Selain listrik, pemerintah naikkan besaran subsidi Solar menjadi Rp 1.000 per liter
Merdeka.com - Pemerintah akan menambah alokasi subsidi untuk solar menjadi Rp 1.000 per liter dari sebelumnya Rp 500 per liter. Bersamaan dengan hal tersebut pemerintah juga berencana menambah subsidi listrik untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Penambahan tersebut karena adanya rencana pemerintah menambah 1 juta sambungan pada pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA. "Akan dilakukan tambahan alokasi bagi subsidi listrik untuk PLN dikarenakan akan ada tambahan sambungan baru untuk 1 juta tambahan pelanggan rumah tangga 450 VA," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantornya, Jakarta, Senin (12/3).
Menteri Sri Mulyani mengatakan pihaknya akan menghitung kembali kebutuhan alokasi dana yang akan dialokasikan untuk penambahan sambungan 1 juta pelanggan tersebut. Di mana, sebelumnya, pemerintah menargetkan penambahan sambungan hanya untuk 23,1 juta pelanggan.
-
Kenapa subsidi energi penting? 'Subsidi ini selalu menjadi hal yang penting untuk negara kita ini, karena dengan subsidi maka pemerintah ini memang bisa hadir langsung untuk masyarakat dan membantu masyarakat menghadapi gejolak harga, ketersediaan pasokan, dan lain sebagainya,' tambah Isa dalam sambutannya pada acara tersebut.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN akan mengembangkan Hydropower di Indonesia? PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Kapan Pertamina menyalurkan subsidi energi? Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT).
-
Apa target PLN dalam bauran energi tahun 2040? Sementara itu, total tambahan kapasitas pembangkit hingga 2040 adalah 86 GW, dengan rasio 75 persen berasal dari pembangkit EBT dan 25 persen dari pembangkit berbasis gas.
"Sebelumnya di 2018 ini dianggarkan untuk 23,1 juta pelanggan dan nanti akan ada tambahan jadi 24,1 juta pelanggan. Jadi kita akan menghitung berapa jumlahnya untuk kebutuhan PLN menambah 1 juta pelanggan," jelasnya.
Menteri Sri Mulyani menambahkan untuk subsidi listrik, PLN juga akan mendapatkan capping (pembatasan) dari harga DMO (Domestic Market Obligation) batubara sebesar USD 70 per ton. "Saat ini harga dipasaran mencapai 100,69 USD per ton. Tentu ada implikasi terhadap penerimaan perusahaan dan pajak, tapi tetap menjaga APBN defisit 2,19 persen," jelasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, pemerintah belum berencana mengubah postur APBN meskipun ada rencana menaikkan subsidi pada berbagai sektor seperti solar dan listrik. "Sambil jalan saja, nanti ada laporan semester I, jadi belum APBN-P. Ikut mekanismenya saja. Sabar masih bulan Maret. Yang penting kita stabilkan daya beli masyarakat, tidak ada gejolak inflasi. Jadi jangan ke mana-mana. Jadi kan memang di UU APBN subsidi basisnya realisasi tapi tetap kita kendalikan," jelasnya.
"Nambah subsidi satu sisi. Kita kan belum tahu perkembangan harga minyak. Di satu sisi pendapatan kita juga naik dari PNBP dan migas dan hitungan kita tetap positif. Kalau kita tidak keluarkan buat subsidi, positifnya lebih banyak lagi. Tapi negara kan harus mendukung masyarakat sedikit mengendalikan daya beli masyarakat dengan memberikan kebijakan menengah ke bawah," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran tersebut disiapkan demi menjaga stabilitas harga energi.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2024, subsidi dan kompensasi untuk BBM, gas Elpiji dan listrik sebesar Rp329,9 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan terus memberikan subsidi untuk LPG 3 Kg, solar, minyak tanah, dan listrik, khususnya untuk rumah tangga miskin dan rentan.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan memperketat penjualan solar bersubsidi.
Baca SelengkapnyaArifin mengatakan perlu peran BPH Migas dan PT Pertamina, sekaligus pemerintah daerah dalam pengendalian dan pengawasan BBM bersubsidi melalui digitalisasi.
Baca SelengkapnyaBahlil mengatakan bahwa penurunan ini didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaSubsidi tersebut mencakup penjualan 800 ribu sepeda motor listrik baru dan konversi 200 ribu sepeda motor bermesin pembakaran.
Baca SelengkapnyaUsulan subsidi tarif listrik juga mengacu pada nilai tukar sebesar Rp15.300-Rp16.000 per USD.
Baca SelengkapnyaUntuk subsidi dan kompensasi energi disiapkan pagu sebesar Rp394,3 triliun, tumbuh 17,8 persen dari pagu 2024 yang sebesar Rp334,8 triliun
Baca SelengkapnyaPembatasan konsumen Solar subsidi ini nantinya akan diatur langsung di dalam peraturan presiden.
Baca SelengkapnyaSubsidi BBM terdiri dari minyak tanah dan minyak solar sebesar 18,33 sampai dengan 19,44 juta kiloliter.
Baca Selengkapnya