Kritik pedas menkeu era Soeharto soal paket kebijakan Jokowi
Merdeka.com - Menteri Keuangan era Presiden Soeharto, Fuad Bawazier angkat bicara terkait kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Menurut Fuad, lesunya perekonomian dimulai dari kebijakan Presiden Joko Widodo sendiri yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak, sesaat setelah dia terpilih.
Kemudian, cara Presiden Joko Widodo menyelamatkan ekonomi saat ini malah tidak efektif dan tidak tepat sasaran.
Fuad menilai, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II yang diluncurkan Jokowi beberapa waktu lalu menyiratkan kalau pelemahan ekonomi hanya bisa diselamatkan oleh para pemegang modal besar (investor). Padahal, investor kurang merespon kebijakan ini.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa bukber Kabinet Jokowi tidak dihadiri semua menteri? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Siapa saja yang tidak hadir di bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
"Sehingga bingung juga, karena mereka yang diharapkan bisa memperbaiki tidak merespon dengan baik. Ekonomi sendiri sudah terlanjur lesu, dimulai oleh kebijakan pemerintah Jokowi sendiri. Tidak sadar atau tidak mengerti langsung dihajar sendiri dinaikan harga BBM. Di mana imbasnya pasar menjadi sepi," kata Fuad dalam diskusi di Restoran Dua Nyonya, Cikini, Jakarta, Minggu (4/10).
Selain itu, Fuad juga menilai Paket Kebijakan tidak 'senendang' seperti yang dikatakan oleh Jokowi. Seperti dalam kebijakan pengurusan izin investasi atau usaha dari delapan hari dipangkas menjadi tiga jam, serta paket pengurangan pajak penghasilan badan perusahaan diberikan selama 20 tahun.
"Itu engga ada esensi apa-apa. Padahal delapan hari juga engga ada yang mengeluh. Kebijakan yang membohongi diri sendiri. Misalnya lagi pengurangan pajak perusahaan diberikan selama 10 tahun. Sekarang paket baru diberikan 20 tahun padahal 10 tahun saja sudah malas. Yang diberikan dalam paket adalah barang yang tidak dibutuhkan masyarakat," imbuh Fuad.
Oleh karena itu, dia menyarankan beberapa kebijakan yang diyakini bisa lebih mendorong perekonomian dan direspon positif oleh masyarakat. Pertama, pemerintah tidak perlu mengusut asal usul uang modal usaha masyarakat. Paling tidak, jelas Fuad, masyarakat bisa mendaftarkan usaha-usahanya dan memastikan aktivitas perdagangan bisa dimonitor oleh pemerintah.
"Kemudian, turunkan harga BBM. Jangan rakyat yang mensubsidi pemerintah. Selanjutnya, turunkan tarif dasar listrik. Kalau yang rumah tangga bisa punya kelebihan uang untuk konsumsi," jelasnya.
Kemudian, pemerintah harus menderegulasi total perizinan bagi masyarakat yang ingin membuka usaha. Sebab, urusan perizinan itu dinilai hanya memakan uang lebih banyak sehingga mempersulit masyarakat.
"Longgarkan sekaligus tertibkan pertambangan rakyat. Terakhir, paket ini untuk membuat lapangan kerja, berikan izin kepada individu orang asing agar memiliki non landed house di sekitar Jabodetabek supaya properti berjalan," tandasnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petisi dilakukan karena pidato Soeharto dianggap kontroversial.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaPemerintahan Jokowi mewariskan masalah yang cukup besar pada sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Wayan Sudirta mengkritik pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD. Dia menilai, pidato Jokowi terlalu irit.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menghadiri peringatan hari konstitusi dan HUT ke-78 MPR.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal penting yang harus dilakukan oleh Jokowi yakni mempertanggungjawabkan kebijakan.
Baca SelengkapnyaSoeharto marah dan dendam dilengserkan. Ada sejumlah orang dia cap sebagai pengkhianat.
Baca SelengkapnyaDeddy pun menantang Jokowi untuk mencabut aturan yang membuat rakyat menderita.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo sepakat dengan Menko Marves Luhut Binsar Padjaitan agar kabinet Prabowo-Gibran tak diisi oleh orang toxic.
Baca SelengkapnyaNetizen menyebur akun instagrm Jokowi menolak Tapera
Baca Selengkapnya