PTBA Masih Tunggu Perpres untuk Gasifikasi Batubara jadi DME
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail mengatakan, pihaknya masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) yang masih dalam tahap penyusunan, untuk proyek gasifikasi batubara menjadi Dimetil Eter (DME). Proyek hilirisasi ini ditargetkan rampung pada 2027 mendatang.
Proyek ini ditangani 3 perusahaan, yakni PTBA sebagai penyuplai batubara, PT Pertamina sebagai offtaker, dan perusahaan asal Amerika Serikat Air Product sebagai prosesing dan penyedia teknologi.
"Nah ini yang poin yang paling penting bagi kami adalah regulasinya. Ini sampai dengan saat ini draf perpresnya ini telah dilakukan pembahasan oleh kementerian terkait dan ini menjadi salah satu syarat yang diperlukan yang harus kami penuhi agar proyek ini bisa mendorong percepatan dari DME ini," kata Arsal dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan PTBA, Senin (28/11).
-
Apa yang dibahas DPR dengan bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Kapan proyek ini akan berlangsung? Proyek tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat sistem dan kebijakan K3 di Indonesia dalam bentuk technical assistance atau bantuan teknis dari pihak KOSHA, dan akan berlangsung selama 3 tahun, yakni dari tahun 2024 sampai tahun 2026.
-
Kapan Pertamina targetkan penyelesaian penyimpanan karbon? ‘Jika semua berjalan lancar, 2030 selesai, dan penyimpanan dapat digunakan,’ kata Oki.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
Perpres ini jadi salah satu dari 6 poin progres gasifikasi batubara. Pada tahap pertama, pihaknya sudah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama proyek Coal to DME. Saat ini, prosesnya sedang menunggu penandatanganan dari Pertamina Patra Niaga.
Kemudian, pihaknya juga tengah melakukan site investigation oleh Air Product Company Indonesia (APCI) dan pembahasan side agreemt biaya lahan. Saat ini, survey geoteknik telah dilakukan di lokasi proyek Coal to DME.
"Ini juga telah dan sedang kami lakukan dan ini meng-address kesiapan di lapangan tentunya kami bersama Air Product sebagai processing company ini melakukan asesmen terhadap spesifikasi teknis land preparation di lokasi proyek Coal to DME. Ini kami lakukan secara detail, karena di sana itu lokasi tanahnya itu umumnya mengandung batu bara," sambung Arsal.
Dari sisi pelaksanaan sampling dan analisis spesifikasi batu bara Banko Tengah A, pihaknya sudah melakukan pengeboran di 32 titik hingga November 2022. Dengan target menyelesaikan pengeboran di 7 titik hingga Desember 2022.
"Kami juga sudah melaksanakan coal sampling dan analisis spesifikasi batu bara yang kami fokuskan yang kami fokuskan di blok Banko Tengah A. Ini sudah dan sedang kami lakukan dan kami sudha melakuka. Pengeboran lagi itu sudah ada 30 titik, dan ada 7 titik yang kami harapkan selesai di Desember ini," paparnya.
"Nah item ini nanti berkaitan utnuk memastikan batubara untuk IU PTBA menjadi basis median plan yang akan dibangun Air Product untuk menghasilkan DME," tambah dia.
Dari sisi penyediaan lahan, sudah ada 163,87 hektar yang disediakan untuk proyek ini. Jumlah ini setara dengan 99,9 persen dsri total 164 hektar yang dibutuhkan. Arsal optimistis pembebasan lahan ini bisa diselesaikan dalam waktu dekat.
Tak hanya itu, saat ini pihaknya tengah melakukan pengajuan eilayah proyek menjadi kawasan ekonomi khusus. Tanjung Enim yang dipilih menjadi lokasi proyek, saat ini sudah mengantongi izin sebagai kawasan industri sejak 25 Mei 2021.
"Nah simultan kami juga menyampaikan bahwa kawasan itu akan menjadi kawasan industri khsusus hilirisasi nah ini izin ini sudah dapatkan pad 2021, kami fokus sekarang untuk jadi kawasan ekonomi khusus. Ini sudah proses evaluasi rencana bisnis oleh KEK. Ini sebenarnya lebih dapat sebenarnya mengoptimalkan insentif yang ada dalam mendukung dan mensukseskan program hilirisasi ini," tukas Arsal.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan terkait relaksasi ekspor tersebut akan dibahas dulu bersama Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah rapat terbatas (ratas).
Baca SelengkapnyaPenghapusan Pertalite bukan hanya putusan satu instansi saja. Banyak hal juga yang perlu dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaGuna melakukan pembatasan pembelian Pertalite, maka harus lebih dulu menunggu Revisi Perpres 191/2014 itu terbit.
Baca SelengkapnyaPersetujuan Erick Thohir krusial lantaran Cadangan Penyangga Energi nantinya akan ditangani oleh salah satu perusahaan pelat merah, yakni PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaBenarkah Harga BBM Pertamax Naik Setelah Juni? Begini Penjelasan Menteri ESDM
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum ada rapat bahkan keputusan soal pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
Baca SelengkapnyaSKK Migas mencatat, ada sejumlah aspek yang membuat proyek Abadi Masela terhenti.
Baca SelengkapnyaPermen tentang implementasi penangkapan dan penyimpangan karbon tinggal menunggu persetujuan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menanggapi soal rencana pembatasan BBM bersubsidi dan rencana BBM baru yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu, Bahlil Lahadalia sempat menyentil proses pemenuhan syarat oleh Freeport Indonesia terkait perpanjangan IUPK.
Baca SelengkapnyaSKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.
Baca SelengkapnyaProyek pipa gas Dumai-Sei Mangkei saat ini tengah dalam proses perencanaan, dengan menyusun basic design dan masuk studi kelayakan atau feasibility study (FS).
Baca Selengkapnya