Negara Boleh Saja Punya Utang, tapi Ada Syaratnya
Merdeka.com - Hampir setiap negara di dunia memiliki utang. Penarikan utang dilakukan untuk berbagai alasan dan keperluan.
Ekonom Josua Pardede menyebut, ada dua indikator kesehatan utang sebuah negara. Pertama besarnya rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB. Batas aman rasio utang terhadap PDB yakni 60 persen.
"Ukuran standar 60 persen dari PDB, kalau di atas rasio itu kurang sehat," kata Josua saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (11/5).
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
Batas maksimal tersebut telah disepakati negara-negara di dunia dalam sebuah konvensi internasional. Hanya saja, setiap negara memiliki pertimbangan atau kebijakan tertentu jika rasio utang terhadap PDB melebihi 60 persen.
Sejumlah negara maju pun berani melewati batas aman penarikan utang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Kedua, indikator kesehatan utang sebuah negara tercermin dari produktivitas penarikan utang. Utang yang sehat harus berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi sebuah negara.
"Penarikan utang harus bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," kata dia.
Artinya, penarikan utang digunakan untuk membiayai program-program yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Seperti yang dilakukan pemerintah Indonesia, menarik utang untuk pembangunan infrastruktur, industri manufaktur dan lainnya.
Sebaliknya, jika utang yang dicetak tidak produktif, walhasil bisa membuat utang terus menumpuk hingga berisiko gagal bayar.
"Jadi harus ada produktivitas dari penarikan utang," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika dibandingkan dengan posisi akhir bulan Mei 2023, mengalami kenaikan Rp17,68 triliun.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan Kementerian Keuangan mengenai utang baru Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengakui manajemen utang perlu dilakukan dengan hati-hati.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaCadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan keberlanjutan fiskal.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaLuhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.
Baca SelengkapnyaRasio utang terhadap PDB Indonesia tidak boleh melebihi 60 persen.
Baca Selengkapnya