Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengusaha semringah Rusia buka akses untuk kelapa sawit Indonesia

Pengusaha semringah Rusia buka akses untuk kelapa sawit Indonesia rosan roeslani. ©2015 kadin-indonesia.or.id

Merdeka.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani menyebut bahwa Republik Federasi Rusia merupakan salah satu mitra dagang utama Republik Indonesia (RI) di Kawasan Eropa Timur dan Tengah.

Rosan mengapresiasi kebijakan konstruktif Presiden Rusia, Vladimir Putin terhadap produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang dinilai akan menguntungkan Indonesia.

"Kadin mengapresiasi kebijakan Presiden Putin yang tetap membuka akses pasarnya untuk minyak sawit mentah. Indonesia adalah pengekspor minyak sawit terbesar di dunia," kata Rosan di sela kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sochi, Republik Federasi Rusia dalam keterangannya, Sabtu (21/5).

Orang lain juga bertanya?

Rosan berada di Sochi untuk mendampingi Presiden Jokowi bertemu kalangan dunia usaha. Bersama Deputi Pertama Menteri Pembangunan Ekonomi Federasi Rusia, Alexey Likhachev, Rosan juga akan memandu diskusi bertajuk 'Towards New Asean-Russia Economic Partnership: Essential Tools, Mechanisms, and Drivers of Growth' pada Forum Bisnis Asean-Rusia di Sochi.

Menurut Rosan, ekspor minyak sawit mentah Indonesia ke Rusia mencapai USD 480 juta atau sekitar 50 persen dari total perdagangan bilateral senilai USD 1,98 miliar, pada tahun 2015.

"Minyak sawit menjadi primadona di Rusia. Kesempatan ini jelas akan memberikan manfaat nyata bagi petani kelapa sawit di Indonesia," kata dia.

Dia mengatakan, selain minyak sawit, ekspor Indonesia ke Rusia terdiri atas perabotan, ikan, cokelat, mentega, teh, dan kopi. Sebaliknya, produk yang diimpor Indonesia dari Rusia mencakup alat utama sistem persenjataan (Alutsista), besi baja, pupuk, logam, karet sintetis, dan aluminium.

Data Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) menyebut, Rusia termasuk salah satu investor asing cukup besar di Indonesia dengan total investasi sebesar USD 1,01 juta pada tahun 2015.

Sektor unggulan investasi Rusia di Indonesia adalah perhotelan dan restoran. Turis Rusia yang berkunjung ke Indonesia menempati posisi lima terbesar bagi turis asal Eropa. Pada 2015, sebanyak 100 ribu wisatawan Rusia mengunjungi Indonesia.

"Pengusaha Rusia menunjukkan minat untuk berinvestasi di bidang pembangunan infrastruktur, pertambangan, dan energi. Investasi langsung Rusia perlu ditingkatkan karena mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir," kata Rosan.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengusaha Kecewa Kinerja Industri Sawit Menurun Tahun Ini
Pengusaha Kecewa Kinerja Industri Sawit Menurun Tahun Ini

Kinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.

Baca Selengkapnya
Kunjungan Prabowo ke Luar Negeri Buka Peluang Indonesia Masuk Pasar Eropa dan Timur Tengah
Kunjungan Prabowo ke Luar Negeri Buka Peluang Indonesia Masuk Pasar Eropa dan Timur Tengah

Akses pasar menjadi salah satu kunci yang harus dimanfaatkan Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Didatangi 10 Orang dari Pemerintahan Kenya, Ada Apa?
Menko Luhut Didatangi 10 Orang dari Pemerintahan Kenya, Ada Apa?

"Ini juga menyangkut UMKM, karena mereka juga minta tekstil, kelapa sawit dan macam-macam untuk diekspor ke mereka," kata Luhut.

Baca Selengkapnya
Terbang ke Rusia, Airlangga Dorong Kerja Sama Ekonomi
Terbang ke Rusia, Airlangga Dorong Kerja Sama Ekonomi

Airlangga menegaskan, Indonesia juga terus mendorong peningkatan nilai ekspor minyak sawit.

Baca Selengkapnya
Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024: Optimalkan Potensi Kelapa Sawit Solusi Energi Terbarukan
Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024: Optimalkan Potensi Kelapa Sawit Solusi Energi Terbarukan

Dalam rangkaian acara Bunex kali ini juga digelar Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh pelbagai narasumber yang kompeten

Baca Selengkapnya
Kebijakan Harga Gas Murah Diperpanjang, Pengusaha: Hilirisasi Bakal Tumbuh dan Beri Tambahan Devisa ke Negara
Kebijakan Harga Gas Murah Diperpanjang, Pengusaha: Hilirisasi Bakal Tumbuh dan Beri Tambahan Devisa ke Negara

Sejak Kebijakan HGBT dijalankan pada 2020, terjadi kenaikan volume ekspor oleokimia sebanyak 3,87 juta ton pada 2020, lalu 4,19 juta ton pada 2021.

Baca Selengkapnya
Diminati Pengusaha Asal Malaysia, Pabrik Minyak Makan Merah Diyakini Tak Bakal Merugi
Diminati Pengusaha Asal Malaysia, Pabrik Minyak Makan Merah Diyakini Tak Bakal Merugi

Mengenai manfaat ekonomi, Teten menyatakan bahwa minyak makan merah ini dapat menjadi langkah maju bagi para petani sawit.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia Milik Para Konglomerat
Perusahaan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia Milik Para Konglomerat

Indonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara pengekspor terbesar kelapa sawit dan turunannya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Presiden Sri Lanka di China, Minta Akses Pasar Minyak Sawit Kembali Dibuka
Jokowi Bertemu Presiden Sri Lanka di China, Minta Akses Pasar Minyak Sawit Kembali Dibuka

Presiden Jokowi dan Presiden Wickremesinghe membahas peningkatan kerja sama kedua negara di pelbagai bidang.

Baca Selengkapnya
Ekspor Kelapa Sawit ke Eropa Makin Turun, Pengusaha Bidik Pasar China Hingga Rusia
Ekspor Kelapa Sawit ke Eropa Makin Turun, Pengusaha Bidik Pasar China Hingga Rusia

Ekspor komoditas sawit ke Uni Eropa menurun menjadi 4,9 ton di 2020. Kemudian penurunan ekspor sawit terus terjadi di tahun 2022 menjadi 4,1 juta ton.

Baca Selengkapnya
Kemenkop UKM Gandeng RSPO Kembangkan Koperasi Petani Sawit di Indonesia
Kemenkop UKM Gandeng RSPO Kembangkan Koperasi Petani Sawit di Indonesia

Menkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.

Baca Selengkapnya