Pedagang Gorengan Enggan Naikkan Harga Walau Minyak Goreng Mahal
Merdeka.com - Agus (45) seorang pedagang gorengan di kawasan Jl Asem Baris Raya, Tebet, Jakarta Selatan, mengaku belum terfikir untuk menaikkan harga jual dagangannya kendati harga minyak mahal dalam beberapa waktu terakhir.
Agus menerangkan, keputusan untuk tetap mempertahankan harga jual gorengan semata-mata agar pembeli tidak kabur.
"Jujur kita belum ada kepikiran lah naikkan harga gorengan ini walaupun minyak naik. Takutnya nanti pelanggan malah lari, kabur gitu," ucapnya sambil melayani pembeli, Senin (22/11).
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Sunan Gresik menjual sembako murah? Maulana Malik Ibrahim membuka toko kelontong di Desa Romo (3 kilometer sebelah barat Kota Gresik). Ia menjual barang dagangannya dengan harga murah untuk membantu masyarakat.
-
Kenapa Pak Yono tetap jual gorengan? Selama tenaga masih ia miliki untuk berjualan dan mencari rezeki halal, maka perjuangannya menafkahi keluarga tidak akan usai.
Padahal, Agus mengakui, beberapa waktu lalu sempat ada niatan untuk menaikkan harga gorengan saat harga jual minyak terus merangkak naik. Namun, keputusan tersebut terpaksa diurungkan lantaran dirinya merasa jika kemampuan daya beli konsumen belum sepenuhnya pulih akibat terdampak pandemi Covid-19.
"Akhirnya kita mikir lagi, kalau kita naikkan harga gorengan kemungkinan pembeli kabur tinggi. Karena daya beli juga kan belum baik lah, setelah kemarin Covid-19 naik," terangnya.
Maka dari itu, Agus mendesak pemerintah serius menyikapi persoalan harga minyak yang terus merangkak naik. Mengingat, kenaikan harga minyak kali ini melebihi batas kewajaran yang tidak hanya membebani konsumen ibu rumah tangga namun juga para pedagang UMKM.
"Jadi, kita pengen pemerintah serius lah untuk ini neken harga minyak, harus cepet turun. Sekarang harga sudah Rp20 ribu per kilogram dari normal Rp10 ribu per kilogram. Ini sudah tidak wajar, kasihan ke kita pedagang UMKM juga lah," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi buka suara mengenai penyebab harga minyak goreng naik drastis beberapa waktu belakangan. Kenaikan itu merupakan konsekuensi atas meroketnya harga komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
"Kalau kita lihat sekarang sebenarnya barang apa yang kita jual? pertama yang paling besar itu adalah produk minyak nabati HS nomor 15 yaitu kelapa sawit," kata Lutfi, Jakarta, Jumat (19/11).
Kenaikan harga CPO, kata Lutfi, membuat ekspor membaik namun juga menekan harga minyak goreng. Terlihat dari nilai ekspor bulan ini yang menyumbang angka cukup besar. "Kita ini menjual kira-kira USD 27 miliar pada tahun 2020. Pada bulan Oktober ini saja kita menjual USD3,36 miliar," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaWarung nasi goreng di Ciputat ini mencuri perhatian karena porsinya besar, harganya murah, rasanya lezat, dan ada atraksinya.
Baca SelengkapnyaSuswono tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Dia didampingi tim dari Komisi Pedagang Pasar Tradisional Seluruh Indonesia (Koppasindo).
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, HET MinyaKita masih ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaKetika harga mi ayam di banyak tempat sudah tembus belasan ribu, Rusdi masih setia di harga Rp3 ribu per porsinya.
Baca SelengkapnyaPermendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis (18/7) malam.
Baca SelengkapnyaKenaikan HET Minyakita masih lebih rendah ketimbang harga minyak goreng premium di pasaran.
Baca SelengkapnyaHal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca Selengkapnya