KKP Kampanyekan Gerakan Makan Ikan Bagi Masyarakat Perbukitan
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggalakkan kampanye Gerakan Memasyarakat Makan Ikan (Gemarikan) dengan sasaran daerah-daerah yang angka konsumsinya masih rendah. Di antaranya penduduk yang tinggal di wilayah perbukitan yang notabene jauh dari laut.
"Tak dapat dipungkiri, angka konsumsi ikan masyarakat di dataran tinggi lebih rendah dibandingkan yang dekat dengan sentra produksi perikanan di pesisir pantai," ujar Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Machmud dalam pernyataannya, Minggu (7/3).
Machmud mengungkapkan, salah satu wilayah yang kini menjadi sasaran kampanye Gemarikan ialah Majalengka, menyusul di wilayah ini mencatatkan angka stunting yang masih tinggi. "Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas 2018) prevalensi stunting di Jawa Barat cukup tinggi, yakni mencapai 29,2 persen persen. Bahkan, untuk wilayah Majalengka, angka penderita stunting mencapai 30 persen," terangnya.
-
Kenapa KKP mendorong konsumsi ikan yang berkelanjutan? Fakta yang menggembirakan harus didukung ketersediaan ikan yang bermutu secara kontinyu dan mudah diakses oleh masyarakat. Mengingat kecukupan kebutuhan ikan berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya perikanan,' ujar Budi.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Gimana cara KKP promosikan ikan kaleng? 'Kami selalu komunikasikan kepada mereka bahwa produk olahan ini (ikan kaleng) sudah memenuhi syarat ini, memenuhi syarat itu, sehingga nanti mereka akan memilih kira-kira yang mana yang akan diambil,' kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo, saat konferensi pers di Kantor KKP, Jakarta, pada Senin (11/11/2024) seperti yang dikutip dari Bisnis Liputan6.com.
-
Siapa yang mendukung KKP dalam menggaungkan perikanan berkelanjutan? Sementara Direktur Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia, Dr. Imam Musthofa Zainudin, mengaku siap mendukung KKP terkait perikanan berkelanjutan untuk ketahanan pangan Indonesia.
-
Apa saja yang didorong KKP untuk nelayan dan keluarganya? KKP terus mendorong produktivitas nelayan di Indonesia, termasuk keluarganya. Istri nelayan diajak cermat membaca peluang usaha, di antaranya mengolah ikan menjadi produk turunan yang memiliki nilai jual.
-
Bagaimana meningkatkan konsumsi ikan? Agar manfaat konsumsi ikan dapat dirasakan lebih luas, Luciana mendorong adanya edukasi intensif di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di sekolah-sekolah. Memperkenalkan resep-resep kreatif berbahan dasar ikan juga bisa menjadi langkah untuk meningkatkan daya tarik konsumsi ikan.
Untuk itu, KKP membagikan sebanyak 500 paket berisi ikan dan olahan ikan yang terdiri dari bandeng presto, pindang tongkol, sumpia udang, pastel udang, abon ikan, bakso ikan dan basreng ikan kepada masyarakat setempat. Machmud bilang, produk olahan ikan yang dipilih memang yang disukai oleh masyarakat di Majalengka, seperti ikan pindang, bakso dan produk olahan kering.
"Di sini jauh dari laut, kita hadirkan yang olahan. Selain disukai oleh masyarakat di Majalengka, produk olahan juga menjadi cara lain kita menikmati ikan," sambungnya.
Machmud menambahkan, produk-produk olahan yang dibagikan pada setiap kampanye Gemarikan tak hanya bermanfaat bagi penerima melainkan juga membantu penyerapan produksi sekaligus menjaga keberlanjutan UMKM setempat. Dengan cara ini, juga menjadi sarana promosi untuk mengenalkan produk produk UMKM tersebut kepada masyarakat sekitar.
Menyinggung kandungan gizi ikan, Macmud menyebut ikan Bandeng memiliki kandungan protein 20,53 gr, lemak 2,8 gr, dan mineral yang lengkap fosfor 150 mg, kalsium 20 mg, kalium 27 mg, natrium 65 mg dan zat besi 2 mg yang sangat baik dalam memacu pertumbuhan terutama bagi bayi dan anak-anak.
Program Gemarikan yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Ditjen PDSPKP KKP juga didukung oleh pemerintah daerah. Sinergitas ini untuk mencapai target Angka Konsumsi Ikan masyarakat Indonesia yang telah ditetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono pada tahun 2024 mencapai 62,05 kg/kapita.
Sementara itu, terkait kurangnya mengonsumsi ikan diakui sendiri oleh warga Desa Sukasari Kidul Kecamatan Argapura Majalengka, Mae (40), yang mengaku jarang menyantap ikan. "Makan ikan hanya 2 kali seminggu, ikan mujaer dan itu pun hanya sedikit," kata Mae.
Meski jarang makan ikan, dia mengakui ikan memiliki manfaat yang bagus untuk tubuh, terutama anak-anak. Karenanya, dia mengapresiasi sekaligus berterima kasih bahwa program gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) turut menjangkau masyarakat yang berada di perbukitan.
"Manfaat gizi ikan untuk mencerdaskan anak, untuk kesehatan, bisa menambah imun tubuh," tukasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk-produk ini mengandung minimal 30 persen kandungan ikan, menawarkan variasi menu yang tidak hanya memenuhi selera lokal tetapi juga internasional.
Baca SelengkapnyaGelaran Bulan Bakti Kelautan Perikanan juga dimeriahkan oleh kegiatan lain yang dihadirkan Ditjen PSDKP pada 20-26 Oktober.
Baca SelengkapnyaBudi menyatakan pihaknya terbuka terhadap produksi perikanan mentah maupun olahan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaUji coba beberapa produk inovasi ini sedang dilakukan.
Baca SelengkapnyaDiharapkan program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat tetapi juga memicu pertumbuhan ekonomi lokal.
Baca SelengkapnyaDesa wisata panghasil Kakap Merah dan Kerapu raksasa.
Baca SelengkapnyaAdin menambahkan, selain memberikan bantuan ikan ke warga, pihaknya juga memusnahkan barang-barang yang meliputi ikan invasive, pakan, obat ikan tidak terdaftar
Baca SelengkapnyaSusu ikan hanya salah satu opsi dalam menu program yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaProgram ini bertujuan membangun generasi Indonesia yang tangguh, kuat, dan cerdas dengan memastikan pemenuhan asupan protein.
Baca SelengkapnyaDalam peringatan Harkannas ke-10 Tahun 2023 kali ini, KKP memamerkan sejumlah produk perikanan unggulan daerah serta binaan Ulammart.
Baca SelengkapnyaData tersebut akan diserahkan kepada instansi terkait dengan koperasi perikanan sebagai mitra.
Baca SelengkapnyaYugi menilai, dari sisi pelaku usaha, program swasembada pangan, hilirisasi pangan dan program MBG tentu akan membawa peluang-peluang usaha.
Baca Selengkapnya