Menkop UKM Apresiasi GrabMerchant, Dukung Digitalisasi UKM di Era Normal Baru
Merdeka.com - Sejak masa PSBB diterapkan untuk mengatasi penyebaran Covid-19, banyak aktivitas perekonomian yang tersendat hingga berhenti berjalan. Hal ini menyebabkan banyak kelompok masyarakat yang mulai terdampak, salah satunya adalah usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM dari berbagai bidang seperti kuliner, fesyen, hingga kebutuhan sehari-hari cukup mendapatkan hantaman keras.
Berdasarkan hal tersebut, UMKM diharapkan menjadi salah satu sektor yang bisa segera bangkit selama era kenormalan baru berjalan nanti. Wacana kenormalan baru memang tengah disiapkan oleh pemerintah, di tengah situasi penanganan dan pemulihan Covid-19 yang masih terus berjalan. Setidaknya, pandemi yang sempat menghentikan roda perekonomian nasional memberikan pelajaran penting. Salah satunya adalah digitalisai layanan yang membantu pelaku usaha bertahan. Digitalisasi meminimalisir kontak langsung, yang artinya meminimalisir risiko penyebaran virus.
©Grab IndonesiaPentingnya digitalisasi buat para pelaku UMKM disadari sejak menyebarnya pandemi yang satu ini. Alasan inilah yang membuat Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI, Teten Masduki, menyambut baik dan mengapresiasi peluncuran GrabMerchant. Platform all in one ini akan membantu para pelaku UMKM menjalankan bisnis mereka secara online serta efisiensi biaya operasional yang membantu UMKM memasuki era normal baru.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Mengapa transaksi digital penting untuk ekonomi digital? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk digital ekonomi senilai 800 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp12.096,8 triliun.
-
Bagaimana Niko mengatasi penurunan omzet saat pandemi? Niko yang semula pasrah, akhirnya mulai menyadari potensi besar dari teknologi ini ketika dia mengunjungi sebuah tempat produksi DTF di Jakarta.
-
Kenapa digital minimalism penting? Menghabiskan waktu dengan konten digital yang tidak relevan membuat pikiran menjadi kacau dan sulit fokus.
-
Bagaimana Kemenkominfo menghilangkan kesenjangan digital? 'Saya kira semua berkomitmen menghilangkan yang namanya digital devide sehingga tidak ada yang tertinggal, no one left behind,' tandasnya.
“UMKM adalah sektor yang menjaga roda perekonomian kita tetap berputar, oleh karena itu kita harus memastikan kelangsungan bisnis mereka di tengah masa transisi ke arah tatanan kehidupan baru atau new normal,” ungkap Teten dalam konferensi pers yang berlangsung pada Kamis (11/6/2020) lalu.
Ia juga menambahkan bahwa pandemi menunjukkan pentingnya digitalisasi. Terbukti UKM yang telah mengadopsi teknologi digital dapat terus beroperasi serta meminimalisir dampak pandemi terhadap bisnis mereka.
“Platform GrabMerchant terbaru dari Grab adalah inovasi yang sangat dibutuhkan saat ini dan akan sangat membantu mempercepat transformasi digital para UMKM di Indonesia sehingga mereka dapat beradaptasi dan berkembang dalam era ekonomi digital,” ujar Teten.
Kehadiran GrabMerchant membuka peluang UMKM melakukan digitalisasi secara menyeluruh termasuk menerima pembayaran digital. Pendaftarannya juga praktis karena GrabMerchant memiliki fitur Pendaftaran Mandiri. Pelaku bisnis kuliner bisa mengunduh aplikasi GrabMerchant dan melakukan pembuatan toko online melalui pendaftaran dan verifikasi dalam kurun waktu paling cepat 24 jam.
©Grab IndonesiaFitur di GrabMerchant juga memungkinkan pemilik usaha menjalankan manajemen operasional, melacak dan menganalisis kinerja bisnis, menyelesaikan pembayaran, melakukan manajemen persediaan, pemasaran, dan aplikasi produk keuangan.
Menjalankan bisnis UMKM memang memberikan tantangan tersendiri. Salah satunya adalah persediaan akibat biaya angkut yang tinggi serta ketidakpastian pasokan sehingga mereka tetap harus membeli dengan harga eceran yang tinggi. Inilah yang kemudian dijawab oleh GrabMerchant lewat fitur Grosir, di mana Grab telah bekerja sama dengan mitra penyedia bahan-bahan berkualitas di berbagai kota, seperti TaniHub dan SayurBox.
©Grab IndonesiaPara mitra ini menyediakan bahan berkualitas dengan harga grosir sekaligus menyediakan layanan pengiriman satu hari setelah pesan. Layanan ini tersedia untuk 100 ribu mitra merchant di beberapa wilayah yang ada di 7 kota di Indonesia. Selain itu masih banyak fitur yang disediakan dalam aplikasi ini, seperti fitur Pemasaran yang menungkinkan pengguna membuat iklan dan fitur Laporan Bisnis untuk menganalisis kinerja penjualan, efisiensi operasional, perilaku konsumen, dan efektivitas kampanye pemasaran yang dilakukan.
Menurut Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, platform GrabMerchant ini merupakan salah satu realisasi dari komitmen jangka panjang “Grab for Good” untuk mempercepat transformasi digital UMKM di Indonesia.
“UMKM merupakan tulang punggung dari perekonomian Indonesia, akan tetapi sebagian besar dari mereka masih offline. Oleh karena itu, para UMKM ini harus segera melakukan transformasi digital atau mereka akan tertinggal jauh dari UMKM lain yang sudah berbasis online. Kami menyediakan solusi bisnis yang mudah digunakan untuk membantu mereka memulai, menjalankan, dan mengembangkan bisnis online mereka secara mandiri,” ujar Neneng dalam konferensi pers virtual tersebut.
Untuk mengakses GrabMerchant, kamu bisa mengunduhnya langsung di Google Play Store hari ini dan akan segera tersedia di iOS juga. Sementara itu versi web portal akan diluncurkan pada Juli 2020 mendatang. Para mitra merchant yang telah bergabung dengan GrabFood harus memperbarui alikasi GrabFood merchant untuk bisa menggunakan GrabMerchant. (mdk/wri)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 22 juta UMKM telah onboarding masuk ke ekosistem digital.
Baca SelengkapnyaMengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, tekadnya membangun bisnis di dunia digital memberikan kesempatan pada Benny raih omzet ratusan juta!
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM meminta agar Kementerian Perdagangan mempercepat revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50/2020.
Baca SelengkapnyaTren saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa UMKM yang berhasil adalah yang mau naik kelas dengan baik.
Baca SelengkapnyaEra digitalisasi membuka pintu bagi transformasi yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk dalam dunia bisnis mikro dan keuangan perorangan.
Baca SelengkapnyaWabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
Baca SelengkapnyaTeten menyebut para pedagang tidak hanya berjualan di satu platform online saja.
Baca SelengkapnyaMasih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.
Baca SelengkapnyaDebat senlanjutnya, giliran para cawapres yang akan beradu gagasan dan visi misi terkait dengan isu-isu ekonomi.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut bahwa regulasi yang sedang dirancang akan mengatur antara media sosial dan platform perdagangan atau e-commerce.
Baca Selengkapnya