Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenang Kejayaan Kemayoran International Airport, Bandara Pertama di RI

Mengenang Kejayaan Kemayoran International Airport, Bandara Pertama di RI Bandara Kemayoran. ©Wikipedia

Merdeka.com - Kemayoran International Airport atau yang dikenal dengan nama Bandara Kemayoran merupakan bandar udara pertama di Indonesia yang dibuka untuk penerbangan internasional. Landasan bandar udara ini dibangun pada tahun 1934 dan secara resmi dibuka pada tanggal 8 Juli 1940, tepat 79 tahun silam.

Bandar udara ini memiliki dua landasan pacu yang bersilangan, yakni landasan pacu utara-selatan dengan panjang 2.475 x 45 meter dan landasan pacu barat-timur dengan panjang 1.850 x 30 meter.

Sebelum peresmian, pada 6 Juli 1940 tercatat Bandara Kemayoran sudah mulai beroperasi dengan pesawat pertama yang mendarat yaitu jenis D-3 Dakota milik perusahaan penerbangan Hindia Belanda, Koningkelije Nederlands Indische Luchtvaart Maastschapik (KNILM) yang diterbangkan dari Lapangan Terbang Tjililitan.

Selain menjadi pesawat pertama yang mendarat di Bandara Kemayoran, DC-3 juga merupakan pesawat pertama yang bertolak dari Kemayoran menuju Australia, sehari kemudian.

Sedangkan pada hari peresmian, KNILM menggelar beberapa pesawat miliknya. Di apron terdapat pesawat DC-2 Univer, DC-3 Dakota, Foker F-VIIb 3m, Grumman G-21 Goose, de Havilland, DH-89 Dragon Rapid, dan Lockheed L-14 Super Electra.

Pada 9 Februari 1942, Bandara Kemayoran diserang pesawat tempur milik Jepang. Belanda tak mampu menangkal serangan tersebut. Berbagai pesawat komersial milik KNILM pun kemudian dipindah ke Australia. Ketika Jepang menyerah pada Sekutu, Belanda kembali mengambil alih penguasaan bandara ini hingga 1949.

Barulah pada tahun 1958 setelah selesai perang kemerdekaan, pengelolaan penerbangan sipil dan pelabuhan udara langsung dilakukan oleh pemerintah Indonesia, yaitu Djawatan Penerbangan Sipil yang sekarang dikenal dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Di 1960 pengelolaan Bandara Kemayoran diserahkan kepada BUMN yang diberi nama Perusahaan Angkasa Pura Kemayoran yang kemudian berganti nama menjadi Perum Angkasa Pura I.

Jejak Bandara Kemayoran bahkan sempat diabadikan dalam sebuah komik legendaris dunia Tintin dengan judul Penerbangan 714 ke Sydney yang dirilis pada 1968. Komik Belgia rekaan Herge itu seolah menjadi saksi bisu akan kemegahan bandara terbaik di kawasan ASEAN tersebut.

Di masa pemerintahan Soeharto, Bandara Kemayoran semakin ramai. Pada periode 1970-1980-an, frekuensi penerbangan tembus hingga 100 ribu pesawat setiap tahunnya. Hal itu mengakibatkan pemerintah kewalahan.

Saking sibuknya, pemerintah sempat memindahkan penerbangan internasional ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sehingga, Bandara Kemayoran hanya melayani penerbangan domestik. Bersamaan dengan itu, pemerintah mulai membangun bandara baru di Cengkareng dengan nama Bandara Soekarno-Hatta yang mulai beroperasi pada 1 Mei 1985.

Tiga bulan sebelum Bandara Soekarno-Hatta dibuka, Bandara Kemayoran perlahan mulai ditutup. Hingga pada 31 Maret 1985 pukul 00:00 WIB atau setelah 45 tahun beroperasi, bandara ini resmi berhenti beroperasi untuk selama-lamanya. Alasan lain ditutupnya Bandara Kemayoran dikarenakan dianggap sudah tak layak lagi beroperasi karena letaknya di tengah kota dan kebutuhan pembangunan wilayah Jakarta Utara yang sangat tinggi.

Masalah keselamatan penerbangan juga menjadi faktor lain penutupan Bandara Kemayoran. Jarak landasan udara Bandara Kemayoran yang menyilang, juga berdekatan antara Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma.

Kini kawasan tersebut berubah menjadi pusat bisnis dan permukiman. Beberapa hotel berbintang, perkantoran, pusat niaga dan perbelanjaan internasional juga dibangun di kawasan itu.

Saat ini, Bandara Kemayoran dapat dikenang melalui Jalan Benyamin Syueb dan Jalan HBR Motik yang dahulunya merupakan landasan pacu dari Bandara Kemayoran. Hingga saat ini juga masih berdiri sebuah menara berupa Air Traffic Control (ATC) bandara tersebut.

