Kisah Sukses Ayah Raline Shah, Awalnya Pekerja Bengkel sampai Jadi Crazy Rich Medan
Merdeka.com - Masyarakat Indonesia sudah mengetahui Raline Shah merupakan selebrita kaya sejak lahir. Namun, dibalik kemewahan yang dimilikinya, ada peluh keringat Rahmat Shah untuk mencapai kehidupan mapan ekonomi.
Rahmat Shah merupakan ayah dari Raline Shah. Mengutip akun YouTube DR.H.Rahmat Shah Channel, Rahmat merupakan pria kelahiran 23 Oktober 1950 di desa Perdagangan. Sebuah desa di pinggir hutan dekat kota kecil berdagang Simalungun, Sumatera Utara.
Saat berusia 5 tahun, Rahmat dan dua kakak kandungnya pindah ke kota Medan. Mereka tinggal serumah dengan neneknya. Sejak SD hingga SMA, neneknya yang mengasuh dan menyekolahkan SD sampai SMA.
-
Siapa yang pernah mengalami masa sulit? Momen 8 Artis Mengenang Masa Sulit, Ada yang Mau Makan 3.000 Mikir Panjang dan Bahkan Rela Menjadi Supir Artis.
-
Kenapa kenakalan remaja bisa merugikan? Kenakalan remaja tidak hanya merugikan diri mereka sendiri, tetapi juga membawa dampak negatif bagi keluarga dan masyarakat luas.
-
Kenapa anak kuliah rentan stres? Tantangan lainnya adalah stres dan tekanan akademik yang tinggi. Tuntutan tugas, ujian, dan deadline dapat menyebabkan tingkat stres yang berlebihan.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Kenapa perbedaan ekonomi bisa merusak pertemanan? Beberapa konselor mengatakan, kesenjangan kekayaan dalam kelompok pertemanan cenderung menjadi topik yang tabu, dan kurangnya diskusi jujur tentang hal ini dapat memicu kecemburuan di antara teman-teman atau menyebabkan seseorang dipandang sebagai orang yang aneh.
-
Siapa yang merasakan beban berat? Shanty menyatakan bahwa ia merasakan beban berat selama masa Pendidikan Karakter dan Disiplin (PPKD) karena tidak menerima kabar dari Fabian.
Kondisi ekonomi yang pas-pasan, memaksa Rahmat harus menjalani hidup prihatin dan menahan keinginannya untuk mengikuti hingar-bingar usia remajanya. Ketika teman-teman seusianya berangkat ke Pulau Jawa untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, Rahmat harus menahan keinginannya untuk bekerja di bengkel keluarga. Sambil mengayuh sepeda, Rahmat harus bolak-balik membawa alat-alat mobil.
Ditolong Surya Paloh
Karirnya sebagai pengusaha dimulai sejak usia masih sangat muda. Diawali ketika Rahmat bertemu Surya Paloh, pengusaha sekaligus pendiri Partai NasDem.
Surya Paloh menawarkan Rahmat pekerjaan di perusahaan keluarga Surya yaitu PT Ika Diesel. Karir Rahmat cukup cemerlang ketika bekerja di PT Ika Diesel. Rahmat berhasil melakukan lobi-lobi luar biasa hingga mampu menembus pasar asuransi kendaraan dan perkebunan.
Pada 1980, Rahmat mendirikan PT Unitwin Indonesia yang bergerak dalam keagenan berbagai produk dari dalam dan luar negeri, di samping supplier dan kontraktor. Usaha Rahmat kemudian berkembang pesat dan mendapat sejumlah proyek berskala besar. Dari perusahaan yang terus berkembang, kekayaan Rahmat terus meningkat.
Dia tercatat pernah menjajal karir di dunia politik. Dia pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari tahun 1999 hingga 2004. Tak hanya itu dia juga salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Sumatera Utara mulai dari tahun 2009 hingga 2014. Rahmat pernah menjabat sebagai mantan anggota DPRD dari Dapil Sumatera Utara.
Punya Harta Rp139,7 Miliar
Pada tahun 2012, dia pernah mendaftarkan dirinya sebagai calon Gubernur Sumatera Utara dengan harta yang dilaporkan saat itu sebesar Rp139,7 miliar dan USD950.783.
Pria yang pernah menjadi diplomat ini memiliki aset di sejumlah daerah. Terbesar di Sumatera Utara, Jakarta, Tangerang, bahkan Malaysia serta Melbourne, Australia.
Dia juga memiliki hobi berburu dan berpetualang hingga mendapatkan gelar Great Hunter. Bahkan Rahmat menjadi orang Indonesia pertama yang memperoleh African Big Five Grand Slam Award.
Kecintaannya pada satwa membuat Rahmat mendirikan International Wildlife & Galerry, Medan. Tempat ini menjadi satu-satunya kawasan konservasi satwa liar di Asia. (mdk/azz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.
Baca SelengkapnyaKehidupan ekonomi Rieke Diah Pitaloka mulai berubah setelah mendapat tawaran bermain sinetron.
Baca SelengkapnyaPerusahaan logistik Achmadi kini memiliki 200 klien yang kebanyakan merupakan perusahaan asal Jepang.
Baca SelengkapnyaSimak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.
Baca SelengkapnyaSaat berada di puncak kekayaan, sindrom Orang Kaya Baru (OKB) membawanya kembali ke titik terendah.
Baca Selengkapnya