Perjalanan Bisnis Alfamart Hingga Buka Toko di Filipina, tapi Kini Tutup Ratusan Gerai
Perusahaan ini didirikan Djoko Susanto dan keluarga, yang kemudian menjual mayoritas kepemilikannya kepada PT HM Sampoerna Tbk.
Kabar mengejutkan datang dari gerai ritel Alfamart. Merek ternama jaringan minimarket tersebut dikabarkan menutup ratusan gerai di sepanjang tahun 2024.
Padahal, Alfamart menjadi salah satu minimarket yang cukup populer di Indonesia. Bahkan, masyarakat dapat dengan mudahnya menemukan gerai Alfamart saat berpergian ke luar kota.
Berikut sejarah perjalanan minimarket Alfamart:
Melansir laman resmi perusahaan, Selasa (17/12), gerai pertama kali berdiri sebagai perusahaan dagang aneka produk pada 1989 silam dengan nama Alfa Minimart.
Perusahaan ini didirikan Djoko Susanto dan keluarga, yang kemudian menjual mayoritas kepemilikannya kepada PT HM Sampoerna Tbk. pada bulan Desember di tahun yang sama.
Pada 2002, perusahaan sebanyak 141 gerai Alfa minimart diakuisisi dan berganti nama menjadi Alfamart hingga sekarang. Dari sana bisnis Alfamart terus berkembang. Bahkan, pada 2009 manajemen melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Di tahun yang sama, bisnis Alfamart mulai memasuki pasar Bali. Saat itu, total jumlah gerai Alfamart yang beroperasi lebih dari 3.300 unit.
Masuk Pasar Filipina
Pada 2013, manajemen Alfamart melakukan akuisisi tambahan saham PT Midi Utama Indonesia Tbk, dengan perubahan nilai nominal saham dari Rp100 menjadi Rp10 per lembar. Selain itu, manajemen juga mendirikan anak perusahaan Alfamart Retail Asia Pte. Ltd. dan mulai memasuki pasar Jambi, Pekanbaru dan Banjarmasin.
Setahun kemudian, manajemen Alfamart memasuki pasar Filipina. Startegi bisnis dilakukan dengan usaha patungan melalui anak perusahaan Alfamart Retail Asia Pte. Ltd., mendirikan Alfamart Trading Philippines Inc. yang berkedudukan di Filipina.
Pada, 2016 Manajemen Alfamart meluncurkan AlfaMind, virtual store pertama di Indonesia dengan teknologi Augmented Reality.
Berkat kejelian menangkap pasar, aktivitas bisnis perusahaan ini berjalan sukses, pada 2023 gerai Alfamart di Filipina lebih dari 1.600 unit dengan total 4 gudang. Sementara total gerai Alfamart beroperasi di Indonesia sebanyak 19.087 unit.
Tutup Ratusan Gerai
Sebelumnya, Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Solihin membenarkan informasi terkait ratusan gerai Alfamart tutup sepanjang tahun ini. Secara rinci, jumlah toko Alfamart yang tutup tahun ini berkisar 300 hingga 400 unit yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
"Iya memang jumlah toko tutup ratusan, 300 sampai 400 di sepanjang tahun ini," ujar Solihin saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Minggu (15/12).
Namun, ditekankannya jumlah toko milik Alfamart yang baru buka jauh lebih besar. Dalam catatannya, toko baru Alfamart yang baru dibuka mencapai sekitar 1.000 unit di tahun ini.
"Walaupun ratusan toko tutup, toko yang buka lebih daripada seribuan lah, gitu lho. Tapi kita ekspansi loh, yang buka lebih daripada seribuan lah, gitu loh," tegas dia.
Ia menyebut alasan penutupan ratusan toko Alfamart sendiri beragam. Umumnya terkait perpanjangan harga sewa uang mengalami kenaikan drastis.
Secara umum, penutupan toko tersebut masih dalam batas wajar. Dengan ini, Solihin menegaskan bahwa bisnis Alfamart masih tetap ekspansi.