Menteri Susi: Kita harus kampanye ke restoran agar tak lagi jual sirip hiu
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membuka Simposium Hiu dan Pari di Indonesia ke-2 di Kantornya. Acara ini bertujuan menggali informasi mengenai data dan informasi untuk bisa dijadikan blue print dalam pengelolaan dan pelestarian hiu dan pari.
Dalam arahannya, Susi meminta kepada seluruh stakeholder yang terlibat untuk tidak hanya menggaungkan pelestarian hiu dan pari, melainkan juga harus ditindaklanjuti dengan aksi di lapangan.
Menurut Susi, sosialisasi dan kampanye harus dilakukan secara masif di lapangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa, mulai dari pengusaha hingga ke restoran.
-
Siapa yang mendukung KKP dalam menggaungkan perikanan berkelanjutan? Sementara Direktur Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia, Dr. Imam Musthofa Zainudin, mengaku siap mendukung KKP terkait perikanan berkelanjutan untuk ketahanan pangan Indonesia.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Siapa yang terlibat dalam pelestarian Lahan Basah Mesangat Suwi? Sehingga tidak salah jika Dinas lingkungan Hidup (DLH) dan Konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin terus bekerjasama membangun keberlangsungan ekosistem LBMS yang sehat.
-
Kenapa KKP mendorong konsumsi ikan yang berkelanjutan? Fakta yang menggembirakan harus didukung ketersediaan ikan yang bermutu secara kontinyu dan mudah diakses oleh masyarakat. Mengingat kecukupan kebutuhan ikan berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya perikanan,' ujar Budi.
-
Bagaimana cara menjaga kelestarian tuna? Untuk memastikan bahwa generasi mendatang masih dapat menikmati keberadaan ikan tuna, kita dapat mengambil langkah-langkah berikut:Budidaya Berkelanjutan: Mengembangkan metode budidaya ikan tuna yang berkelanjutan, seperti sistem karamba apung, yang memungkinkan ikan tumbuh dalam kondisi alami dan mengurangi dampak lingkungan.
-
Dimana KKP menyampaikan pentingnya konsumsi ikan yang bertanggung jawab? Menurutnya, peringatan itu tidak saja mempromosikan pentingnya mengkonsumsi ikan yang memberikan segala kebaikannya untuk kesehatan kita, namun juga bagaimana memilih produk perikanan yang bertangung jawab, seperti: dimana ikan itu ditangkap, apa alat tangkapnya, dan bagaimana cara menangkapnya.
"Kita harus terjun ke lapangan, datangi restoran-restoran seafood untuk mengkampanyekan jangan lagi menjual menu dengan bahan sirip hiu," ujar Susi di kantornya, Rabu (28/3/2018).
Susi menceritakan, saat masih remaja, dirinya sering menemukan hiu dan pari ini di laut Indonesia. Namun saat ini hewan laut tersebut seakan langka ditemukan. Ada beberapa hal sebagai penyebabnya, salah satunya adalah mulai maraknya pembasmian hiu dan pari untuk dikonsumsi.
Ditambah lagi dengan banyaknya kapal-kapal asing yang mencuri ikan di Indonesia dalam beberapa tahun lalu. Padahal, menurut Susi, keberadaan hiu dan pari dilaut ini menjadi satu rangkaian ekosistem penting kehidupan bawah laut.
Dicontohkannya, munculnya hiu dan pari di permukaan laut menandakan bawha akan ada musim panen ikan. Namun, jarang munculnya dua spesies tersebut menjadikan para nelayan kini sulit memperkirakan musim ikan.
"Namun setelah kapal-kapal asing yang mencuri ikan itu kita berantas, di beberapa lokasi perlahan mulai terlihat. Ini sebagai tanda kalau produktifitas sumber daya laut kita mulai kembali," ujarnya.
Tak hanya mengkampanyekan ke berbagai restoran, Susi juga meminta berbagai pihak untuk mensosialisasikan ke pengusaha dan para pejabat daerah. Sebab sampai saat ini di beberapa daerah penangkapan hiu dan pari ini masih menjadi tradisi.
Reporter: Ilyas Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Susi terlihat bersemangat mengikuti Pawai Bebas Plastik. Ia juga membentangkan poster-poster menggegerkan.
Baca SelengkapnyaSudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKerja sama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun 2019.
Baca SelengkapnyaHari Tuna Sedunia bukan sekadar perayaan, melainkan seruan untuk aksi nyata demi keberlanjutan spesies yang telah memberi banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Baca SelengkapnyaBudi menyatakan pihaknya terbuka terhadap produksi perikanan mentah maupun olahan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes kebijakan Presiden Jokowi yang kembali membuka keran ekspor pasir laut setelah 20 tahun dilarang.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti
Baca SelengkapnyaPrilly mendapat kesempatan memasang penanda satelit di sirip ikan hiu paus.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.
Baca SelengkapnyaAturan ini menjadi landasan penangkapan ikan berdasarkan kebutuhan pasar.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak menilai, pengolahan ikan menjadi susu tidak tepat.
Baca SelengkapnyaLobi-lobi diplomasi akhirnya menghasilkan kerja sama kelautan dan perikanan antara Indonesia dan Vietnam yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnya