Temu Usaha Agribisnis dalam Penas 2023 Hasilkan Sejumlah MOU
Merdeka.com - Temu Usaha Agribisnis yang merupakan salah satu rangkaian acara dalam Penas Petani Nelayan XVI, menghasilan sejumlah MOU (kesepakatan Kerjasama). Pertemuan ini dilaksanakan selama 3 hari ini, mulai dari tanggal 11-13 Juni 2023.
Ketua Temu Usaha Agribisnis Bambang Supartoko menyebutkan, MOU yang dihasilkan antara lain kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk tanaman pangan milik kelompok tani, dan kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk hortikultura milik kelompok tani.
"Juga ada MOU kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk perkebunan milik kelompok tani dan kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk perikanan dan kelautan milik kelompok tani-nelayan," ujar Bambang, Minggu (11/6).
-
Kapan pertemuan berlangsung? Pertama kali dalam sejarah, wanita tertinggi dan terpendek di dunia bertemu dalam sebuah acara minum teh untuk merayakan Hari Rekor Dunia atau Guinness World Records Day yang ke-20.
-
Siapa yang ikut tanda tangan MoU kerja sama pertanian? Pada akhir sesi pertemuan, Kedua Menteri Pertanian melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding on Agriculture Cooperation (MoU).
-
Kapan pertemuan Kemendag dengan petani tembakau? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan petani tembakau di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/8).
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
-
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan? Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas tentang kerja sama pertukaran peserta pendidikan, alih pengetahuan dan teknologi, latihan bersama, serta upaya kolaboratif dalam meningkatkan kemampuan pertahanan kedua negara.
-
Kapan Kemenkumham ikut dalam Temu Bisnis Tahap VI? Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly saat menyampaikan keynote speech pada pembukaan Temu Bisnis Tahap VI, di JIExpo Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Bambang menjelaskan, kegiatan ini memang bertujuan untuk mempertemukan petani-nelayan dengan pihak pengusaha atau perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, perikanan dan kehutanan.
"Kerjasama untuk hasil olahan komoditas pertanian, perikanan dan kehutanan, sekaligus mempromosikan secara langsung komoditas hasil olahan komoditas pertanian, perikanan dan kehutanan," jelasnya. Selain itu, diharapkan terciptanya wahana pertukaran informasi dibidang pemasaran antara petani dan nelayan dengan pengusaha.
"Ini menjadi peluang kerjasama dalam bidang pemasaran hasil-hasil pertanian, perikanan dan kehutanan antara petani, nelayan dengan pengusaha untuk mengembangkan sistem agribisnis dan agroindustri yang saling menguntungkan," tuturnya.
Tujuan lainnya, lanjutnya, tentang ketahanan dan kemandirian pangan. Pasalnya, Temu Agribisnis ini mempunyai 3 sasaran besar. Pertama, ketersediaan pangan di negeri kita ini cukup, bahkan lebih.
"Kita bisa berswasembada, dan kita memiliki ketahanan pangan yang kuat," kata Bambang.Sasaran kedua, adalah penghasilan para petani, nelayan dan petani hutan makin ke depan makin baik, dan terus meningkat."
"Sedangkan sasaran ketiga, adalah rakyat kita yang jumlahnya sekarang lebih dari 275 juta, bisa membeli makanan, mendapatkan kecukupan pangan dengan harga yang terjangkau," imbuhnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil menyebutkan, ada MOU Upland Project PSP antara korporasi dengan mitra eksportir. Di antaranya Koperasi produsen Perwira Cipta Mandiri dengan Mitra exportir PT Java Agritech, Produk yang dikerjasamakan lada putih 40 ton (@85.000) dan lada hijau 7 ton (@25.000) dengan nilai total Rp 3.575.000.000. Kemudian Koperasi produsen Gupon Sekarlangit dengan Mitra exportir PT Hassana Boga Sejahtera Tbk melalui produk beras putih 360 ton (@14.500) dan beras merah 24 ton (@16.500).
Sementara itu, dari Bidang Kehutanan, terdapat MoU yang telah ditandatangani, yaitu : 1). CSR PT. Semen Padang dengan Hutan Kemasyarakatan Sikayan Balumulk (Kota Padang) tentang Pemberdayaan Masyarakat di HKM Sikayan Balumulk, 2). Budiman Swalayan dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Bundo Gamaran LPHN Salibutan Lubuk Alung (Produk Asam Kandis).
"Kontak bisnis dan transaksi bisnis yang telah disepakati diharapkan dapat ditindaklanjuti untuk memasarkan produk pertanian, kehutanan dan perikanan. Hal ini didorong menjadi skala yang lebih luas dan berkelanjutan, yang akhirnya dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani dan nelayan Indonesia," kata Ali.
Direktur Pembiayaan Pertanian Indah Megahwati menambahkan, temu usaha agribisnis ini menjadi kesempatan bagi petani-nelayan selaku produsen komoditas pertanian, baik dalam skala perorangan maupun kelompok untuk mempromosikan secara langsung komoditas pertanian atau hasil olahan komoditas pertanian kepada para pengusaha di bidang pertanian.
"Selain itu, terciptanya wahana pertukaran informasi di bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha di bidang pertanian," kata Indah.
Harapan lainnya, terciptanya peluang kerjasama dalam bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha untuk mengembangkan system agribisnis dan agroindustri yang saling menguntungkan.
"Dan diharapkan terjadinya kontak bisnis dan transaksi bisnis antara petani-nelayan dengan pengusaha atau perusahaan dibidang pertanian, perikanan, dan kehutanan," pungkasnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto memimpin Rapat Persiapan Gugus Tugas Reforma Agraria Summit 2023
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Sigit menekankan, salah satu deklarasi yang diinisiasi Indonesia
Baca SelengkapnyaAHY mengungkapkan, penyelenggaraan Reforma Agraria Summit nantinya akan menjadi momentum yang baik.
Baca SelengkapnyaMenunjukkan potensi besar sektor perkebunan Indonesia dalam menarik minat pelaku usaha domestik
Baca SelengkapnyaMusyawarah Nasional Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) VIII bakal digelar di Denpasar, Bali, pada 2-5 November 2023.
Baca SelengkapnyaPertemuan Asean Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF) ke-45 sukses digelar di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2-6 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKementerian ATR/BPN mengadakan FGD dalam rangka Perumusan Konsep Deklarasi Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit Karimun 2023
Baca SelengkapnyaBusiness matching ini juga mengundang industri pengguna rumput laut di sektor pangan dan nonpangan.
Baca SelengkapnyaKementan turut meluncurkan Aplikasi Perizinan Pertanian pada 1st AIFE 2023. Aplikasi ini akan menjadi pintu masuk pelayanan perizinan.
Baca SelengkapnyaMentan juga akan menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian dan Perdagangan Republik China, Tang Renjian.
Baca SelengkapnyaBanner itu menyelimuti 100 tiang monorel di jalan Rasuna Said.
Baca SelengkapnyaKesepahaman ini diharapkan dalam meningkatkan penyerapan garam dalam negeri.
Baca Selengkapnya