Pemerintah belum maksimal lakukan pemerataan ekonomi
Merdeka.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengingatkan aspek pemerataan ekonomi harus segera dilakukan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Saat ini masih banyak masyarakat Indonesia di daerah masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kebijakan Moneter, Fiskal dan Publik, Haryadi B. Sukamdani, mengatakan meski pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh sebesar 6,4 persen tahun ini, namun sasaran pertumbuhan yang tinggi tersebut belum menjadi jaminan adanya pemerataan.
"Hal ini harus menjadi perhatian bersama baik pemerintah maupun dunia usaha," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com di Jakarta, Sabtu (20/4).
-
Dimana angka kemiskinan Kaltim berada? Provinsi Kaltim masuk dalam 18 Provinsi yang angka kemiskinannya berada di bawah nasional dan menempati posisi kedelapan dengan tingkat kemiskinan terendah.
-
Di mana desa miskin itu berada? Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa capaian Banyuwangi terkait kemiskinan ekstrem? “Kemiskinan ekstrem di Banyuwangi sudah bagus berada di angka 0,43 persen. Ini lebih rendah dibandingkan angka nasional sebesar 1,12 persen,“ kata Menko, didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat meninjau pemberian Bantuan Cadangan Pangan di Kantor Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Jumat (8/4).
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
Kadin mencatat masih terdapat beberapa permasalahan yang dinilai akan menghambat pemerataan ini. Salah satunya dalam kebijakan fiskal di mana beban subsidi energi dianggap masih terlalu besar. Diproyeksikan selama tahun 2012 beban subsidi energi mencapai Rp 300 triliun.
"Kami khawatirkan beban subsidi energi yang tinggi dapat merusak struktur APBN menjadi tidak sehat dan justru konsumtif, di sisi lain infrastruktur kita belum mampu mengimbangi tingginya pertumbuhan," lanjut Haryadi.
Rendahnya realisasi belanja modal pada anggaran Kementerian/Lembaga, lanjutnya, juga dinilai akan menghambat percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, Kadin berharap pemerintah dapat segera memperbaiki sistem manajemen anggaran dan memotong rantai birokrasi yang tidak perlu, agar proses lebih efektif dan efisien.
Berdasarkan catatan Kadin pada tahun 2010, penyerapan belanja modal hanya mencapai 84,49 persen atau sekitar Rp 80,29 triliun dari alokasi sebesar Rp 95,02 triliun. Sementara, dalam APBN perubahan 2011 pemerintah meningkatkan alokasi belanja modal menjadi Rp 140,95 triliun.
"Penyebab rendahnya penyerapan karena kementerian tidak mampu membelanjakan anggarannya secara optimal. Selain kualitas penyerapannya yang kurang baik, karena seringkali menumpuk di akhir tahun," ungkap Haryadi.
Sementara dalam kebijakan moneter, juga menyisakan permasalahan, antara lain, tingginya biaya pengendalian laju inflasi tahun lalu yang mencapai 4,3 persen. Hal ini dikarenakan dari sisi bank sentral 'diuntungkan' oleh pelemahan kurs rupiah yang tajam terhadap dolar AS, sehingga membantu potensi sumbangan inflasi dari sisi impor.
Menurut Kadin, jika Bank Indonesia (BI) ingin mendorong penguatan kurs rupiah melalui intervensi, maka permintaan barang impor akan semakin membesar, sementara ekspor tertekan. "Tapi bank sentral terkesan masih membiarkan kurs rupiah melemah untuk menahan laju impor," lanjut Haryadi.
Permasalahan lain dalam kebijakan moneter ini, terkait tingkat bunga pinjaman bank yang masih relatif tinggi sehingga menyulitkan pengusaha untuk mengembangkan usahanya. Dengan adanya penurunan BI rate, diharapkan menjadi momentum bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kreditnya sehingga menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi nasional. (mdk/bmo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMalam puncak Semarak Kemerdekaan HUT RI ke-79 ini sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaDalam Mukernas itu juga dilakukan pembahasan apakah partainya akan gabung ke pemerintahan mendatang atau tidak.
Baca SelengkapnyaDalam persidangan ini dibahas isu-isu sosial ekonomi di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca Selengkapnya