Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rizal Ramli heran BUMN banyak dapat proyek tapi keuntungan malah merosot

Rizal Ramli heran BUMN banyak dapat proyek tapi keuntungan malah merosot Rizal Ramli. ©2015 Merdeka.com/ Dian Rosadi

Merdeka.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menyoroti masalah pengelolaan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang banyak mengalami kerugian. Padahal, selama ini, banyak BUMN yang mendapatkan jatah untuk menggarap proyek-proyek pembangunan infrastruktur dari pemerintah.

Rizal mengatakan, langkah pemerintah dalam menggenjot pembangunan infrastruktur memang harus diapresiasi. Namun, ada masalah yang juga harus dibenahi dari proses pembangunan tersebut.

‎"Dalam bidang infrastruktur, kita harus fair kasih pujian ke pemerintah. Tapi bahwa dalam pelaksanaannya ada masalah. Pertama, cost-nya mahal. Kedua, dikasih kerjaannya sama BUMN," ‎ ujar dia dalam Forum Diaolog HIPMI di Jakarta, Jumat (11/5).

Namun sayangnya, lanjut Rizal, meski sudah mendapatkan proyek, masih banyak BUMN karya yang keuntungannya justru merosot.

"Di BUMN sudah pasti dapat kerjaan, pembiayaan dari negara, utangnya makin banyak, kreativitas BUMN-nya malah makin menurun. Jadi harusnya kerjaan ada, volume kerjaan naik, keuntungan naik dong. ini malah delosor.‎ Terutama itu yang dipimpin oleh preskom (presiden komisaris) Fajroel Rachman," kata dia.

Rizal bercerita saat dirinya menjadi komisaris di BUMN. Dia selalu mencari cara agar keuntungan yang diterima perusahaan plat merah tersebut terus meningkat. Sebagai contoh saat menjadi komisaris utama PT Semen Gresik pada 2006 lalu.

"Rizal Ramli jadi preskom Semen Gresik untungnya naik dari Rp 800 miliar ke Rp 3,2 triliun. Jadi preskom BNI 46, saya ubah plannya sehingga kredit growth kita dua kali rata-rata dari 12 persen naik ke 23 persen. Saya suruh revaluasi aset ada tambahan modal Rp 3,1 triliun, kredit macet kita restructure, tahun itu keuntungan BNI paling tinggi dari bank Indonesia termasuk swasta, 87 persen revenue," jelas dia.

Namun demikian, Rizal tidak mau hanya menyalahkan satu pihak saja sebagai penyebab dari permasalahan buruknya kinerja keuangan di BUMN. Menurut dia, hal ini juga harus menjadi tanggung jawab Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Nah BUMN-nya saya pikir juga ada something wrong. Pekerjaan ada, proyek pemerintah juga cukup bagus, pembayarannya telat-telat dikit tapi bayar, financing dibantu pemerintah semua, harusnya BUMN ini jadi raksasa. Ini malah utangnya naik, revenuenya makin kecil. Ini bukan salah direksi BUMN-nya, tapi menteri BUMN-nya yang harus diganti. Gitu saja kok repot," tandas dia.

Reporter: Septian Deny

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Politisi Gerindra: Hanya BUMN yang Punya Kontribusi Bisa Dapat Kucuran PMN
Politisi Gerindra: Hanya BUMN yang Punya Kontribusi Bisa Dapat Kucuran PMN

Perusahaan milik negara yang menerima insentif anggaran tersebut harus memiliki performa yang cukup baik

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Aset BUMN Naik dari Rp8.312 Triliun Jadi Rp10.402 Triliun
Erick Thohir: Aset BUMN Naik dari Rp8.312 Triliun Jadi Rp10.402 Triliun

Dari segi pendapatan, kata Erick, meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke Rp2.933 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya
Anggaran Kementerian BUMN Turun di 2025, Erick Thohir: Bagian Cobaan Bagi Kami
Anggaran Kementerian BUMN Turun di 2025, Erick Thohir: Bagian Cobaan Bagi Kami

Erick Thohir merasa persetujuan anggaran tahun depan sebagai bagian dari cobaan.

Baca Selengkapnya
BNI Proaktif Dukung Upaya Pemulihan dan Peningkatan Kinerja BUMN
BNI Proaktif Dukung Upaya Pemulihan dan Peningkatan Kinerja BUMN

Peningkatan tersebut terutama disalurkan kepada BUMN yang menjalankan fungsi strategis bagi negara seperti PLN, Pertamina, dan BULOG.

Baca Selengkapnya
Setor Dividen Rp81,5 Triliun, BUMN Diminta Perkuat Peran Pembangunan
Setor Dividen Rp81,5 Triliun, BUMN Diminta Perkuat Peran Pembangunan

BUMN juga harus memperhatikan peran pembagunan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mantan Bos BI Sebut Kontribusi BUMN Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sangat Signifikan
Mantan Bos BI Sebut Kontribusi BUMN Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sangat Signifikan

Laba konsolidasi BUMN pada 2023 mencapai Rp 292 triliun.

Baca Selengkapnya
Kredit Macet LPEI, Pengamat: Baiknya BUMN Terkonsolidasi di Satu Kementerian
Kredit Macet LPEI, Pengamat: Baiknya BUMN Terkonsolidasi di Satu Kementerian

Pengelolaan BUMN di bawah kementerian teknis tidak sejalan dengan tugas dan fungsi BUMN sebagai korporasi yang mencari profit.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pedas PDIP Cecar Erick Thohir Sentil BUMN di DPR: Banyak Koboi, Bergantung di Beringin
VIDEO: Pedas PDIP Cecar Erick Thohir Sentil BUMN di DPR: Banyak Koboi, Bergantung di Beringin

Anggota DPR Fraksi PDIP Deddy Sitorus menyinggung banyaknya koboi bermunculan jelang pergantian pemerintahan ini.

Baca Selengkapnya
BPK dan BPKP Ungkap Tantangan Perusahaan BUMN Lima Tahun ke Depan, Ini Detailnya
BPK dan BPKP Ungkap Tantangan Perusahaan BUMN Lima Tahun ke Depan, Ini Detailnya

Transformasi ekonomi yang sedang diupayakan oleh BUMN perlu dilakukan dengan perencanaan matang.

Baca Selengkapnya
Wow, Total Utang BUMN Karya ke Bank Capai Rp46,21 Triliun
Wow, Total Utang BUMN Karya ke Bank Capai Rp46,21 Triliun

Banyaknya perusahaan BUMN di bidang kontruksi terlilit utang mendorong bank melakukan mitigasi risiko dengan menghentikan kredit ke BUMN Karya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panas DPR Cecar Erick Thohir Kritik BUMN Pakai Mulut Prabowo: Kerjanya Omon-Omon!
VIDEO: Panas DPR Cecar Erick Thohir Kritik BUMN Pakai Mulut Prabowo: Kerjanya Omon-Omon!

Mufti Anam mencecar keras Menteri BUMN Erick Thohir terkait kinerja banyak perusahaan pelat merah

Baca Selengkapnya
DPR Gerindra: Pemberian PMN ke BUMN Saat Ini Berbeda, Lebih Efektif dan Tepat Sasaran
DPR Gerindra: Pemberian PMN ke BUMN Saat Ini Berbeda, Lebih Efektif dan Tepat Sasaran

Husein menyampaikan, Erick bersama Komisi VI bersepakat melakukan perubahan besar dalam pemberian PMN kepada BUMN.

Baca Selengkapnya