Pengusaha prediksi penerimaan pajak tahun ini hanya 85 persen dari target
Merdeka.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani memperkirakan penerimaan setoran pajak hingga akhir tahun tak bakal tercapai. Menurutnya, setoran pajak hanya mencapai 85 persen dari target yang dipatok dalam APBN-P 2017 sebesar Rp 1.283,6 triliun.
Hingga 31 Oktober 2017, penerimaan pajak tercatat baru mencapai Rp 876,56 triliun. Artinya pemerintah harus kerja keras mengumpulkan Rp 407,03 triliun lagi.
"Dari pengusaha saya rasa targetnya akan sulit dicapai, yang kalau kita lihat mungkin 84-85 persen maksimum dari target," ujar Rosan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (16/11).
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Apa itu Pajak Progresif? Sementara itu, pajak progresif adalah biaya yang harus dibayarkan jika seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan, dimana total pajak akan bertambah seiring dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
-
Kenapa pajak penting? Karena peranannya, pajak banyak diberlakukan di berbagai negara, tak hanya di Indonesia.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Mengapa KKP mengajukan anggaran tambahan? Jika disetujui, anggaran KKP pada tahun depan mencapai Rp 7,62 triliun, meningkat dari anggaran sebelumnya sebesar Rp 6,9 triliun.
Rosan menegaskan, pemerintah terlalu ambisius dalam mengejar target pajak tahun ini. Padahal, lanjutnya, kenaikan setoran pajak relatif tidak terlalu tinggi.
"Soalnya walaupun lompatannya secara rata-rata mungkin hampir sama dibandingkan tahun sebelumnya, akan tetap angkanya setiap tahunya selalu mengalami kenaikan," tegasnya.
Namun, dia optimis penerimaan pajak tahun depan bisa tercapai asalkan pemerintah bekerja lebih keras lagi. "Kalau tahun depan akan menjadi lebih baik tapi kalau tahun ini saya rasa cukup lumayan karena waktunya tinggal sedikit," jelas Rosan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaPajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaTotal pendapatan negara pada tahun 2025 terdiri dari penerimaan perpajakan yaitu dari pajak dan cukai sebesar Rp2.490,9 triliun.
Baca SelengkapnyaHingga akhir April 2024, pemerintah telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp624,19 triliun.
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaHingga September 2023, penerimaan pajak capai Rp1.387,78 Triliun.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaTerdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.
Baca Selengkapnya