Menkeu Janet Yellen: Amerika Serikat Tak Bisa Bayar Utang Per 1 Juni 2023
Merdeka.com - Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen mengakui bahwa pemerintah sudah tidak bisa membayar utang mulai bulan depan. Setidaknya pada 1 Juni 2023, Negara Paman Sam ini resmi gagal membayar utang.
Oleh karena itu, Janet meminta kepada Kongres untuk mengambil tindakan agar pembayaran utang pemerintah bisa ditangguhkan. Mengingat potensi gagal bayar utang bisa terjadi pada 1 Juni 2023.
"Saya menulis untuk dicatat bahwa kami masih memperkirakan Departemen Keuangan kemungkinan tidak akan lagi dapat memenuhi semua kewajiban pemerintah jika Kongres tidak bertindak untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang pada awal Juni, dan berpotensi sebagai paling cepat 1 Juni," tulis Janet seperti dilansir dari CNBC di Jakarta Selasa (16/5).
-
Mengapa hutang perlu dilunasi? Penting untuk disadari adalah, hutang merupakan beban yang wajib dibayar. Sebab perkara hutang akan terus berlanjut bahkan hingga sampai di akhirat apabila belum terlunaskan.
-
Kenapa utang dapat mengganggu aliran kas? Kamu harus ingat, pengeluaran tambahan dan utang bisa sangat mengganggu aliran kas. Pengeluaran tambahan dan utang dapat secara signifikan mengganggu aliran kas yang sehat. Ketika terjebak dalam siklus pengeluaran tambahan atau membebani diri dengan utang, konsekuensinya dapat merugikan secara finansial dan emosional.
-
Apa yang bisa dilakukan kalau udah terlanjur utang? Akan tetapi, jika sudah terlanjur berutang dan memiliki kendala dalam melunasi utang tersebut. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan.
-
Kapan Jokowi berjanji untuk mengurangi utang? Menariknya, netizen di media sosial mencari jejak digital Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat masa kampanye tahun 2014 lalu. Kala itu, Jokowi sempat berjanji untuk mengurangi utang, tapi nyatanya malah sebaliknya.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang bisa bantu masalah utang? Anda bisa meminta bantuan kepada seorang ahli yang mengerti kasus utang piutang.
Pernyataan tersebut disampaikan Janet saat pemerintah AS bertemu dengan para pemimpin Kongres yang tengah bersiap untuk melanjutkan negosiasi pada hari Selasa waktu setempat. Nantinya kedua belah pihak akan membahas mengenai potensi pemotongan belanja sebagai imbalan atas pengesahan kenaikan pagu utang DPR.
Sehingga, senat mayoritas Demokrat diharapkan mendukung apapun yang dinegosiasikan Gedung Putih dengan DPR yang dikendalikan GOP (Partai Republik).
Sebelumnya, Janet telah bersurat kepada Kongres terkait urgensi pengambilan keputusan Kongres terkait penangguhan pembayaran utang atau kenaikan plafon utang pemerintah. Sebab ada banyak dampak jika Kongres terus mengulur waktu dalam pengambilan keputusan.
"Menunggu hingga menit terakhir untuk menangguhkan atau menaikkan batas utang dapat menyebabkan kerugian serius bagi kepercayaan bisnis dan konsumen," kata Janet.
Tak hanya itu, lambannya Kongres mengambil sikap bisa meningkatkan biaya pinjaman jangka pendek untuk pembayar pajak. Sehingga berdampak negatif pada peringkat kredit Amerika Serikat.
"Faktanya, kami telah melihat biaya pinjaman Treasury meningkat secara substansial untuk sekuritas yang jatuh tempo pada awal Juni," tulisnya.
Di sisi lain, Presiden AS, Joe Biden optimis bisa mencapai kesepakatan dengan Partai Republik untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang pada waktunya. Sehingga bisa menghindari kejatuhan ekonomi bahkan dari potensi gagal bayar utang AS.
"Saya benar-benar berpikir ada keinginan di pihak mereka, serta kami, untuk mencapai kesepakatan, dan saya pikir kami akan mampu melakukannya," kata Biden kepada wartawan, Minggu di Delaware.
"Saya tetap optimis karena saya adalah orang yang optimis bawaan," sambungnya.
Sebagai informasi, semula Pemerintah AS dan DPR akan bertemu pada Jumat (13/5) lalu. Namun pertemuan antara Joe Biden, Ketua DPR Kevin McCarthy, R-Calif., Pemimpin Minoritas Hakeem Jeffries, DN.Y., Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, DN.Y., dan Pemimpin Minoritas Mitch McConnell, R-Ky., ditunda hingga Selasa. Penundaan ini dilakukan untuk memberikan lebih banyak waktu kepada para utusan untuk bernegosiasi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati berharap pemerintah punya rencana serius untuk mengurangi utang bernilai fantastis itu.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaSatgas BLBI masih mencari jalan keluar untuk mengatasi perbedaan hitungan utang antara obligor/debitur dan besaran utang yang ditetapkan pemerintah
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kini sebesar 38,49 persen.
Baca SelengkapnyaAngka tunggakan ini meningkat dibanding jumlah piutang di tahun sebelumnya sebsar Rp25,04 triliun yang tersebar di 62 kementerian lembaga.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani melaporkan APBN mengalami surplus Rp22,8 triliun hingga 15 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaAdapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca Selengkapnya