Sofjan Wanandi Khawatir Perang Iran dan AS Buat Harga Minyak Dunia Meroket
Merdeka.com - Pengusaha Sofjan Wanandi berharap perang antara Iran dan Amerika Serikat tidak pecah lantaran dampaknya yang diperkirakan bisa buruk ke Indonesia. Terutama dengan kenaikan harga minyak mentah seiring memuncaknya ketegangan antara kedua negara itu.
Menurut Sofjan, dampak yang signifikan diperkirakan akan dirasakan karena Indonesia masih menjadi negara pengimpor minyak.
"Saya harapkan jangan perang. Kalau perang betul, kita juga susah, subsidi kita, kita kan impor minyak banyak sekali," katanya.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Siapa yang akan dihadapi Indonesia? Selanjutnya, Jay Idzes dan rekan-rekannya akan menghadapi Jepang. Pertandingan yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 15 November itu menempatkan tim asuhan Shin Tae-yong dalam posisi yang cukup menegangkan.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Bagaimana Indonesia hadapi situasi Timur Tengah? 'Jadi kita harus move on dengan tantangan yang tidak biasa dan tentunya membutuhkan soliditas dari seluruh partai politik menghadapi ketidakpastian dunia saat ini,' jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar ini.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
Indonesia juga masih sangat bergantung pada impor karena cadangan yang sedikit dan negara belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Cadangan kita sedikit, rugi kita. Maka jangan perang. Kalau dia perang kita celaka, subsidi tambah besar," katanya.
Iran Berharap Tak Ada Perang
Pemerintah Iran tetap berharap tak ada perang di kawasan Timur Tengah setelah serangan udara militer AS menewaskan pemimpin militer Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Qasem Soleimani, di Baghdad, Irak, pada 3 Januari lalu.
"Serangan udara militer AS ini seperti declaring military war (pernyataan perang), tetapi kami akan menyikapi ancaman itu secara proporsional. Kami tidak ingin ada perang di kawasan dan akan berupaya mencegah hal demikian terjadi," kata Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad menjawab pertanyaan Antara.
Menurut Dubes Azad, serangan militer AS yang menewaskan pemimpin militer Iran merupakan langkah irasional yang membahayakan stabilitas politik dan keamanan dunia.
"Serangan itu merupakan keinginan pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Bagi kami, politik zero-sum-game tidak akan menyelesaikan masalah," tambah Azad.
Bagi Azad, pemerintah Iran akan tetap melakukan langkah yang rasional demi menjamin keamanan dan stabilitas di kawasan. Walaupun demikian, Pemerintah Iran tetap akan melakukan aksi balasan terhadap serangan udara militer AS itu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel merugikan Indonesia khususnya komoditas yang diimpor.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak akan berpengaruh besar pada harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.
Baca Selengkapnya35 persen impor minyak Indonesia disebutnya berasal dari Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaSederet potensi gangguan ekonomi akibat pecah peran Iran-Israel di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaMulai dari ancaman perubahan iklim, pelemahan ekonomi global, hingga konflik Rusia-Ukraina dan konflik Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaPerang antara Hamas versus Israel berpotensi menganggu stabilitas politik di kawasan Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, serangan rudal Iran ke Israel telah berdampak terhadap perekonomian dunia.
Baca Selengkapnya