Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah belum maksimal lakukan pemerataan ekonomi

Pemerintah belum maksimal lakukan pemerataan ekonomi

Merdeka.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengingatkan aspek pemerataan ekonomi harus segera dilakukan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Saat ini masih banyak masyarakat Indonesia di daerah masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kebijakan Moneter, Fiskal dan Publik, Haryadi B. Sukamdani, mengatakan meski pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh sebesar 6,4 persen tahun ini, namun sasaran pertumbuhan yang tinggi tersebut belum menjadi jaminan adanya pemerataan.

"Hal ini harus menjadi perhatian bersama baik pemerintah maupun dunia usaha," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com di Jakarta, Sabtu (20/4).

Kadin mencatat masih terdapat beberapa permasalahan yang dinilai akan menghambat pemerataan ini. Salah satunya dalam kebijakan fiskal di mana beban subsidi energi dianggap masih terlalu besar. Diproyeksikan selama tahun 2012 beban subsidi energi mencapai Rp 300 triliun.

"Kami khawatirkan beban subsidi energi yang tinggi dapat merusak struktur APBN menjadi tidak sehat dan justru konsumtif, di sisi lain infrastruktur kita belum mampu mengimbangi tingginya pertumbuhan," lanjut Haryadi.

Rendahnya realisasi belanja modal pada anggaran Kementerian/Lembaga, lanjutnya, juga dinilai akan menghambat percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, Kadin berharap pemerintah dapat segera memperbaiki sistem manajemen anggaran dan memotong rantai birokrasi yang tidak perlu, agar proses lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan catatan Kadin pada tahun 2010, penyerapan belanja modal hanya mencapai 84,49 persen atau sekitar Rp 80,29 triliun dari alokasi sebesar Rp 95,02 triliun. Sementara, dalam APBN perubahan 2011 pemerintah meningkatkan alokasi belanja modal menjadi Rp 140,95 triliun.

"Penyebab rendahnya penyerapan karena kementerian tidak mampu membelanjakan anggarannya secara optimal. Selain kualitas penyerapannya yang kurang baik, karena seringkali menumpuk di akhir tahun," ungkap Haryadi.

Sementara dalam kebijakan moneter, juga menyisakan permasalahan, antara lain, tingginya biaya pengendalian laju inflasi tahun lalu yang mencapai 4,3 persen. Hal ini dikarenakan dari sisi bank sentral 'diuntungkan' oleh pelemahan kurs rupiah yang tajam terhadap dolar AS, sehingga membantu potensi sumbangan inflasi dari sisi impor.

Menurut Kadin, jika Bank Indonesia (BI) ingin mendorong penguatan kurs rupiah melalui intervensi, maka permintaan barang impor akan semakin membesar, sementara ekspor tertekan. "Tapi bank sentral terkesan masih membiarkan kurs rupiah melemah untuk menahan laju impor," lanjut Haryadi.

Permasalahan lain dalam kebijakan moneter ini, terkait tingkat bunga pinjaman bank yang masih relatif tinggi sehingga menyulitkan pengusaha untuk mengembangkan usahanya. Dengan adanya penurunan BI rate, diharapkan menjadi momentum bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kreditnya sehingga menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi nasional. (mdk/bmo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh

Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya

Kinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.

Baca Selengkapnya
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan

Kunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kondisi Ekonomi Indonesia Terkini: Daya Beli Kelas Menengah Turun dan PHK Massal Berlanjut
Kondisi Ekonomi Indonesia Terkini: Daya Beli Kelas Menengah Turun dan PHK Massal Berlanjut

Pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Ribuan Masyarakat Paser Ramaikan Semarak Kemerdekaan HUT RI ke-79
Ribuan Masyarakat Paser Ramaikan Semarak Kemerdekaan HUT RI ke-79

Malam puncak Semarak Kemerdekaan HUT RI ke-79 ini sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Ekonomi Kita Tidak Punya Pijakan Kuat, Pondasinya Selalu Rapuh
Cak Imin: Ekonomi Kita Tidak Punya Pijakan Kuat, Pondasinya Selalu Rapuh

Dalam Mukernas itu juga dilakukan pembahasan apakah partainya akan gabung ke pemerintahan mendatang atau tidak.

Baca Selengkapnya
Persidangan Sekber JKK/KK Sosek Malindo Dinilai Punya Peran Penting bagi Kedua Negara
Persidangan Sekber JKK/KK Sosek Malindo Dinilai Punya Peran Penting bagi Kedua Negara

Dalam persidangan ini dibahas isu-isu sosial ekonomi di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.

Baca Selengkapnya