Krisis sapi bikin Dahlan galau
Merdeka.com - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro mengatakan krisis sulitnya mencari anak sapi untuk penggemukan. Krisis ini terjadi disebabkan pemotongan sapi betina secara besar-besaran.
Ismed mengatakan ketika harga sapi melonjak pemerintah melarang memotong sapi betina, tetapi 50 persen di tempat pemotongan hewan tersebut sapi betina yang dipotong. Pemotongan sapi betina yang dilakukan saat ini sudah melanggar peraturan, dan bisa mengakibatkan krisis daging sapi.
"Khusus sapi Meneg BUMN risau, khususnya sapi anakkan atau pedet, karena sulit didapat," ujar Ismed usai menghadiri Penandatanganan Perjanjian Kerjasama penyaluran pinjaman KKP-E, di Kantor BRI Pusat, Jakarta, Kamis (7/3).
-
Apa masalah dengan protein susu sapi? Susu sapi mengandung protein yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang masih berkembang. Selama periode ini, tubuh bayi belum siap untuk menerima jenis dan jumlah protein yang terdapat dalam susu sapi.
-
Mengapa daging sapi Polmard dihargai sangat mahal? Menariknya, semakin lama proses pengasapan berlangsung, semakin tinggi kualitas dan harga daging tersebut. Satu kilogram daging sapi bagian rusuk yang diasapi selama 15 tahun dapat dihargai hingga USD 3.200 atau sekitar Rp51,7 juta.
-
Kenapa daging sapi dapat menyebabkan kanker? Terlalu banyak mengonsumsi daging sapi dapat menyebabkan kanker karena beberapa alasan yang terkait dengan kandungan nutrisi dan cara pengolahan daging sapi.
-
Kenapa daging sapi bau amis? Kebersihan saat pemotongan hewan kurban merupakan faktor utama. Jika proses pemotongan tidak steril, daging bisa terkontaminasi bakteri dan mikroorganisme yang menyebabkan bau tak sedap.
-
Apa yang menyebabkan daging sapi bau amis? Hampir semua potongan daging sapi segar dari pemotongan hewan kurban biasanya masih mengandung darah dan berbau amis. Namun, ada beberapa bagian seperti tenderloin atau sirloin yang tidak terlalu berbau.
-
Bagian sapi apa yang bahaya untuk dikonsumsi? Konsumsi hati sapi yang tidak dimasak dengan baik dapat menyebabkan infeksi dan penyakit. Selain itu, hati sapi juga dapat mengandung toksin seperti aflatoxin yang dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya.
Dengan dipotongnya sapi betina, kata dia, akan membuat berkurangnya populasi sapi, sementara kebutuhan daging sapi terus melonjak seiring bertambahnya golongan masyarakat kelas menengah ke atas. "Peternak dilarang memotong sapi betina, saya katakan krisis yang terjadi daging sapi, seiring pertumbuhan masyarakat menengah," ungkap Ismed.
Menurut Ismed, selain dipotongnya sapi betina, permasalahan yang menyebabkan krisis daging saat ini adalah harga jual sapi yang tidak keekonomian, biaya pengembangan sapi lebih mahal dari harga jual sapi. Oleh sebab itu, para peternak tidak bergairah dalam melakukan ternak sapi.
"Karena peternak harus mensubsidi Rp 5 juta per tahun, membesarkan sapi akan menimbulkan kerugian per tahun Rp 4 sampai Rp 5 juta, tapi karena tidak dihitung mereka tidak merasa rugi, tapi dari keekonomian rugi," katanya. (mdk/arr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaKejadian hewan kurban kaburi ni direkam warga dan tersebar luas di media sosial. Berikut deretan momennya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya pada awal tahun harga per kwintal gabah senilai Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaDi panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca Selengkapnya