Menengok Penghasilan Negara yang Bergantung pada Kekayaan Alam RI
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu mengaku terkejut terhadap reaksi sejumlah negara atas larangan ekspor bahan mentah oleh Indonesia. Dia mengungkapkan, banyak kepala negara yang menghubunginya karena kebijakan tersebut dinilai mengancam ekonomi masing-masing negara.
Berdasarkan buletin statistik perdagangan luar negeri ekspor 2022, yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejumlah negara teratas yang mengimpor kekayaan alam Indonesia, migas dan non migas, berasal dari Asia dan Uni Eropa.
Lantas, berapa pendapatan domestik bruto (PDB) per kapitanya? Industri unggulan apa di setiap negara, sehingga akan sangat bergantung dengan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, berikut rangkumannya;
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Dimana Sulawesi Selatan ekspor produknya? Dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Sulsel, ekspor ini juga dalam rangka 354 Tahun Sulsel dengan tema “Sulsel Andalan Indonesia“ di Pelabuhan Peti Kemas Jalan Nusantara, Minggu (6/8).
-
Dari mana komoditas pertanian diekspor? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Apa peringkat negara terkaya di Asia Tenggara? Diketahui, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara terkaya di Asia Tenggara dengan pendapatan kotor per kapita sekitar Rp 59,29 juta. Sementara, peringkat pertama dimiliki oleh Singapura yang memiliki pendapatan kotor per kapita sebesar Rp935,37 juta.
-
Dimana sumber daya alam di Indonesia? Sumber Daya Alam di Indonesia sangat beragam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
-
Apa komoditas utama di Maluku Utara? Sekda Halmahera Utara Erasmus J. Papilaya menyebutkan bahwa pala merupakan komoditas unggul di daerahnya, salah satunya adalah pala Dukono yang ukurannya lebih besar dibandingkan pala jenis lainnya.
1. Jepang
Negeri "matahari terbit" ini merupakan negara tujuan ekspor peringkat pertama hasil produk migas dan non migas Indonesia. Data BPS September 2022, menunjukan nilai ekspor Jepang pada migas sebesar USD51,4 juta dan nonmigas USS2.097,7 juta.
Berdasarkan peringkat Bank Dunia, Jepang merupakan negara maju dengan pendapatan per kapita sekitar USD39.285. Industri manufaktur adalah salah satu industri unggulan Jepang. Namun, untuk menopang industri ini Jepang harus mengimpor bahan-bahan mentah kemudian mengolah dan membuatnya sebagai barang jadi, yang dijual di dalam negeri atau diekspor.
2. Republik Korea Selatan
Negeri penghasil ginseng tersebut masuk ke dalam daftar negara terbesar tujuan ekspor Indonesia. Berdasarkan data BPS hingga September 2022, nilai ekspor Korea Selatan mencapai lebih dari USD1.000.
Negara yang saat ini memuncaki industri hiburan dunia tersebut memiliki pendapatan per kapita sekitar USD34.757. Industri yang diunggulkan yaitu otomotif, telekomunikasi, dan kecantikan.
3. Malaysia
Negara yang menganut parlementer kerajaan, sebagai sistem pemerintahan ini tercatat menjadi negara terbesar tujuan ekspor migas dan non migas Indonesia. Nilai ekspor Malaysia mencapai USD117,7 juta untuk produk migas dan USD1.126 juta untuk produk nonmigas.
Negara tetangga Indonesia ini hampir menuju sebagai negara maju. Tercatat, pendapatan per kapita Malaysia sekitar USD11.371 dengan industri andalan yaitu barang elektronik, semi konduktor, dan karet.
4. Singapura
Negara dengan jumlah populasi sekitar 5,64 juta itu merupakan negara paling maju di antara negara-negara Asia Tenggara. Pendapatan per kapita Singapura mencapai USD72.794.
Sebagai negara maju, Singapura tercatat sebagai daftar tujuan ekspor terbesar Indonesia dengan nilai transaksi USD323.1 juta untuk migas, dan USD713.8 juta untuk produk nonmigas.
5. China
Negara yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping itu cukup agresif mengekspor kekayaan alam Indonesia dengan nilai transaksi hingga September 2022 mencapai USD214 juta untuk produk migas dan USD6.153 juta untuk produk non migas.
China memiliki pendapatan per kapita sekitar USD12.556. China juga hampir mendominasi industri unggulan di antaranya luar angkasa, telekomunikasi, industri informasi, industri kimia.
6. Amerika Serikat
Negeri yang dijuluki "polisi dunia" itu tercatat kerap mengekspor kekayaan alam Indonesia. Hingga September 2022 transaksi ekspor Amerika Serikat lebih dari USD1.000 juta. Pendapatan per kapita Amerika Serikat yaitu USD69.287 dengan industri unggulan seperti teknologi, kedirgantaraan, dan banyak lagi.
7. Jerman
Negara yang menganut sistem demokrasi parlementer tersebut merupakan satu dari banyak negara Uni Eropa yang cukup bergantung terhadap kekayaan alam Indonesia.
Meski di Jerman dapat ditemui sumber-sumber mineral seperti bijih besi, nikel, uranium, namun sumber daya tersebut tidak cukup mampu memenuhi kebutuhan nasional. Itu yanh menjadi pertimbangan Jerman bergantung terhadap Indonesia. Terlebih lagi industri unggulan Jerman yaitu transportasi. Pendapatan per kapita Jerman sekitar USD50.801.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSelain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada April 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca SelengkapnyaChina merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.
Baca Selengkapnya