Keuntungan Pertamina tak capai Rp 171 T jika kuasai Blok Mahakam

Merdeka.com - Jumlah laba yang fantastis jika Pertamina menguasai Blok Mahakam, Kalimantan Timur dianggap tidak masuk akal. Sebelumnya Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan telah mengatakan kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan bahwa laba Pertamina bisa mencapai Rp 171 triliun jika perusahaan pelat merah tersebut memiliki blok yang kaya gas tersebut.

Head Department Media Relations Total E&P Indonesie Kristanto Hartadi mengatakan, mustahil bila keuntungan kontraktor (net contractor share) per tahun di Blok Mahakam pasca 2017 di atas angka Rp 100 triliun. Total adalah operator blok Mahakam saat ini.

Pasalnya, tahun 2012 saja, pendapatan bisnis blok Mahakam tahun 2012 mencapai USD 11,23 miliar atau Rp 106 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 63 triliun diserahkan kepada negara, Rp 21 triliun cost recovery dan sisanya Rp 22 triliun dibagikan untuk kontraktor yang saat ini adalah Total dan Inpex.

Sementara untuk tahun ini, berdasarkan proposal kerja kontraktor kepada SKK Migas, keuntungan diperkirakan akan mencapai USD 8,92 miliar atau sekitar Rp 85 triliun. Dari jumlah tersebut keuntungan kepada kontraktor hanya Rp 15 triliun dengan asumsi harga minyak USD 100 per barel dan nilai tukar Rp 9.000 per USD.

"Dengan kenyataan bahwa Blok Mahakam dalam tahap penurunan produksi dan cost per barel yang juga semakin tinggi, maka total penerimaan tahun 2018 kemungkinan besar hanya kurang dari setengah total penerimaan 2013, dengan asumsi ekonomi yang sama," ungkap dia kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/4).

"Jadi, menurut hemat saya, rasanya agak mustahil bila keuntungan kontraktor per tahun blok Mahakam pasca 2017 berada di atas angka Rp 100 triliun," imbuh dia.

Seperti yang telah diketahui, Pertamina sangat berambisi untuk menguasai Blok Mahakam yang kontraknya akan berakhir pada 2017. Dahlan bahkan sesumbar bahwa jika Pertamina bisa menyalip Petronas jika menguasai Blok Mahakam.