh Kemenkes, yang hewan di kita (Kementan). Jadi walau kita punya uang sedikit tetap jalan. Dan juga kalau bisa wartawan memberikan peringatan bahwa memakan daging sapi mati bukan hanya disalahkan dalam ilmu pengetahuan tapi disalahkan oleh ilmu agama," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Upaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaGejala antraks muncul tergantung pada bagaimana kita terinfeksi oleh bakteri penyebabnya, bisa melalui kulit, pernapasan, hingga jarum suntik.
Baca SelengkapnyaWabah antraks di Gunungkidul, Yogyakarta menjadi sorotan. Sekurangnya tiga orang meninggal dan 93 lainnya positif antraks setelah mengonsumsi daging sapi.
Baca SelengkapnyaAntraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, hingga domba. Namun, bakteri tersebut juga bisa melompat ke manusia.
Baca SelengkapnyaSyamsul Ma’arif meminta masyarakat tidak mengonsumsi daging hewan yang terpapar antraks.
Baca SelengkapnyaAntraks tidak mudah hilang dari daerah yang pernah terinfeksi
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaKemenkes membenarkan bahwa saat hewan positif antraks mati, sporanya bisa bertahan di tahan.
Baca SelengkapnyaPertolongan pertama orang terjangkit antraks adalah dibawa ke dokter untuk mendapatkan antibiotik.
Baca SelengkapnyaPernyataan Wapres itu menyikapi laporan Kementerian Kesehatan yang menyatakan adanya temuan dua suspek baru kasus antraks di Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca Selengkapnya