Mengintip bisnis minuman beralkohol di Tanah Air
Merdeka.com - Tengah malam, tempat nongkrong 7-Eleven di beberapa bilangan Jakarta padat oleh kaum muda. Terlebih lagi jika menjelang hari libur atau akhir pekan. Bermacam makanan dan minuman tersaji di atas meja yang memang disediakan oleh toko tersebut.
Bukan barang yang jarang bila di atas meja tersebut terletak beberapa merek bir seperti Heineken, Bir Bintang, Sands maupun Guinnes.
Ya, kini minuman mengandung alkohol, meski kecil, sudah tidak tabu lagi dikonsumsi di Indonesia. Jika di daerah barat bir dan minuman beralkohol dikonsumsi sebab hawa dingin, tak sama halnya di Indonesia. Bir adalah sebagai bagian dari gaya hidup di Tanah Air.
-
Apa yang menjadi minuman utama di Jawa Barat? Teh tawar jadi minuman utama di setiap tempat makan.
-
Kenapa mojito jadi populer di Indonesia? Di Indonesia, mojito diadopsi dan dikreasikan dengan tanpa menambahkan alkohol di beberapa restoran.
-
Kapan konsumsi mikroplastik Indonesia meningkat drastis? Konsumsi mikroplastik di Indonesia meningkat 59 kali lipat dari tahun 1990 hingga 2018.
-
Apa dampak dari alkohol terhadap kesehatan? 'Konsumsi alkohol berkontribusi terhadap 2,6 juta kematian setiap tahun secara global serta menyebabkan disabilitas dan kesehatan buruk bagi jutaan orang. Secara keseluruhan, penggunaan alkohol secara berbahaya bertanggung jawab atas 4,7 persen beban penyakit global,' seperti yang diungkapkan dalam laman resmi WHO pada Minggu (3/11/2024).
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Kenapa orang beralih ke minuman non-alkohol? Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa kesadaran akan kesehatan, rasa ingin tahu, dan keinginan untuk menghindari efek negatif alkohol seperti mabuk adalah alasan utama mengapa orang beralih ke minuman non-alkohol.
Konsumsi minuman beralkohol juga tidak terganggu oleh krisis. Selain warga lokal, pengkonsumsi bir di Indonesia adalah warga asing yang tengah berwisata di Indonesia.
Dengan berbagai produk bir unggulannya, PT Multi Bintang Indonesia sebagai perusahaan pemroduksi Bir Bintang, Heineken, Sand, dan Guiness telah mencatatkan pertumbuhan penjualan yang tinggi.
Hingga September tahun lalu, penjualan Multi Bintang Indonesia naik 28 persen menjadi Rp 1,5 triliun. Di sisi lain, keuntungan perusahaan itu melonjak 53 persen menjadi Rp 453 miliar.
Hal itu menjadi alasan Menteri Perindustrian MS Hidayat untuk mengusulkan industri minuman beralkohol masuk dalam daftar negatif investasi (DNI). Sehingga, pengolahan minuman bir akan diharuskan berlokasi di dalam negeri.
"Itu saya mau mengusulkan diizinkan dengan catatan," ujar MS Hidayat, Kamis (13/2).
Lokasi pabrik pembuatan minuman ini, lanjutnya, rencananya akan lebih diarahkan di Indonesia bagian timur. Minuman beralkohol ini menjadi bagian komoditi pendorong kinerja ekspor.
"Memproduksinya dengan ketentuan-ketentuan yang ketat tapi diizinkan. Dan dilakukannya di Indonesia timur atau di daerah yang memungkinkan," katanya. (mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), industri ini mencatatkan pertumbuhan rata-rata sebesar 10-15% per tahun sejak 2019.
Baca SelengkapnyaKonsumsi bir non-alkohol jadi salah satu alternatif dari konsumsi alkohol. Namun bisakah minuman ini membatasi konsumsi alkohol seseorang?
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaKonsumsi alkohol terutama minuman oplosan tanpa cukai bisa berdampak buruk dan mematikan bagi tubuh kita.
Baca SelengkapnyaMau begadang minum kopi, kumpul-kumpul bareng sambil ngopi, melepas penat dengan kopi.
Baca SelengkapnyaPelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaHal itu dampak dari rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).
Baca SelengkapnyaASRIM mencatat, tingkat penjualan secara umum mengalami pertumbuhan sebesar 3,1 persen dari 2022 hingga 2023 secara year on year.
Baca SelengkapnyaIndustri makanan dan minuman juga dinilai sebagai subsektor yang strategis dan bisa menjadi sebuah investasi yang menarik bagi negara lain.
Baca SelengkapnyaKontraksi ini disebabkan oleh penurunan komponen pada sisi produksi. Ini karena maraknya peredaran rokok ilegal di pasaran, terutama rokok ilegal impor.
Baca Selengkapnya