OJK Fokus Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini tengah fokus pada program peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, pihaknya kini berinisiatif untuk melakukan program strategis yang fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mengungkit potensi ekonomi di daerah.
Selain itu, ia menambahkan, OJK juga terus melakukan pengembangan UMKM dan layanan keuangan dari hulu sampai hilir, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
"Kami meyakini bahwa masih banyak potensi-potensi di daerah untuk dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Potensi pertumbuhan ada di daerah untuk tumbuh lebih cepat lagi," kata Wimboh, Kamis (1/10).
-
Mengapa OJK fokus pada literasi dan inklusi keuangan? 'Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung kepada dua hal kalau dilihat dari aspek keuangan, yaitu literasi atau mengerti bagaimana harus memahami risiko, dan inklusi yaitu masyarakat harus mudah untuk berurusan dan mengakses lembaga jasa keuangan,' kata Dian, Sabtu (28/10) malam.
-
Kenapa OJK mendorong literasi keuangan untuk UMKM? 'UMKM adalah ujung tombak perekonomian. Di tengah dinamika perekonomian dunia yang tidak menentu, perekonomian Indonesia tumbuh sangat baik di atas 5 persen, tapi tentu harus terus menemukan sumber-sumber ekonomi baru. Salah satunya dengan UMKM dan juga di daerah. Literasi keuangan sebagai pondasi pemberdayaan UMKM,' kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya pada acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) ke-2 di Pontianak, Selasa (29/8).
-
Apa upaya OJK untuk mendukung kemajuan UMKM? Kebijakan itu antara lain, , antara lain mendorong UMKM memanfaatkan pendanaan Pasar Modal melalui Securities Crowdfunding (SCF), serta bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menyediakan program kredit pembiayaan melawan rentenir yang dikhususkan untuk UMKM dan perempuan pelaku UMKM.
-
Bagaimana cara OJK meningkatkan literasi keuangan? OJK telah meluncurkan program Desaku Cakap Keuangan dan Sobat Sikapi Mahasiswa yang bertujuan untuk menjadi duta edukasi keuangan di masyarakat.
-
OJK membantu apa untuk UMKM? PMV dan PMV Syariah memiliki peran penting antara lain dalam pendanaan bagi perusahaan dalam tahap awal atau rintisan (start-up) serta perusahaan/debitur dengan skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang tidak dapat dijangkau melalui pendanaan oleh lembaga jasa keuangan lainnya.
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
Wimboh melaporkan, berbagai program telah dilakukan OJK dengan mendorong perluasan akses keuangan di daerah dan masyarakat atau usaha kecil dan ultra mikro. Seperti Bank Wakaf Mikro (BWM), program Jaring, Laku Pandai, TPAKD, BumDes Center, dan Pilot Project KUR Klaster di berbagai daerah.
"Kami menginisiasi pengembangan BUMDes melalui program BUMDesa Center yang kini telah terbentuk 29 BUMDesa Center di Sumsel, Kaltim, Jawa, NTT, dan Papua. Saat ini kami juga mensinergikan program BUMDesa Center dengan program Bank Wakaf Mikro," tuturnya.
Selain itu, OJK juga berinovasi untuk melayani masyarakat di berbagai daerah guna mendapatkan akses pembiayaan yang cepat, mudah dan murah. Itu diinisiasi lewat program kerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam forum TPAKD melalui skema Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR).
Hingga 22 September 2020, telah terdapat 19 TPAKD yang mengimplementasikan skema K/PMR ini. Mulai dari Kabupaten Wonogiri, Kota Surakarta, Sumatera Utara, NTT, Kabupaten Tabalong di Kalimantan Selatan, Malang, Lombok Timur dan lainnya, dengan nilai penyaluran Rp 585,7 miliar mencakup 47,8 ribu debitur.
Sementara untuk mengakselerasi penyaluran KUR, OJK telah mengembangkan pilot KUR Klaster di desa Karang Sari, Sumatera Selatan, dengan mengoptimalkan peran BUMDes yang akan didorong secara masif ke berbagai daerah.
Untuk mendorong perkembangan UMKM, OJK mengeluarkan program digitalisasi UMKM dengan go digital UMKM, sehingga dapat bertahan di era new normal. Program ini sejalan dengan kecenderungan masyarakat untuk bertransaksi digital kian yang meningkat dan menjadi suatu kebiasaan baru di masa pendemi ini.
Saat ini, OJK dalam tahap mengembangkan ekosistem digital Bank Wakaf Mikro melalui aplikasi BWM Mobile. Sehingga nasabah BWM yang merupakan pelaku usaha mikro dapat melakukan kegiatan operasional secara digital saat halaqoh (pertemuan) mingguan, pembayaran dengan QRIS, maupun transaksi melalui layanan digital perbankan serta jaringan pemasaran para pelaku UMKM yang terhubung dengan marketplace maupun BUMDES.
OJK juga senantiasa meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat sejak dini. Sebab, ini berkorelasi positif dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Edukasi keuangan menjadi tonggak utama untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dengan terus menerus melakukan program edukasi secara virtual di masa pandemi ini.
Inklusi keuangan sejak dini diterapkan dalam program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) sebagai salah satu bentuk Aksi Pelajar Indonesia Menabung dalam rangka implementasi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung. Diharapkan ke depan setiap pelajar di Indonesia memiliki rekening, dimana saat ini sudah terdapat 33,9 juta rekening pelajar. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
UMKM antara lain melalui perluasan literasi keuangan secara berkelanjutan kepada pelaku UMKM di berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan implementasinya bergantung pada kerjasama yang erat antara.
Baca SelengkapnyaOJK terus mendorong literasi dan inklusi keuangan serta meningkatkan pelindungan konsumen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan inklusi keuangan penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar tidakmengakses aktivitas ilegal di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaProgram Gencarkan mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaDiharapkan setiap TPAKD dapat memiliki unit-unit Pusat Literasi dan Inklusi Keuangan yang tersebar, terdekat, dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut bagian dari upaya OJK dalam memberikanedukasi mengenai literasi keuangan.
Baca SelengkapnyaGerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dicanangkan dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Baca SelengkapnyaSebagai lembaga keuangan non-bank yang fokus memberdayakan pelaku usaha ultra mikro, PNM turut mendukung inisiatif OJK tersebut.
Baca SelengkapnyaOJK bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaLangkah ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Baca SelengkapnyaOJK bersama kementerian/lembaga lain sudah menutup lebih dari 5.800 pinjol ilegal yang telah menimbulkan kerugian akibat investasi ilegal di atas Rp100 triliun.
Baca Selengkapnya