Reporter: Nabila Bilqis

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Menarik Bandara Husein Sastranegara, Punya Peran Penting di Zaman Jepang
Fakta Menarik Bandara Husein Sastranegara, Punya Peran Penting di Zaman Jepang

Bandara Husein Sastranegara memiliki peran penting saat penjajahan Jepang.

Baca Selengkapnya
Terbaik se-Asia Pasifik, Begini Sejarah Bandara Internasional Juanda Surabaya
Terbaik se-Asia Pasifik, Begini Sejarah Bandara Internasional Juanda Surabaya

Nama bandara ini diambil dari nama Perdana Menteri Indonesia terakhir

Baca Selengkapnya
Sejarah Bandara Husein Sastranegara, Peninggalan Hindia Belanda yang Bakal Digantikan Kertajati
Sejarah Bandara Husein Sastranegara, Peninggalan Hindia Belanda yang Bakal Digantikan Kertajati

Nama Husein Sastranegara diambil dari nama seorang pilot militer AURI yang telah gugur pada saat latihan terbang di Yogyakarta tangal 26 September 1946.

Baca Selengkapnya
Sejarah Maskapai KNILM, Perusahaan Penerbangan Pertama Hindia Belanda Cikal Bakal Garuda Indonesia
Sejarah Maskapai KNILM, Perusahaan Penerbangan Pertama Hindia Belanda Cikal Bakal Garuda Indonesia

Keberadaan pesawat terbang sudah menjadi harapan warga Hindia Belanda sejak lama.

Baca Selengkapnya
Kebut Bangun Bandara di IKN, Jokowi: Diharapkan Banyak Lalu Lintas Menuju-Ke Ibu Kota Negara
Kebut Bangun Bandara di IKN, Jokowi: Diharapkan Banyak Lalu Lintas Menuju-Ke Ibu Kota Negara

Menurutnya, landasan pacu Nusantara Airport sudah mulus. Pembangunan bandara in ditargetkan selesai Desember tahun ini.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Era 70 hingga 80-an, Kini Cetak Sejarah Pesawat Penumpang Terbesar Dunia Pernah Mendarat
Potret Lawas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Era 70 hingga 80-an, Kini Cetak Sejarah Pesawat Penumpang Terbesar Dunia Pernah Mendarat

Beredar beberapa potret lawas memperlihatkan kondisi bandara I Gusti Ngurah Rai Bali di masa lampau. Berikut penampakannya.

Baca Selengkapnya
Sejarah Bandara Sekip, Bandara Pertama di Yogyakarta yang Kini Jejaknya Hilang Tak Berbekas
Sejarah Bandara Sekip, Bandara Pertama di Yogyakarta yang Kini Jejaknya Hilang Tak Berbekas

Jauh sebelum ada Bandara YIA, Yogyakarta ternyata sudah punya bandara udara yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda. Kini jejaknya hilang tak bersisa

Baca Selengkapnya
Melacak Jejak Bekas Bandara Pertama di Kota Semarang, Kini Nyaris Hilang Tergerus Zaman
Melacak Jejak Bekas Bandara Pertama di Kota Semarang, Kini Nyaris Hilang Tergerus Zaman

Bekas landasan pacu bandara kini telah padat oleh rumah-rumah penduduk dan bangunan lainnya.

Baca Selengkapnya
Fakta Dhoho, Bandar Udara Pertama Indonesia yang Didirikan 100 Persen Swasta
Fakta Dhoho, Bandar Udara Pertama Indonesia yang Didirikan 100 Persen Swasta

Bandara ini menjadi bandara alternatif bagi yang ingin menuju ke Kediri tanpa harus melalui bandara Juanda.

Baca Selengkapnya
Menilik Kisah Dakota RI-001 Seulawah, Pesawat Angkut Pertama Sekaligus Pelopor Penerbangan Sipil di Indonesia
Menilik Kisah Dakota RI-001 Seulawah, Pesawat Angkut Pertama Sekaligus Pelopor Penerbangan Sipil di Indonesia

Pesawat persembahan dari masyarakat Aceh ini menjadi langkah besar industri penerbangan sipil di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pembangunan Dikebut, Bandara dan Lapangan IKN Siap Dipakai Sebelum 17 Agustus
Pembangunan Dikebut, Bandara dan Lapangan IKN Siap Dipakai Sebelum 17 Agustus

Bandara IKN punya luas terminal 7.350 m2 dan luas area bandara 347 ha.

Baca Selengkapnya
Perdana, Pesawat Kepresidenan Mendarat Mulus di Bandara IKN
Perdana, Pesawat Kepresidenan Mendarat Mulus di Bandara IKN

Pesawat Jokowi pun sempat memutari landasan pacu atau runway Bandara IKN.

Baca Selengkapnya