Pemilik 7-Eleven jual sejumlah toko untuk lunasi utang
Merdeka.com - PT Modern Internasional secara resmi menutup seluruh gerai 7-Eleven pada 30 Juni 2017 lalu. Perusahaan berencana akan menjual sejumlah aset 7-Eleven yang haknya dimiliki oleh perseroan.
Komisaris Modern Internasional, Donny Sutanto, mengatakan penjualan aset akan digunakan untuk membayar sejumlah kewajiban perusahaan, salah satunya utang. Perusahaan telah menunjuk Colliers International Indonesia sebagai agen penjualan.
"Appraisal company yang akan menghitung berapa nilai asetnya," ujar Donny di Kantornya, Jakarta, Jumat (14/7).
-
Siapa yang menjual sebagian lahan rumah? Sebagai hasilnya, keduanya sepakat untuk memecah lahan yang mereka miliki dan menjual lebih dari sebagian lahan tersebut kepada keluarga yang sekarang menjadi tetangga.
-
Siapa yang menjual Telok Abang? Mengutip liputan6.com, para pedagang Telok Abang sudah menjual barang dagangannya sejak awal Agustus dan bahkan setelah hari kemerdekaan pun masih ramai peminatnya.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Siapa yang mendapatkan hasil penjualan barang? Hasil penjualan barang-barang karya warga binaan selanjutnya diserahkan kepada anak istri saat mereka membesuk.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Modern Internasional Chandra Wijaya, menambahkan aset yang akan dijual terdiri dari bangunan dan tanah. Beberapa di antaranya dimiliki Modern Internasional, sisanya berbentuk kontrak sewa.
Selain aset dari 7-Eleven, Modern Internasional juga berencana untuk menjual aset Fuji Film. "Kita punya aset-aset yang tidak produktif dari Fuji yang diperoleh 20-30 tahun yang lalu dan market value tinggi dan nilai pembukuannya kecil, " jelasnya.
Sebagai catatan, pada kuartal I-2017, Modern Internasional memiliki kewajiban sebesar Rp 1,38 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 1,07 triliun dan liabilitas jangka panjang sebanyak Rp 305 miliar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan yang menaungi 7-Eleven telah membentuk komite direktur independen untuk meninjau tawaran tersebut.
Baca SelengkapnyaSalah satunya yaitu waralaba asal Jepang yang sangat diganderungi anak-anak remaja.
Baca SelengkapnyaPengelolaan aset berusia ratusan tahun agar memiliki nilai manfaat lebih seusai zaman.
Baca SelengkapnyaLangkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.
Baca SelengkapnyaAlvin Gozali menyadari bisnis tekstil sudah mulai kehilangan masa kejayaannya.
Baca SelengkapnyaPutusan Pengadilan Niaga Surabaya menyatakan pailit mantan kepada Puteri Indonesia Persahabatan 2002.
Baca SelengkapnyaRencana divestasi empat anak perusahaan tersebut telah masuk dalam road map hingga 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaSejumlah karyawan Indofarma dilaporkan harus berutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaSatgas BLBI akan terus melakukan upaya berkelanjutan untuk memastikan pengembalian hak tagih.
Baca SelengkapnyaAstra International Tbk mengakuisisi 100 persen kepemilikan saham OLX Indonesia per Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca Selengkapnya