Pemerintah Ingin Buy Back Saham Indosat, Ini Saran Chris Kanter
Merdeka.com - Keinginan pemerintah Jokowi-JK untuk membeli kembali atau buyback saham di PT Indosat Tbk (ISAT) dinilai belum memiliki waktu yang tepat. Ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan terkait buyback saham perusahaan telekomunikasi ini.
Ini diungkapkan Direktur Utama PT Indosat Tbk Chris Kanter saat dikonfirmasi Liputan6.com, yang telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, pada Kamis (30/11).
Chris menyebut, dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang dilaporkan kepada Presiden. Hal ini mengingat pemerintah masih berstatus pemegang saham Indosat dengan kepemilikan 14,3 persen.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Kenapa BP Tapera tidak boleh investasi di saham? BP Tapera pilih investasi yang fixed income sehingga uang para peserta tidak berkurang Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menegaskan, pemupukan dana peserta tidak diinvestasikan di saham. BP Tapera memilih investasi pada instrumen-instrumen yang bersifat fixed income. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
-
Apa dampak sentimen negatif pada saham? Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang. Mereka mungkin sesegera mungkin menjual sahamnya. Dengan pasokan saham berlebih, harga yang ditawarkan otomatis akan turun.
-
Kenapa Pertalite dihapus? Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi.
-
Kenapa Pertalite diklaim dihapus? Beredar unggahan di media sosial yang mengeklaim bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dihapus pada Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. Berikut narasinya: '1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila, Kanjuruhan berdarah. Rakyat dibunuhi.17 Agustus Hari Kemerdekaan, pertalite dihapus.Rezim Jokowi anti sejarah! Ini penghinaan pada bangsa Indonesia.'
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
Laporan mulai dari perubahan dalam jajaran manajemen Indosat, rencana bisnis perusahaan di masa depan hingga membahas kemungkinan pembelian kembali saham Indosat oleh pemerintah.
"Jadi saya memberikan update kepada Presiden, salah satunya yang sudah direncanakan yakni kemungkinan pembelian kembali sebagian saham di Indosat," jelas dia, Jumat (30/11).
Dalam laporannya, dia menyarankan kepada Presiden sebaiknya tak mengambil langkah buyback saham Indosat pada saat ini. Nilai perusahaan saat ini sudah turun jauh dibanding saat dibeli Qatar Telecom.
Kalaupun misalkan pemerintah bisa membeli saham dengan nilai yang disetujui oleh Qatar atau di atas pasar, transaksi tersebut berpotensi akan merugikan negara.
"Saya jelaskan bahwa posisi sekarang market cap Indosat yang dulu USD 3,3 miliar, sekarang cuma sekitar USD 1 miliar. Jadi kalau pemerintah membeli dengan harga dasar pemegang saham tidak mau menjual," tutur dia.
Hal lain, kata dia, terkait dengan jumlah pelanggan Indosat di Indonesia merupakan yang terbesar dalam grup 11 perusahaan yang dimiliki Qatar. Jumlahnya mencapai 40 persen dari total seluruh pelanggan di dunia.
Chris mengaku telah memfasilitasi pemerintah terkait rencana pembelian saham ini untuk bertemu dengan pemegang saham dari Qatar guna menyampaikan niat buyback Indosat Ooredoo, namun dari pihak Qatar memang tidak memiliki rencana untuk menjual.
"Saya sampai beberapa bulan lalu sudah antar Menteri BUMN dan juga upaya ke Doha," jelasnya.
Bahkan sebaliknya saat ini investor justru menyetujui rencana perusahaan untuk meningkatkan nilai belanja modal secara masif agar bisa berkembang lebih cepat dan menghadapi persaingan bisnis.
Sebagai informasi, Indonesia menjual 41,94 persen saham Indosat kepada Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd. (STT) dengan harga USD 627 juta pada 2002. Usai itu, STT melepas kepemilikannya ke ke Qatar Telecom (sekarang Ooredoo).
Reporter: Nurmayanti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.
Baca SelengkapnyaPresident Director and CEO Indosat, Vikram Sinha dilaporkan membeli saham Indosat sebanyak 2.183.000 lembar saham.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaArya menjamin MIND ID telah mengantongi modal untuk melakukan akuisisi saham Vale Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski begitu pemerintah telah mempertimbangkan agar aset Tommy itu bisa dibeli oleh institusi.
Baca SelengkapnyaSaid mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.
Baca SelengkapnyaDPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru
Baca SelengkapnyaArsjad diumumkan sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud pada Selasa 4 September 2023.
Baca SelengkapnyaIndustri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah menilai, fenomena ini sudah menjadi tantangan dari tahun ke tahun.
Baca Selengkapnya