Macet Horor Bali: Segini Total Wisatawan yang Padati Bali saat Libur Natal dan Tahun Baru
Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat ada 6.736 pergerakan pesawat selama periode libur natal dan tahun baru.
Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat ada 6.736 pergerakan pesawat selama periode libur natal dan tahun baru.
Macet Horor Bali: Segini Total Wisatawan yang Padati Bali saat Libur Natal dan Tahun Baru
Segini Total Wisatawan yang Padati Bali saat Libur Natal dan Tahun Baru
Posko Terpadu Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 resmi ditutup di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Kamis (4/1).
Selama masa pelayanan posko yang berlangsung 16 hari, Bandara I Gusti Ngurah Rai mencatatkan pelayanan kepada 1.081.259 penumpang.
"Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 19 persen dibandingkan dengan periode nataru sebelumnya yang melayani sebanyak 909.143 penumpang," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/1).
Selama periode posko nataru tanggal 19 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatatkan pelayanan kepada 517.144 penumpang domestik.
Angka ini meningkat 7,7 persen dibandingkan periode nataru tahun sebelumnya.
Sedangkan penumpang internasional sebanyak 564.115 atau meningkat 31,5 persen jika dibandingkan periode sebelumnya.
Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat ada 6.736 pergerakan pesawat.
Rinciannya 3.567 pergerakan pesawat domestik dan 3.169 pergerakan pesawat internasional.
Aktivitas penerbangan ini meningkat 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, puncak pelayanan tertinggi selama kurun waktu tersebut pada 23 Desember 2023 atau pada H-2 Hari Raya Natal.
Tercatat ada 75.240 penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Tanggal tersebut merupakan puncak arus kedatangan dengan 42.262 penumpang yang mendarat di Pulau Bali.
Sementara itu, puncak arus balik terjadi pada tanggal 2 Januari 2024. Tercatat ada 72.538 penumpang terbang meninggalkan Bali.
Handy mengatakan tiga rute yang paling banyak datang dan pergi ke Bali yakni Jakarta (CGK), Singapura dan Surabaya.
"Selama penyelenggaraan posko nataru, kami mencatat rute Jakarta (CGK) menjadi rute tersibuk dengan pelayanan kepada 253.280 penumpang. Kemudian, Singapura menjadi rute dengan pelayanan terbanyak kedua dengan 114.827 penumpang, dan Surabaya dengan 82.249 penumpang," kata Handy.
Handy mengatakan selama posko nataru tercatat ada 606 permohonan 'extra flight'. Dari jumlah tersebut, terdapat 385 extra flight atau terealisasi sebanyak 63 persen dari jumlah permohonannya.
"Kami mencatat pelayanan extra flight tertinggi berada pada tanggal 2 Januari 2024 dengan 40 penerbangan," kata Handy.
Dalam kesempatan yang sama, Handy menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder di lingkungan bandara atas terselenggaranya posko terpadu nataru.
"Pelayanan posko terpadu nataru tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya sinergi dan komunikasi dari seluruh komunitas bandara," kata dia.
Handy mengaku memang ada beberapa catatan selama periode nataru kemarin. Berbagai evaluasi akan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan di masa yang akan datang.
"Adapun beberapa hal yang menjadi catatan, tentunya akan kami lakukan evaluasi bersama-sama untuk senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh pengguna jasa bandara," kata Handy.
Hal ini disebabkan volume kendaraan pribadi di Bali selatan yang meningkat drastis. Akibatnya, sejumlah ruas jalan yang menuju dan dari bandara Bali menjadi sangat padat, termasuk di Jalan Bypass, Jalan Ngurah Rai, Jalan Kediri, dan Jalan Raya Kuta.
Padahal, jumlah penumpang dan kendaraan yang masuk keluar bandara pada 29 Desember 2023 justru lebih rendah dari jumlah penumpang dan kendaraan yang keluar masuk bandara pada 23 Desember 2023.
Akibat kemacetan di berbagai ruas jalan, arus ke arah dan keluar bandara pun akhirnya terimbas. Kendaraan yang sudah masuk ke bandara tidak bisa keluar, begitu pula dengan kendaraan yang hendak memasuki bandara menjadi tertahan.