Konsumsi Nasi Orang Indonesia Naik Sejak Pandemi, Waspada Harga Beras Makin Mahal
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena El Nino akan terjadi di Indonesia pada Semester II-2023 dan mungkin berlangsung hingga awal tahun 2024. El Nino menyebabkan penurunan curah hujan sehingga musim kemarau akan terjadi lebih panjang.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko pun meminta masyarakat mengurangi konsumsi nasi. Imbauan ini disampaikan Moeldoko seiring konsumsi nasi oleh masyarakat terus meningkat jika dibandingkan dengan 40 tahun lalu. Sementara lahan untuk memproduksi padi semakin sedikit.
"Saya berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk efisien dan mulai memikirkan bahwa kita makan nasi masih terlalu banyak seperti zaman Jepang, 40 tahun lalu," kata Moeldoko pada acara HUT Ke-50 HKTI di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Rabu (7/6).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi beras penduduk Indonesia mengalami peningkatan sejak pandemi.
Pada 2018 konsumsi beras dari semua jenis, termasuk beras lokal, kualitas unggul, dan impor mencapai 1,404 kg per kapita per minggu. Jumlah ini kemudian sempat turun menjadi 1,374 kg per kapita per minggu pada 2019.
Memasuki masa pandemi, rata-rata konsumsinya naik ke 1,379 kg per kapita per minggu. Konsumsinya juga terus bertambah pada tahun kedua pandemi, yakni menjadi 1,451 kg per kapita per minggu pada 2021.
Ancaman Lonjakan Harga
Direktur Eksekutif for Development Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad pun mengatakan jika konsumsi dan ketersediaan beras tidak seimbang di musim kemarau panjang ini, dapat dipastikan akan terjadi lonjakan harga.
"Harga beras di seluruh dunia pasti akan mengalami kenaikan," ujar Tauhid kepada merdeka.com, Kamis (8/6).
Naiknya harga beras bukan hanya di Indonesia, negara-negara pemasok beras untuk Indonesia seperti Thailand dan Vietnam pun juga mengalami kondisi yang sama. Sebab menurut Tauhid tren El Nino bukan hanya melanda negara Indonesia saja, namun hampir seluruh negara di Asia Tenggara mengalami dampak dari El Nino.
Kalaupun hanya Indonesia saja mengalami dampak musim kemarau panjang, harga beras dapat dikendalikan. Sayangnya, Thailand dan Vietnam sebagai negara langganan pemasok beras untuk Indonesia dapat dipastikan turut menjaga cadangan beras mereka agar inflasi tetap terjaga.
"Memang pemerintah melakukan importasi tetapi problemnya yang dihadapi, negara-negara lain juga belum tentu mau melepas beras mereka karena situasi yang dihadapi sama," kata dia.
Lalu, apa yang harus dilakukan pemerintah?
Tauhid berharap pemerintah agresif memenuhi kebutuhan beras cadangan pemerintah 1,2 juta ton hingga akhir tahun. Selanjutnya, pemerintah mengupayakan pemanfaatan dan pengelolaan secara maksimal atas ketersediaan air.
"Kita khawatir kalau tidak capai 1,2 juta pertengahan Juni wah harga lumayan naiknya, dan pemerintah juga harus menjaga ketersediaan airnya lumbung dan sebagainya," harap Tauhid.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS mencatat, harga beras naik lagi pada minggu pertama Juli 2024. Kenaikan harga beras ini tercatat sebesar 0,26 persen.
Baca SelengkapnyaKonsumsi beras Indonesia dalam Lima tahun terakhir mengalami tren yang meningkat.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaKondisi global semakin diperparah dengan dampak perubahan iklim yaitu cuaca panas dan kemarau panjang, yang menyebabkan produksi beras menurun.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaHarga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca Selengkapnya