Menteri Sri Mulyani beberkan beda pengelolaan aset negara zaman dulu dan sekarang
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan apresiasi terhadap 18 stakeholders yang memiliki kinerja terbaik dalam mengelola kekayaan negara. Apresiasi tersebut merupakan bagian peringatan pencapaian Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dalam satu tahun terakhir, di mana 100 persen atau 126 unit aset telah dilakukan pengamanan fisik.
"Ini merupakan tahun ke dua bagi LMAN, tetapi institusi ini memiliki ambisi 200 tahun ingin mengabdi kepada negara. Saya menghargai LMAN terus meningkatkan kapasitas, di usia yang belia masih dua tahun," ujar Menteri Sri Mulyani di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (9/1).
Menteri Sri Mulyani mengatakan pengelolaan aset negara saat ini berbeda dengan sebelumnya. Di mana sebelumnya aset hanya dicatatkan dan dibukukan dalam pembukuan negara.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Bagaimana Kemenhan RI mengelola kekayaan negara? Kemudian, fungsi pengelolaan barang milik atau kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kemenhan.
-
Bagaimana cara Kementerian ATR/BPN menyelamatkan aset negara? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
Di masa sekarang, aset tersebut sudah dikelola untuk turut mendongkrak penerimaan negara. "LMAN adalah institusi yang masih muda. Oleh karena itu, dalam pengelolaan negara, ujian bagaimana mengelola aset akan berbeda dibanding sebelumnya. Ke depan, seperti yang saya sampaikan kita memang harus memiliki mindset yang berbeda mengelola aset," jelasnya.
"Dalam konteks ini lahirnya LMAN tidak lepas dari kultur perubahan pemerintah mengelola aset. Kalau dulu hanya dievaluasi, dipertanggungjawabkan sekarang dituntut memanfaatkan sesuai dengan the best dan highest use. Ini cara berpikir berbeda," tambahnya.
Untuk itu, mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut berharap LMAN terus dapat meningkatkan kinerjanya dalam mencatat dan mengelola aset kekayaan negara. Hal tersebut harus terus dilakukan agar Indonesia dapat setara dengan negara maju.
"Di dalam konteks ini, saya ingin menularkan suatu revolusi cara berpikir mengelola aset di Republik Indonesia. Saya berkali-kali menyampaikan di Kemenkeu. Bedanya negara maju dan non maju dari income per kapita. Di low income itu, masyarakatnya kerja terus menerus tapi penghasilannya sedikit. Di negara high income aset yang kerja, masyarakatnya main golf dan bahkan ongkang ongkang kaki," jelasnya.
Sebagai informasi, apresiasi pengelolaan aset negara terbaik diberikan kepada 18 stakeholder. Di antaranya Ditjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN, Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman BPKP, Kepala BLU Bidang Pendanaan BPJT, Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera Utara dan Kantor Pertanahan Kota Medan.
Kemudian kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas Gempol Pasuruan, PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas Pandaan Malang, PT Jasa Marga (Persero), PT Hutama Karya (Persero), Sekretaris Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah Alen Saputra
Apresiasi juga diberikan kepada Departemen Operasional, Treasuri dan Pinjaman Bank Indonesia, PT Pertamina (Persero), PT Perta Arun Gas (PAG), PT BADAK NGL, Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun Puri Casablanca dan Australia Indonesia Partnership for Economic Governance, serta Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Keuangan tengah mengoptimalkan penerimaan melalui aset negara.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani meminta barang milik negara (BMN) harus menjadi sumber penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaProses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaMelalui BAS, Pemerintah pusat dan Daerah bisa mengkonsolidasikan program nasional seperti, program di sektor ketahanan pangan, hingga program ketahanan energi.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, hal ini perlu diberitahukan agar masyarakat mengetahuinya.
Baca SelengkapnyaKendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani kembali akan menjadi Menteri Keuangan di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menegaskan tidak ada perbedaan jumlah anggaran yang keluar untuk belanja perlinsos periode 2019-2024
Baca SelengkapnyaPrinsip keadilan diterapkan pada aspek perpajakan di mana pihak yang mampu akan memberikan kontribusi lebih besar.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca Selengkapnya