Menkop dan UKM harap koperasi pangan mampu stabilkan harga
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Puspa yoga mengaku optimis dengan adanya kerja sama memangkas rantai distribusi kebutuhan bahan pokok melalui koperasi pangan bakal menstabilkan harga-harga pangan strategis.
"Sekarang ini kan harga kedua komoditi pangan itu kan naik turun atau fluktuatif di pasar. Apalagi, di saat menjelang datangnya bulan puasa," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (30/5).
Puspayoga mendorong kerja sama distribusi pangan strategis ini segera terealisasi. Sehingga, tercipta kestabilan harga di pasar khususnya untuk komoditi bawang dan beras.
-
Bagaimana Kementan mendorong produksi pangan? Sebagai langkah nyata, Mentan langsung terjun ke lapangan dengan mendatangi daerah sentra di 10 hari pertama kerja. Hal ini memberi sinyal positif bagi produksi masa tanam (MT) 1 karena petani semakin bersemangat melakukan produksi.
-
Siapa yang ngajak kolaborasi sama Kemenkeu? Ditambahkan Founder Jagoan Banyuwangi, Dias Satria, kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan dimulai pada Jagoan Banyuwangi edisi ke-empat, yang akan dimulai bulan Juni 2024.
-
Apa yang sedang dikerjakan Kementan untuk memperkuat pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan produksi pangan? Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk percepatan tanam, peningkatan produksi padi dan jagung melalui penyediaan benih dan alsintan, pupuk dan pestisida serta optimalisasi lahan rawa dan intensif bagi petugas lapangan.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Bagaimana Kementan dorong pangan mandiri? “Upaya hilirisasi perlu dipertajam dengan penguatan industri pengolahan dan pemasaran. Kita tidak boleh lengah dalam melihat kemampuan produksi yang melimpah. Untuk itu kami selenggarakan lomba cipta menu untuk membangkitkan semangat mencintai pangan lokal dan membangun konsepsi baru pengembangan pangan lokal,“ tambahnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM I Wayan Dipta menjelaskan hasil produksi pertanian yang ada di Koperasi Petani tersebut kemudian dibawa dan didistribusikan ke Koperasi Pasar (Kopas) yang ada di bawah naungan Kemenkop dan UKM.
"Dari Kopas ini nanti hasil produksi pertaniannya dijual ke pasar primer masing-masing, bukan ke pasar induk. Jadi bisa langsung memotong rantai distribusi dari sembilan jadi tiga rantai sehingga harga pangannya sendiri jadi lebih murah," kata Wayan.
Pihaknya mengungkapkan peluncuran koperasi pangan bakal mengajak 30 unit buat percontohan program tersebut. Dari koperasi pasar (Kopas) dibawah Kementerian Koperasi terdapat 120 unit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Nantinya, koperasi pangan ini akan dikembangkan di seluruh wilayah.
"Ada 120 dan kita ajak 30-an, kalau sudah bagus kita lebarkan lagi. Nanti tularkan ke provinsi lain ke Jawa Timur, Ujung Pandang, dan sebagainya. Kan Tangerang kena juga, Cibubur, Bekasi juga kena," pungkas Wayan.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca SelengkapnyaData tersebut akan diserahkan kepada instansi terkait dengan koperasi perikanan sebagai mitra.
Baca SelengkapnyaIni alasan Teten ingin UKM berani IPO di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembangunan rumah kemasan di Medan sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM di bidang kuliner dan kriya.
Baca SelengkapnyaD-8mencakup delapan negara berkembang yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam yang berkeinginan mempererat kerja sama dalam pembangunan.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM meresmikan Pasar Kareka Nduku Selatan di Kabupaten Sumba Barat.
Baca SelengkapnyaHadirnya gedung ini untuk mendorong koperasi dan para UMKM untuk lebih berkontribusi pada PLUT.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaBudi menyatakan pihaknya terbuka terhadap produksi perikanan mentah maupun olahan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaProgram ini menjadi alternatif bagi pelaku UMKM khususnya Toko SRC yang belum berhasil mendapatkan KUR.
Baca SelengkapnyaDengan adanya izin edar dan mengantongi sertifikat halal membamtu memudahkan pelaku usaha memasarkan produknya.
Baca SelengkapnyaKoperasi susu di Indonesia memiliki potensi sangat besar.
Baca Selengkapnya