Menteri Susi: Kapal Amerika kalau curi ikan di RI akan kita tangkap
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti kembali menunjukkan taringnya dalam menangkap kapal asing pencuri ikan. Susi bahkan tak segan bakal menangkap kapal dari Amerika Serikat jika berani mencuri ikan di lautan Indonesia.
"Kita ke semua kapal yang melakukan pencurian di wilayah Indonesia pasti kita tangkap. Dari China, Thailand, Filipina, Amerika, kalau ada pun kita tangkap. Kalau melanggar dan melakukan pencurian di ZEE (zona ekonomi eksekutif) kita pasti ditangkap," ucap Susi di Kantornya, Jakarta, Senin (30/5).
Baru-baru ini, TNI Angkatan Laut menangkap kapal berbendera China di Natuna, Kepulauan Riau. Susi mengaku masih menyelidiki kasus ini. Kapal China tersebut ditangkap oleh KRI Oswald Siahaan-354, TNI Angkatan Laut beberapa hari lalu.
-
Bagaimana Menteri Trenggono memanfaatkan kapal ilegal? Sebaliknya, Menteri Trenggono lebih memilih memanfaatkan kapal ikan asing ilegal untuk kepentingan negara. Meski demikian, KKP akan berkolaborasi dengan kementerian terkait dalam pemanfaatan kapal ikan asing ilegal. 'Jadi nggak seperti itu, kalau bisa dimanfaatkan, ya. Tapi tentu kita koordinasi juga. Memanfaatkan ini kan termasuk barang apa, apakah barang sitaan, atau apaa, ada roll of the game yang harus kita penuhi juga,' bebernya.
-
Kenapa para pelaut Indonesia membajak kapal De Zeven Provincien? Mereka yang membajak kapal ini sudah diperingatkan untuk bersandar, tetapi mereka tidak menggubris karena alasan hanya berunjuk rasa atas pemotongan gaji dan penangkapan teman-temannya.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Bagaimana Kemenhub cegah penolakan kapal niaga Indonesia? Arisudono menyampaikan, melalui PSC Inspection Awareness, IDSurvey ingin mengajak para pemilik kapal niaga berbendera Indonesia untuk mengedukasi awak kapal mereka agar mengetahui serta memahami peraturan terkait bersandar di dermaga negara tujuan.
-
Bagaimana Kemendag mengawasi pelabuhan tikus? 'Pelabuhan tikus ini memang susah mengawasinya, dan aparat kita tidak mungkin sanggup dan tak akan cukup. Sehingga kita harus berkolaborasi. Pernah ada masyarakat yang menolak karena alasan ekonomi, mereka minta dengan berbagai alasan. Ini yang terjadi di lapangan, tapi kita lakukan yang bisa kita. Kita push terus,' ujarnya.
-
Siapa yang mendukung keselamatan pelayaran Indonesia? PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai induk holding BUMN Jasa Survei atau IDSurvey, mendukung keselamatan pelayaran Tanah Air, khususnya bagi kapal-kapal niaga berbendera Indonesia.
"Yang melakukan penangkapan ada KRI Armada Barat yang dilakukan dua hari lalu. Ini kapalnya cukup besar, " kata Susi.
Susi menjelaskan, kapal pencuri ikan tersebut ditangkap oleh KRI Oswald Siahaan-354 TNI Angkatan Laut yang berada di bawah kendali operasi (BKO) Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Barat (Guspulaarmabar) di perairan Natuna pada posisi 05 06' 00" lintang utara dan 110 14' 00" bujur timur.
"Hari ini kita sedang selidiki," kata Susi.
Diberitakan sebelumnya, Ketahuan mencuri ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau, kapal berbendera China, Gui Bei Yu 27088 terpaksa ditembak KRI Oswald Siahaan-354. Awalnya Gui Bei Yu berusaha kabur dari kejaran KRI. Sesuai prosedur, KRI berusaha menghentikan kapal tersebut mulai dengan peringatan melalui kontak radio, pengeras suara, dan tembakan peringatan ke udara bahkan ke kanan dan kiri kapal.
"Peringatan tembakan kanan dan kiri haluan juga tidak diindahkan, bahkan kapal ikan tersebut melakukan gerakan zig zag dan akhirnya tindakan paling keras dilakukan yaitu tembakan ke anjungan," kata Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama S Irawan di Tanjung Pinang, Minggu (29/5). Demikian tulis Antara.
Delapan anak buah kapal Gui Bei Yu kini sudah diamankan aparat. Penangkapan itu, lanjut Irawan, berlangsung dramatis karena dibayang-bayangi oleh Kapal China Coast Guard, Jumat (27/5).
Irawan menceritakan, peristiwa berawal pada pukul 13.30 WIB KRI Oswald Siahaan-354 jenis frigate berpatroli mengamankan wilayah perairan NKRI di Natuna dan radarnya menangkap ada gerakan kapal asing.
Selanjutnya Komandan KRI Oswald Siahaan-354 Kolonel Laut (P) I Gung Putu Alit Jaya memerintahkan perwira jaga KRI untuk mendekati kontak radar tersebut. Kemudian pada jarak 6 NM dari kontak pengawas melaporkan indentifikasi dan visualisasi teropong merupakan kapal ikan.
Mengetahui kehadiran KRI Oswald Siahaan-354 pada jarak 5 NM, mendadak kapal ikan Gui Bei Yu mengubah haluan dan menambah kecepatan hingga dikejar. Putu memerintahkan kesiagaan anggota "peran tempur bahaya umum".
"Kehadiran unsur-unsur KRI Koarmabar di perairan tersebut semata-mata mengamankan kedaulatan, dan menunjukkan kepada dunia bahwa wilayah tersebut Natuna merupakan wilayah NKRI. Di samping itu juga bertujuan untuk penegakan hukum di laut," tegasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti
Baca SelengkapnyaKapal Ikan Asing tersebut disangkakan dengan dugaan penggaran Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaPenenggelaman melalui teknik pengeboman ini dipopulerkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca SelengkapnyaPara nelayan diiming-iming gaji besar dibandingkan fokus terhadap keterampilan melaut.
Baca SelengkapnyaPelaku ilegal fishing itu bahkan mengakali perizinan dengan mengajukan izin ke pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaAturan ini menjadi landasan penangkapan ikan berdasarkan kebutuhan pasar.
Baca SelengkapnyaPelanggaran yang dilakukan oleh kapal Indonesia ini berdampak langsung pada potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Baca SelengkapnyaTotal pasir yang sudah dikeruk mencapai 24.000 meter kubik pasir laut.
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaKKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca Selengkapnya