Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selain listrik, pemerintah naikkan besaran subsidi Solar menjadi Rp 1.000 per liter

Selain listrik, pemerintah naikkan besaran subsidi Solar menjadi Rp 1.000 per liter Sri Mulyani. ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Pemerintah akan menambah alokasi subsidi untuk solar menjadi Rp 1.000 per liter dari sebelumnya Rp 500 per liter. Bersamaan dengan hal tersebut pemerintah juga berencana menambah subsidi listrik untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Penambahan tersebut karena adanya rencana pemerintah menambah 1 juta sambungan pada pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA. "Akan dilakukan tambahan alokasi bagi subsidi listrik untuk PLN dikarenakan akan ada tambahan sambungan baru untuk 1 juta tambahan pelanggan rumah tangga 450 VA," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantornya, Jakarta, Senin (12/3).

Menteri Sri Mulyani mengatakan pihaknya akan menghitung kembali kebutuhan alokasi dana yang akan dialokasikan untuk penambahan sambungan 1 juta pelanggan tersebut. Di mana, sebelumnya, pemerintah menargetkan penambahan sambungan hanya untuk 23,1 juta pelanggan.

Orang lain juga bertanya?

"Sebelumnya di 2018 ini dianggarkan untuk 23,1 juta pelanggan dan nanti akan ada tambahan jadi 24,1 juta pelanggan. Jadi kita akan menghitung berapa jumlahnya untuk kebutuhan PLN menambah 1 juta pelanggan," jelasnya.

Menteri Sri Mulyani menambahkan untuk subsidi listrik, PLN juga akan mendapatkan capping (pembatasan) dari harga DMO (Domestic Market Obligation) batubara sebesar USD 70 per ton. "Saat ini harga dipasaran mencapai 100,69 USD per ton. Tentu ada implikasi terhadap penerimaan perusahaan dan pajak, tapi tetap menjaga APBN defisit 2,19 persen," jelasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, pemerintah belum berencana mengubah postur APBN meskipun ada rencana menaikkan subsidi pada berbagai sektor seperti solar dan listrik. "Sambil jalan saja, nanti ada laporan semester I, jadi belum APBN-P. Ikut mekanismenya saja. Sabar masih bulan Maret. Yang penting kita stabilkan daya beli masyarakat, tidak ada gejolak inflasi. Jadi jangan ke mana-mana. Jadi kan memang di UU APBN subsidi basisnya realisasi tapi tetap kita kendalikan," jelasnya.

"Nambah subsidi satu sisi. Kita kan belum tahu perkembangan harga minyak. Di satu sisi pendapatan kita juga naik dari PNBP dan migas dan hitungan kita tetap positif. Kalau kita tidak keluarkan buat subsidi, positifnya lebih banyak lagi. Tapi negara kan harus mendukung masyarakat sedikit mengendalikan daya beli masyarakat dengan memberikan kebijakan menengah ke bawah," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Siapkan Anggaran Subsidi BBM, LPG dan Listrik Rp251 Triliun di Tahun 2024
Pemerintah Siapkan Anggaran Subsidi BBM, LPG dan Listrik Rp251 Triliun di Tahun 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran tersebut disiapkan demi menjaga stabilitas harga energi.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Naik, Subsidi Listrik di 2024 Membengkak Jadi Rp75,8 Triliun
Konsumsi Naik, Subsidi Listrik di 2024 Membengkak Jadi Rp75,8 Triliun

Dalam RAPBN 2024, subsidi dan kompensasi untuk BBM, gas Elpiji dan listrik sebesar Rp329,9 triliun.

Baca Selengkapnya
Alokasi Subsidi dan Kompensasi Tembus Rp525 Triliun di RAPBN 2025, Digunakan untuk Subsidi Solar Hingga Bunga KUR
Alokasi Subsidi dan Kompensasi Tembus Rp525 Triliun di RAPBN 2025, Digunakan untuk Subsidi Solar Hingga Bunga KUR

Pemerintah akan terus memberikan subsidi untuk LPG 3 Kg, solar, minyak tanah, dan listrik, khususnya untuk rumah tangga miskin dan rentan.

Baca Selengkapnya
Siap-siap, Pemerintah Perketat Pembelian Solar untuk Jenis Kendaraan Tertentu
Siap-siap, Pemerintah Perketat Pembelian Solar untuk Jenis Kendaraan Tertentu

Pemerintah akan memperketat penjualan solar bersubsidi.

Baca Selengkapnya
Harga Solar Seharusnya Rp12.100 per Liter, Pemerintah Bakal Beri Subsidi Rp3.000 per Liter di 2025
Harga Solar Seharusnya Rp12.100 per Liter, Pemerintah Bakal Beri Subsidi Rp3.000 per Liter di 2025

Arifin mengatakan perlu peran BPH Migas dan PT Pertamina, sekaligus pemerintah daerah dalam pengendalian dan pengawasan BBM bersubsidi melalui digitalisasi.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Menteri Bahlil Pangkas Kuota Solar Subsidi untuk Tahun 2025
Siap-Siap, Menteri Bahlil Pangkas Kuota Solar Subsidi untuk Tahun 2025

Bahlil mengatakan bahwa penurunan ini didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Potong Anggaran Subsidi Listrik Tahun Ini
Pemerintah Bakal Potong Anggaran Subsidi Listrik Tahun Ini

Kementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Siapkan Dana Rp7,3 Triliun untuk Subsidi Sepeda Motor Listrik
Pemerintah Siapkan Dana Rp7,3 Triliun untuk Subsidi Sepeda Motor Listrik

Subsidi tersebut mencakup penjualan 800 ribu sepeda motor listrik baru dan konversi 200 ribu sepeda motor bermesin pembakaran.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Usul Subsidi Listrik Tahun 2025 Rp88,36 Triliun
Pemerintah Usul Subsidi Listrik Tahun 2025 Rp88,36 Triliun

Usulan subsidi tarif listrik juga mengacu pada nilai tukar sebesar Rp15.300-Rp16.000 per USD.

Baca Selengkapnya
Anggaran Subsidi BBM Hingga LPG 3 Kg di 2025 Ditetapkan Sebesar Rp394 Triliun
Anggaran Subsidi BBM Hingga LPG 3 Kg di 2025 Ditetapkan Sebesar Rp394 Triliun

Untuk subsidi dan kompensasi energi disiapkan pagu sebesar Rp394,3 triliun, tumbuh 17,8 persen dari pagu 2024 yang sebesar Rp334,8 triliun

Baca Selengkapnya
Tak Semua Kendaraan Boleh Beli Solar Subsidi, Pemerintah Ungkap Alasan Begini
Tak Semua Kendaraan Boleh Beli Solar Subsidi, Pemerintah Ungkap Alasan Begini

Pembatasan konsumen Solar subsidi ini nantinya akan diatur langsung di dalam peraturan presiden.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Usul Subsidi BBM 19,99 Juta Kiloliter di Tahun 2025
Pemerintah Usul Subsidi BBM 19,99 Juta Kiloliter di Tahun 2025

Subsidi BBM terdiri dari minyak tanah dan minyak solar sebesar 18,33 sampai dengan 19,44 juta kiloliter.

Baca Selengkapnya