Pertamina tak punya hak batasi pembelian BBM
Merdeka.com - Tren yang selalu terjadi setiap menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah konsumen akan membeli BBM sebanyak-banyaknya. Masyarakat rela mengantre panjang sebelum harga BBM benar-benar naik. Kondisi ini sudah terlihat beberapa hari terakhir di beberapa daerah.
Pertamina mengaku tidak bisa membatasi pembelian BBM. Hanya saja, Pertamina mengimbau agar konsumen tidak membeli BBM terlalu berlebihan.
"Kita tidak punya hak. SIlakan beli sebanyak-banyaknya tapi itu tidak usah karena berbahaya," ujar Direktur Niaga dan Pemasaran Pertamina Hanung Budya saat sidak kesiapan jelang kenaikan harga BBM di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Jumat (21/6).
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan kualitas BBM? Pertamax Green 92 merupakan bagian dari Program Langit Biru yang dilakukan oleh Pertamina untuk meningkatkan kualitas BBM di Indonesia sesuai dengan standar internasional dan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina perlu menjamin ketersediaan BBM subsidi? 'Jadi selain memastikan transparansi data, Pertamina Patra Niaga juga terus menjamin ketersediaan produk, termasuk BBM dan LPG subsidi agar selalu tersedia. Ini menjadi komitmen kami untuk melayani, memberi, dan memenuhi kebutuhan energi disetiap kegiatan masyarakat termasuk ke wilayah pelosok,' tukas Riva.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Hanung menuturkan, lantaran tidak membatasi pembelian BBM, kebutuhan dan pasokan pun melonjak tajam. Data dari Pertamina, dalam beberapa hari terakhir kebutuhan dan pasokan BBM naik sekitar 25 persen dari kondisi normal. Bahkan, 3 hari terakhir kebutuhan mencapai 99.000-100.000 liter. Padahal, normalnya hanya 80.000 liter per hari.
Kondisi ini pada akhirnya memaksa Pertamina menambah pasokan dengan cara impor. Bisa ditebak alasan Pertamina. Dengan dalih tingginya kebutuhan, impor BBM pun semakin besar.
"Kalau kondisi normal, impor BBM per hari itu hanya 450.000 barel. Karena kondisi di atas kebutuhan normal, maka impor mencapai 1 juta barel," katanya.
Sepertinya Pertamina tidak bisa menahan impor BBM. Dengan alibi tingginya kebutuhan BBM, Pertamina pun tidak menutup kemungkinan akan menambah volume impor BBM. "Kalau tren naik lagi ya impor lagi," ucapnya.
Menurutnya, hal itu dilakukan semata-mata hanya untuk memastikan pasokan tercukupi dan penyaluran ke SPBU berjalan dengan baik. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaPertamina mengatakan bahwa suplai BBM terus dijaga di level 20 hari dan telah diamankan dari produksi kilang dan kargo dari kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaPertamina ungkap alasan tidak menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaBerbagai upaya Pertamina, tutur Nasim melanjutkan, juga berperan penting dalam menjaga ketahanan energi sekaligus menggerakkan roda ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaAngka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.
Baca SelengkapnyaProduk yang dihasilkan dari kilang sebagai bagian dari PSO juga dijaga tetap dapat terjangkau.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaHingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional sebanyak 9,9 juta kiloliter.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui kolaborasi tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan kembali mengkaji pembatasan pembelian jenis BBM.
Baca Selengkapnya