Perjalanan Karier Ari Askhara, Dirut Garuda Indonesia yang Dicopot Erick Thohir
Merdeka.com - Karier I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia berakhir setelah dirinya dipecat oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Ia tersandung kasus penyelundupan komponen motor Harley Davidson dan dua buah sepeda Brompton.
Akibat masuknya barang selundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton, negara mengalami kerugian sebesar Rp532 juta sampai Rp1,5 miliar.
Ari Askhara bukanlah orang baru di perusahaan plat merah, Ia pernah menduduki posisi strategis di BUMN. Berikut ini karier Ari Ashkara, Dirut Garuda Indonesiayang dicopot Erick Thohir:
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Kenapa Qorry berhenti jadi pramugari Garuda? Setelah mengundurkan diri, dia mencoba-coba membuka usaha.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
Awal Karier Ari Ashkara
Ari Ashkara lahir di Jakarta, 13 Oktober 1971. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada dan pendidikan Pascasarjana (S2) Administrasi Bisnis Jurusan International Finance di Universitas Indonesia.
Perjalanan karier Ari dimulai di industri perbankan pada 1994. Saat itu ia bergabung bersama Bank Ekspor Impor Indonesia (Eksim) yang kini telah berganti nama menjadi Bank Mandiri.
Selama 11 tahun berkarir hingga tahun 2005, ia pernah menduduki posisi sebagai AVP atau Assistant Vice President di perusahaan perbankan milik negara tersebut.
Di antara 2005 hingga 2014, ia berpindah ke perusahaan multinasional, di antaranya bergabung di Deutsche Bank (Vice President), Barclays Investment Bank (Director), PetroSand Indonesia (Finance Director) dan ANZ Bank (Head of Natural Resources Indonesia).
Dirut PT Pelindo III
Karier Ari Ashkara di perusahaan plat merah terbilang cemerlang. Ia menduduki posisi sebagai Direktur Keuangan Pelindo III pada Mei 2014. Pada tahun 2016 ia juga pernah ditunjuk sebagai menjadi Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT Wijaya Karya.
Pada 4 Mei 2017 ia diangkat oleh Menteri BUMN Rini Soemarno sebagai Direktur Utama PT Pelindo III. Pelindo III adalah perusahaan yang mengelola dan membawahi 43 pelabuhan umum di 7 wilayah provinsi Indonesia.
Orang Lama di Garuda Indonesia
Kemudian Ari Ashkara ditunjuk menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia menggantikan Pahala N. Mansury. Penunjukkan ini berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 September 2018.
Di Garuda Indonesia, Ari bukanlah orang baru. Sebelum ditunjuk menjadi Dirut Garuda, ia pernah menduduki jabatan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko di maskapai nasional tersebut pada Desember 2014 hingga April 2016.
Karier Ari Ashkara menjadi bos Garuda Indonesia berakhir, setelah dirinya dipecat oleh Menteri BUMN, Erick Thohir karena tersandung kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran 1970-an yang didatangkan dari Prancis. Pemecatan tersebut usai Ari Ashkara mengaku merupakan pemilik barang selundupan tersebut.
"Saya sebagai Kementerian BUMN akan memberhentikan saudara Direktur Utama Garuda Indonesia," ujar Erick di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12).
Miliki Harta Rp37,5 Miliar
Berdasarkan laman laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang diakses Liputan6.com, Ari Ashkara yang menyelundupkan onderdil Harley Davidson memiliki harta senilai Rp37,5 miliar.
Harta Ari Ashkara terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak. Untuk harta tidak bergerak, Ari Ashkara tercatat memiliki 8 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di daerah Bogor, Bekasi, Buleleng, Denpasar, Gianyar, dan Jakarta Timur dengan nilai Rp23.275.000.000.
Untuk harta bergerak, Ari Ashkara tercatat memiliki mobil Mitsubishi Pajero Sport Jeep, Mazda 6, dan Lexus dengan nilai total Rp1.370.000.000. Harta bergerak lainnya yang dia laporkan senilai Rp95 juta.
Ari Ashkara tak tercatat memiliki surat berharga, namun dia memiliki kas atau setara kas lainnya senilai Rp10.441.339.665. Harta lainnya yang dia miliki tercatat senilai Rp2.380.000.000.
Ari Ashkara tak tercatat memiliki utang. Jadi total harta kekayaan miliknya sebesar Rp37.561.339.665. Harta tersebut berdasarkan laporan pada 28 Maret 2019 untuk periodik 2018.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencopotan ini dilakukan saat perombakan jajaran direksi Angkasa Pura II.
Baca SelengkapnyaMenurut Erick, langkah Ahok sama dengan keputusan Mahfud MD yang mundur sebagai Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaRumor penggantian Irfan dari jabatan Dirut Garuda mencuat jelang RUPSLB 15 November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Thjahja Purnama, mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina usai Mahfud juga menyatakan pengunduran diri
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengapresiasi Kejaksaan Agung yang mau berkolaborasi untuk membongkar kasus besar di perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaErick menilai keputusan Ahok mundur dari Komisaris Utama Pertamina mendukung Ganjar merupakan bentuk demokrasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, posisi Direktur Utama Angkasa Pura II dipegang Wendo Asrul Rose.
Baca SelengkapnyaPemegang saham menetapkan Direktur Operasi PT Angkasa Pura (AP) II Wendo Asrul Rose sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama AP II.
Baca SelengkapnyaJaksa juga mengenakan biaya pengganti kepada Emirsyah sebesar USD 86.367.019.
Baca SelengkapnyaGlenny pernah bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.
Baca SelengkapnyaMelalui keputusan presiden, Jokowi juga memberhentikan Arya sebagai anggota MPR RI periode 2019-2024.
Baca Selengkapnya