PGN tambah pelanggan industri di Karawang
Merdeka.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) kembali menambah dua pelanggan industri baru di Kawarang, Jawa Barat, pada awal April 2018. Kedua pelanggan industri itu adalah perusahaan yang memproduksi metal untuk otomotif, PT Hiruta Kogyo Indonesia dan PT Alexindo, produsen aluminium.
"Awal April ini, PT Hiruta Kogyo Indonesia beralih menggunakan gas bumi PGN dari sebelumnya menggunakan bahan bakar CNG (gas terkompresi)," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama di Jakarta, Senin (9/4).
Menurut dia, untuk mendorong daya saing, industri dituntut efisien menggunakan bahan bakar. Gas bumi menjadi salah satu energi yang efisiensi, selain juga paling bersih dan aman, ketimbang bahan bakar fosil lainnya.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Bagaimana Pertamina melakukan transisi energi? Untuk itu, Pertamina Group melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi, serta membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh pihak guna mencapai target.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Apa peran gas bumi di era transisi energi? Pengembangan pendistribusian gas bumi melalui pipa di era transisi energi sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, salah satunya adalah dengan meningkatnya penggunaan gas bumi di sektor industri,' ucapnya.
-
Kapan program konversi minyak tanah ke LPG dimulai? Program konversi minyak tanah ke tabung gas LPG 3 kg digalakan pada tahun 2007. Prosesnya berlangsung sampai bulan Juli 2010.
-
Kapan PT Pertamina Hulu Energi resmi berdiri? Pada waktu itu, perusahaan ini memiliki peran untuk mendukung operasi kilang petrokimia di Cilacap, Jawa Tengah. Di tahun 2002, AOS berubah nama menjadi PT Pertahulu Energy. 5 tahun kemudian, tepatnya pada 2007, berubah lagi menjadi PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
"Dengan beralih ke gas bumi PGN, Hiruta dapat menghemat sekitar 30 persen dibandingkan bahan bakar sebelumnya," katanya.
Rachmat mengatakan, penambahan pelanggan industri merupakan salah satu komitmen PGN terus memperluas pemanfaatan gas bumi kepada pelaku usaha.
Sebelum dua perusahaan tersebut, PGN sudah memasok gas bumi untuk sejumlah industri besar di Karawang lainnya di antaranya PT Surya Energi Parahita, PT Trigunapratama Abadi, PT Chunetsu Indonesia, dan PT Gemala Kempa Daya. "Tidak berhenti di situ saja, dalam waktu dekat, kami akan melakukan 'gas-in' (penyaluran gas) lagi ke enam industri di wilayah Karawang," ujarnya.
Rachmat menambahkan sejalan upaya pemerintah meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis penambahan pelanggan akan mendongkrak kinerja perusahaan menjadi semakin baik.
Pada 2018, menurut dia, PGN akan terus mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatannya bagi masyarakat. Sedangkan pada 2017, pipa gas PGN bertambah sepanjang 175 km dan kini mencapai total 7.453 km atau setara 80 persen pipa gas bumi hilir nasional.
Dari pipa tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke 1.730 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan usaha kecil menengah (UKM), serta 199.403 pelanggan rumah tangga.
Pelanggan itu tersebar di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Papua.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran gas bumi ke KCC Glass menjadi suatu kebanggaan bagi PGN, karena dapat memberikan dukungan terhadap perkembangan investasi sektor industri di Jateng.
Baca SelengkapnyaUntuk volume pengaliran gas eksisting untuk sektor industri komersial di wilayah Jawa Tengah sebesar 3 BBTUD atau 3 juta meter kubik per bulan.
Baca SelengkapnyaLNG dapat menjadi pertimbangan bagi industri dan ritel, apabila ada kebutuhan gas industri yang tidak terpenuhi melalui gas pipa.
Baca SelengkapnyaHotel Gumaya merupakan salah satu pelanggan komersial yang kini menggunakan gas pipa PGN.
Baca SelengkapnyaPemenuhan gas ke KCC Glass Indonesia menjadi wujud peningkatan utilisasi dari pipa Cisem dan sumur domestik di Lapangan JTB.
Baca SelengkapnyaUpaya meningkatkan volume penjualan diberbagai wilayah terus dilakukan, baik di wilayah yang tersedia jaringan maupun penetrasi infrastruktur wilayah baru.
Baca SelengkapnyaBeberapa industri besar yang saat ini menggunakan gas tersebut di antaranya PT Indofood Fortuna Makmur, PT Aroma Kopi Krim dan PT Rumah Keramik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenyediaan CNG untuk CCS menambah portofolio PTGN di wilayah Jawa Tengah dan menjadi pemacu untuk terus memperluas pasar CNG.
Baca SelengkapnyaSubholding gas juga memulai berpartisipasi dalam hilirisasi produk gas bumi di petrokimia, biometana, dan dekarbonisasi.
Baca SelengkapnyaPemenuhan gas bumi dari Sumatra sampai ke Jawa akan lebih berkelanjutan ke depannya melalui integrasi pipa transmisi.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini bertujuan untuk menyediakan alternatif pengganti gas tabung dengan memanfaatkan jargas.
Baca SelengkapnyaPGN melibatkan anak perusahaan, PT Gagas Energi Indonesia untuk menindaklanjuti kerja sama pemanfaatan Bio-CNG dengan KIS.
Baca Selengkapnya