Langka di pasaran, harga gas 3 kg dan 12 kg makin tak terkendali
Merdeka.com - Sejak sepekan terakhir, konsumen gas elpiji di beberapa daerah mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan gas untuk kebutuhan rumah tangga. Kalaupun ada, harganya tidak wajar. Sepekan ini memang harga gas elpiji baik 3 kg maupun 12 kg naik gila-gilaan.
Di ibu kota Jakarta, untuk tabung gas 3 Kg, pedagang eceran menjualnya dengan harga Rp 16.000 per tabung. Bahkan, ada juga yang menjual dengan harga Rp 30.000 per tabung.
"Dari sana (distributor Pertamina) sudah Rp 14.000," ujar Yanto kepada merdeka.com di warungnya, Kebun Pala, Jakarta, Sabtu (8/6).
-
Dimana Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Gimana Pertamina tambah stok LPG? Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak. Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan penambahan pasokan LPG 3 Kg terus dioptimalkan.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Kapan Pertamina menyalurkan subsidi energi? Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT).
-
Dimana Pertamina menebar paket sembako? Pertamina bersama Kementerian BUMN kembali menyelenggarakan kegiatan Safari Ramadan BUMN 2024, di Yayasan Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43, Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara, pada Kamis, 21 Maret 2024.
Jika membeli tabung dan isinya, Yanto menjualnya dengan harga Rp 160.000. Harga tersebut dianggap wajar, karena dari pemasok dijual dengan harga Rp 150.000.
"Wajar saya ngambil Rp 10.000, karena nggak mesti laku. Orang jarang beli," katanya.
Sedangkan untuk gas elpiji 12 Kg, dijual dengan harga Rp 130.000 per tabung. Padahal, harga normal untuk gas elpiji 12 kg hanya Rp 70.200 per tabung. Menurutnya, harga itu masih tergolong wajar. Sebab, ada yang menjual di atas Rp 135.000 per tabung.
"Kalau bisa sih harapannya jangan naik, kasihan. Sekarang kalau semua naik, yang nggak punya pekerjaan aturan dapat Rp 10.000 buat beli beras, tempe. Kalau semua naik susah mau ngaturnya," harap dia.
Hal serupa juga terjadi di Jakarta Utara. Para pedagang maupun ibu rumah tangga mengeluhkan kelangkaan sudah terjadi hampir seminggu terakhir.
Salah satu warga yang mengeluh adalah pemilik toko kelontong, Husein (46), mengaku kesulitan mendapatkan elpiji ukuran kecil itu hampir sepekan ini. Dirinya harus berkeliling mencari agen di sekitar warungnya di Jalan Pademangan Timur 8, Pademangan, Jakarta Utara.
Menurutnya Husein, kelangkaan pasokan ini membuat harga jual tabung elpiji 3 kilogram melambung tinggi. Harga beli normal ke agen biasanya Rp 14.000, kini rata-tara menjadi Rp 18.000 per tabung.
"Sekarang makin mahal, dapat dari agen beli 18.000, saya bisa jual bisa 19.000, engga tentu juga kadang naik, kadang turun, tergantung agen," imbuh Husein.
Di tempat terpisah, ibu rumah tangga Muryati (34), mengatakan hampir 3 bulan terakhir membeli LPG 3 Kilogram sangat sulit.
Pengakuan konsumen di Jakarta Utara ini berkebalikan dengan penjelasan Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir. Dia mengatakan tidak percaya ada kelangkaan lantaran pasokan gas elpiji sudah ditingkatkan.
"Secara nasional kita sudah tambah penyaluran elpiji secara nasional sebanyak 8 persen dari kuota yang seharusnya," ujar Ali. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gas 3 kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.
Baca SelengkapnyaSaat ini, banyak masyarakat terpaksa menggunakan tabung gas non subsidi 12 Kg seharga Rp200.000. Sehingga harus mengeluarkan dana lebih.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaPemprov Sumut merespons cepat masalah kelangkaan gas 3 kg di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, jumlah alokasi untuk LPG bahkan mengalami kenaikan untuk tahun ini.
Baca SelengkapnyaStok LPG 3 Kg kini sudah aman dan masyarakat diminta tak langsung membeli secara banyak.
Baca SelengkapnyaKelangkaan gas elpiji 3 kilogram melanda sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengatakanm asih banyak kalangan mampu namun masih menggunakan elpiji 3 kilogram ini..
Baca Selengkapnya"Orang kaya, harusnya malu membeli gas melon, apalagi sudah tertulis pada tabung bahwa produk tersebut memang hanya diperuntukkan bagi orang miskin."
Baca SelengkapnyaBobby juga tampak mencecar pertanyaan kepada pihak Pertamina yang ikut pada sidak tersebut.
Baca SelengkapnyaDari hasil pantauan di lapangan ketersediaan elpiji 3 kg masih aman. DPR telah meminta pemkab untuk mencari penyebab adanya kelangkaan BBM bersubsidi itu.
Baca SelengkapnyaEdy menduga ada pihak-pihak yang memanfaatkan kemungkinan peningkatan konsumsi gas elpiji 3 kilogram saat Iduladha dan Tahun Baru Islam.
Baca Selengkapnya