Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tambang di laut RI harus bayar PBB, perusahaan migas asing kabur

Tambang di laut RI harus bayar PBB, perusahaan migas asing kabur pengeboran minyak lepas pantai. shutterstock

Merdeka.com - Aturan dan syarat eksplorasi minyak di Indonesia dinilai sangat rumit. Bahkan tidak sedikit perusahaan asing memilih kabur dan mencari lahan minyak di negara lain.

Kepala Bagian Humas SKK Migas, Elan Biantoro menyebut, salah satu aturan yang menyulitkan adalah perusahaan-perusahaan migas yang beroperasi di lepas pantai Indonesia tetap dikenai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Meski operasional atau pengeboran minyak di tengah laut.

"BP kena (bayar PBB) di Papua, di Blok Anam. Kemudian Niko Resources akhirnya sekarang keluar. Kejadian yang kemarin itu di offshore," ujar Elan dalam acara edukasi dan temu media, di Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/9/2015).

Orang lain juga bertanya?

Menurut Elan, Niko Resources dikenai PBB hingga ratusan juta dolar untuk ladang migas yang mereka kelola di lepas pantai. Akhirnya perusahaan migas asal Kanada itu pun memilih keluar dari Indonesia.

Tidak hanya itu, Elan juga menyebut perusahaan migas Amerika Serikat juga hengkang dari Indonesia karena ribetnya aturan non-teknis di NKRI. Namu Elan enggan menyebut nama perusahaannya.

"90 persen masalah yang mereka hadapi itu non-teknis, belum lagi gugatan-gugatan. Ada juga pecinta arwana menggugat. Dari pada masalah sama hukum mereka keluar."

Elan menjelaskan, pembayaran PBB untuk tambang lepas pantai sebenarnya overlapping. Pasalnya, daerah tersebut sudah dapat pajak pelayaran dan lain sebagainya. Belum lagi kesalahan perusahaan tambang sendiri yang salah mengisi PBB.

"Waktu mengisi formulir banyak yang salah mengenai luas wilayah tambang. Sebenarnya yang dikerjakan saja, tidak semua wilayah. Ini kemudian jadi overlapping," tegasnya.

Dengan kondisi ini, perusahaan migas asing tidak lagi melihat Indonesia sebagai gadis seksi dalam hal sumber daya alam.

"Tadinya dia menganggap Indonesia tempat investasi yang sangat menjanjikan. Begitu masuk pusing mengurusi hal-hal non teknis. Sampai ada anak buahnya yang urusan pengadilan karena dituntut sama kelompok yang pengembangbiakan ikan arwana, sekarang mereka mencari prioritas baru di negara lain," tutup Elan.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas

Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Sidang Harvey Moeis, Saksi Ungkap PT Timah 'Garap' Wilayah Abu-Abu Secara Masif
Sidang Harvey Moeis, Saksi Ungkap PT Timah 'Garap' Wilayah Abu-Abu Secara Masif

Hasil kerja sama itu pun membuat aktivitas penambangan makin masif hingga akhirnya membuat negara rugi hingga Rp300 triliun.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal

SKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi

Terjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.

Baca Selengkapnya
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III

Kendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Janjikan Insentif Pajak untuk Investor Blok Migas Baru
Pemerintah Janjikan Insentif Pajak untuk Investor Blok Migas Baru

Pemerintah terus menggalakkan penambahan wilayah kerja minyak dan gas bumi atau WK migas baru.

Baca Selengkapnya
Cemari Lingkungan dengan Sianida, Izin Usaha Perusahaan Tambang di Aceh Ditutup
Cemari Lingkungan dengan Sianida, Izin Usaha Perusahaan Tambang di Aceh Ditutup

Izin sudah dicabut sejak 12 September 2023 karena perusahaan tersebut melakukan pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Ramai Kampanye Transisi Energi, Sektor Hulu Migas Susah Cari Investasi Baru
Ramai Kampanye Transisi Energi, Sektor Hulu Migas Susah Cari Investasi Baru

Tekanan tersebut makin serius dirasakan dampaknya karena sekarang industri ini sulit mendapatkan pendanaan.

Baca Selengkapnya
Skema Cost Recovery Dinilai Bisa Dongkrak Produksi Migas Dalam Negeri
Skema Cost Recovery Dinilai Bisa Dongkrak Produksi Migas Dalam Negeri

Sumur di Indonesia sekarang sudah lebih banyak air dibandingkan minyak. Dengan demikian, untuk mengangkat minyak tersebut, membutuhkan usaha dan teknologi.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Dampak Dirasakan Perusahaan Pertambangan Jika Tak Serius Terapkan Aspek ESG
Ternyata, Ini Dampak Dirasakan Perusahaan Pertambangan Jika Tak Serius Terapkan Aspek ESG

Kegiatan pertambangan harus dilakukan ekstra hati-hati. Jangan sampai menyelamatkan manusia dari perubahan iklim, tapi membahayakan keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Ungkap Penyebab Perusahaan Asal Jerman Batal Investasi Smelter di Indonesia
Menteri ESDM Ungkap Penyebab Perusahaan Asal Jerman Batal Investasi Smelter di Indonesia

Kebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Anjlok di Juni 2023, Disumbang Mesin dan Peralatan Elektronik
Data BPS: Impor Indonesia Anjlok di Juni 2023, Disumbang Mesin dan Peralatan Elektronik

Penurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya

Baca Selengkapnya