Pemkab Kutai Timur Minta Stake Holder Konsisten Lindungi Lahan Basah Mesangat Suwi
Kawasan ini merupakan Kawasan yang penting bagi para masyarakat lokal, sebab LBMS jmenjadi sumber perikanan air tawar.
Kawasan ini merupakan Kawasan yang penting bagi para masyarakat lokal, sebab LBMS jmenjadi sumber perikanan air tawar.
Pemkab Kutai Timur Minta Stake Holder Konsisten Lindungi Lahan Basah Mesangat Suwi
Lahan Basah Mesangat Suwi (LBMS) di Kabupaten Kutai Timur merupakan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) yang menjadi habitat Buaya Badas Hitam (Crocodylus Siamensis) dan Bekantan (Nasalis Larvatus).
Kawasan ini merupakan Kawasan yang penting bagi para masyarakat lokal, sebab LBMS jmenjadi sumber perikanan air tawar. LBMS juga menjadi sumber dan pemurni air, pelindung sekaligus daerah resapan air dan penyimpan karbon yang tinggi.
Sehingga tidak salah jika Dinas lingkungan Hidup (DLH) dan Konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin terus bekerjasama membangun keberlangsungan ekosistem LBMS yang sehat.
-
Bagaimana kerukunan di Kutai Timur dijaga? Melalui dialog antaragama dan kegiatan bersama, diharapkan dapat terus terjalin kerjasama yang erat di tengah beragamnya latar belakang keagamaan masyarakat Kutim.
-
Mengapa penting menjaga kelestarian tanah di Sumut? Tanah memiliki peranan penting bagi seluruh kehidupan di bumi. Sebab, tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan cara menyediakan unsur hara serta air dan sebagai penopang akar tumbuhan.
-
Bagaimana cara menjaga hutan Kutai Timur? Lebih hebat lagi, hutan dan alam juga dijaga melalui pendekatan adat. Di Hutan Lindung Wehea bahkan ada lembaga adat khusus yang menjaga hutan. Ada patrol rutin yang dilakukan agar hutan tetap Lestari.
-
Siapa yang berperan penting dalam kerukunan Kutai Timur? Dirinya juga menegaskan pentingnya peran tokoh agama dan masyarakat dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan persatuan.
-
Bagaimana Kutai Timur mengelola potensi alamnya? Pengelolaannya pun berbasis kearifan lokal yang berbudaya dari masyarakat adat setempat.
-
Apa yang diberikan Kutai Timur kepada wajib pajak yang patuh? Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengapresiasi wajib pajak yang patuh dan secara rutin serta tepat waktu dalam membayarkan kewajibanya dalam menyetorkan pajak. Apresiasi tersebut diberikan melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kutai Timur menyelenggarakan Gebyar dan Rewar Pajak.
Beragam program perlindungan untuk menjaga LBMS dari beragam ancaman perubahan iklim. Mulai dari penguatan komitmen seluruh pihak yang terlibat dalam Forum Pengawasan Kawasan Ekosistem Penting LBMS.
Lalu penambahan data melalui kajian-kajian yang diperlukan untuk penyusunan rencana pengelolaan jangka panjang. Serta penyusunan rencana aksi dan panduan pengelolaan habitat buaya badas dan bekantan hingga penguatan ekonomi masyarakat lokal.
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman mengatakan Kawasan LBMS merupakan Kawasan penting untuk keberlangsungan kehidupan manusia dan keanekaragaman hayati di sana. Diharapkan pengelolaan lahan basah di Kecamatan Long Mesangat dan Muara Ancalong menjadi komitmen bersama. Karena dari tiga jenis hutan yang mampu untuk menurunkan emisi, pertama hutan lahan gambut, hutan mangrove, serta ketiga jenis hutan pada umumnya.
“Konsep LBMS ada pada semua, mulai dari pengelolaan lahan basah dan lahan kering. Apalagi disana hidup beberapa satwa baik buaya badas hingga bekantan yang ada di dua kecamatan di Kutim tersebut,” katanya.
Kepala DLH Armin Nazar menambahkan, kawasan Mesangat dan Suwi mendapatkan perhatian serius, terbukti dengan dilakukannya survei, penelitian, kajiankajian vegetasi, hidrologi, sosial ekonomi. Kegiatan itu bahkan melibatkan mahasiswa dan dosen dari Universitas Mulawarman dan Stiper Sangatta, hingga para ahli dan pakar.
“Bahkan untuk lebih terintegrasi sedang dilakukan analisa permodelan sosio-ekologi guna memahami keterhubungan, dimana untuk menggantikan rencana aksi tahun 2019-2023 yang telah habis masa berlakunya maka dilakukan penyunan rencana aksi pengelolaan kawasan LBMS 20242028,” katanya.
Pengelolaan LBMS yang melibatkan Yasiwa (Yayasan Konservasi Khatulistiwa Indonesia) – Yayasan Ulin tersebut, bahkan telah mendapatkan penghargaan Kalpataru 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tak hanya itu dari assessment PT Sawit Sukses Sejahtera, maka ditambahkan 595 hektar lahannya menjadi ekosistem penting.
Sehingga total lahan bertambah dari 13.570 hektar menjadi 14.165 hektar.
“Berdasarkan luasan baru tersebut maka lantas dituangkan dalam draf Surat Keputusan (SK) Bupati Kutim tentang penetapan kawasan ekosistem LBMS, serta SK Pembentukan Forum Pengawasan Kawasan Ekosistem Penting Lahan Basah Mesangat Suwi,” katanya.