Menteri Rini Kesal Banyak Pihak Permasalahkan Utang BUMN
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku kesal ketika ada pihak yang mempermasalahkan utang perusahaan BUMN. Seperti diketahui, beberapa proyek dimodali dari utang.
Rini mengatakan, tidak ada masalah dengan berutang selama utang digunakan untuk memodali kegiatan produktif dan memperbesar perusahaan.
"Selama itu produktif selama utang kita tarik untuk membesarkan perusahaan, untuk pembangunan, kalkulasinya benar. Return of investmentnya benar nggak masalah soal utang," kata Rini, di saat melepas pekerja Wika mengerjakan proyek di luar negeri, di Kantor Wika, Jakarta, Minggu (9/12).
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
-
Mengapa hutang perlu dilunasi? Penting untuk disadari adalah, hutang merupakan beban yang wajib dibayar. Sebab perkara hutang akan terus berlanjut bahkan hingga sampai di akhirat apabila belum terlunaskan.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Mengapa orang kaya punya utang? Perlu diketahui bahwa ada dua jenis utang, yakni utang konsumtif dan utang produktif. Utang konsumtif digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Biasanya utang ini dilakukan karena tidak memiliki kemampuan untuk membayar kebutuhan atau keinginan. Contohnya seperti pinjaman online (pinjol), utang ke warung, memenuhi hobi, dan sebagainya.
Rini mengaku kesal dengan pihak yang mempermasalahkan utang perusahaan BUMN, sebab uang yang diperoleh dari utang untuk mengerjakan proyek produktif dan pengembangan perusahaan.
"Saya rasa perlu ada pengertian bahwa BUMN itu. Sebentar-sebentar saya sudah paling kesal nih, kalau orang sudah permasalahkan mengenai utang BUMN, tuturnya.
Rini melanjutkan, perusahaan di seluruh dunia yang sedang melakukan pengembangan usaha pasti berutang, dengan begitu berutang merupakan hal yang wajar. Namun menekankan, meski berutang harus tetap pada rasio yang benar.
"Terus terang saya belakangan ini ngenes dengernya. BUMN banyak utang. Lho apa masalahnya kita punya utang? Selama kita melakukannya dengan baik berutang dengan benar,bertanggung jawab dan betul-betul digunakan untuk hal yang produktif itu yang saya jaga," tandasnya.
Berikut daftar 10 BUMN dengan utang terbesar:
1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Utang: Rp 1.008 triliun
Aset: Rp 1.183 triliun
Ekuitas: Rp 175 triliun
Laba bersih: Rp 24 triliun
2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Utang: Rp 997 triliun
Aset: Rp 1.174 triliun
Ekuitas: Rp 176 triliun
Laba bersih: Rp 19 triliun
3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Utang: Rp 660 triliun
Aset: Rp 764 triliun
Ekuitas: Rp 104 triliun
Laba bersih: Rp 11 triliun
4. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Utang: Rp 543 triliun
Aset: Rp 1.386 triliun
Ekuitas: Rp 843 triliun
Laba bersih: Rugi Rp 18 triliun
5. PT Pertamina (Persero)
Utang: Rp 522 triliun
Aset: Rp 923 triliun
Ekuitas: Rp 400 triliun
Laba bersih: Rp 5 triliun
6. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Utang: Rp 249 triliun
Aset: Rp 272 triliun
Ekuitas: Rp 23 triliun
Laba bersih: Rp 2 triliun
7. PT Taspen (Persero)
Utang: Rp 222 triliun
Aset: Rp 231 triliun
Ekuitas: Rp 9 triliun
Laba bersih: Rp 0,1 triliun
8. PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Utang: Rp 102 triliun
Aset: Rp 129 triliun
Ekuitas: Rp 27 triliun
Laba bersih: Rp 4 triliun
9. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Utang: Rp 99 triliun
Aset: Rp 205 triliun
Ekuitas: Rp 91 triliun
Laba bersih: Rp 14 triliun
10. PT Pupuk Indonesia (Persero)
Utang: Rp 76 triliun
Aset: Rp 140 triliun
Ekuitas: Rp 64 triliun
Laba bersih: Rp 2 triliun
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSejumlah perusahaan BUMN masih terlilit utang besar dengan nilai hingga triliunan rupiah.
Baca SelengkapnyaBUMN juga harus memperhatikan peran pembagunan ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaPerusahaan milik negara yang menerima insentif anggaran tersebut harus memiliki performa yang cukup baik
Baca Selengkapnyapemerintah tengah menyusun payung hukum bagi langkah ekspansi BUMN. Salah satunya PT Pertamina (Persero) ke beberapa sumber energi di luar negeri.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Thohir ingatkan BUMN yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS karena nilai tukar Rupiah terus anjlok beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca SelengkapnyaRyan menyampaikan, Kementerian BUMN yang sudah melakukan sejumlah terobosan besar melalui transformasi saja masih dihadapkan pada sejumlah persoalan.
Baca SelengkapnyaPerkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.
Baca Selengkapnya