Transaksi Lelang Negara Meroket 3 Kali Lipat Capai Rp35 T, Ini Strateginya
Digitalisasi menjadi salah satu faktor yang meningkatkan transaksi lelang.
Transaksi Lelang Negara Meroket 3 Kali Lipat Capai Rp35 T, Ini Strateginya
Transaksi Lelang Negara Meroket 3 Kali Lipat Capai Rp35 T, Ini Strateginya
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan mencatat jumlah pokok lelang dan bea lelang yang masuk kas negara terus mengalami peningkatan sejak 2016-2022. Sepanjang tahun 2016-2022, jumlah pokok lelang naik dari Rp12 triliun menjadi Rp35 triliun. Begitu juga dengan jumlah bea lelang yang masuk terus meningkat dari Rp270 miliar hingga Rp800 miliar.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban mengatakan peningkatan kinerja lelang ini terus diimbangi dengan upaya DJKN memberikan pelayanan maksimal. Salah satunya merangcang ulang (re-engineering) proses bisnis lelang.
"Upaya ini diharapkan dapat mengoptimalkan performance layanan Portal Lelang Indonesia,"
kata Rionald dalam acara Puncak 115 Tahun Lelang Indonesia dengan tema: Semangat Kebangsaan Melandasi Lelang Menuju Pasar Dunia, di Jakarta, Selasa (18/7).
Menurutnya perbaikan dan perkembangan yang positif dalam hal pelayanan lelang ini, merupakan kerja keras dan kolaborasi kuat dengan semua pihak. Baik pihak pemangku kepentingan (stakeholder), Balai Lelang, maupun Pejabat Lelang Kelas II. Dia berharap semangat kolaborasi ini dapat terus berlanjut guna mewujudkan pengembangan lelang Indonesia yang sekelas dengan pasar lelang dunia. Rio menuturkan lelang telah hadir di Indonesia selama 115 tahun. Hal ini ditandai dengan ditetapkannya Vendu Reglement sebagai dasar pelaksanaan lelang di Indonesia sejak tanggal 28 Februari 1908 dan mulai berlaku sejak 1 April 1908. Dalam perjalanan panjangnya, DJKN Kementerian Keuangan selalu berusaha mengoptimalkan fungsi pelaksanaan lelang. Kegiatan lelang sudah berdaptasi menyesuaikan dengan perkembangan waktu dan teknologi."Salah satu upaya untuk mengoptimalkan fungsi lelang adalah melaksanakan lelang secara digital," ujar Rio.
Rio menjelaskan, transformasi digitalisasi lelang merupakan upaya untuk mewujudkan lelang yang mudah, objektif, dan aman digunakan oleh semua kalangan masyarakat.
Makanya, DJKN terus melakukan transformasi dalam digitalisasi lelang.
Sejak dibangunnya Aplikasi Lelang pada tahun 2013, DJKN secara berkesinambungan terus melakukan penyempurnaan. Pada tahun 2018, Aplikasi Lelang dikembangkan dan berganti nama menjadi Portal Lelang Indonesia.
Portal tersebut dinilai lebih fleksibel dan menjadi tempat pelaksanaan lelang yang dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Sehingga keikutsertaan peserta lelang juga semakin meningkat dan ini menjadi salah satu dampak positif dari digitalisasi lelang.
Sumber: Liputan6.com
"Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pengunjung Portal Lelang Indonesia, di mana dari tahun 2016 hingga 2022 mengalami peningkatan lebih dari 400 persen," katanya. Peningkatan keikutsertaan peserta lelang tersebut juga berdampak bagi peningkatan nilai transaksi lelang dan penerimaan negara. Rio berharap, acara puncak 115 Tahun Lelang Indonesia ini dapat menjadi sarana edukasi, komunikasi, dan sosialisasi lelang kepada masyarakat.Selain itu, juga dapat menjadi sarana tempat bertemunya penjual dan pembeli, dan sarana pertemuan berbagai komunitas sehingga dapat lebih memasyarakatkan dan memperluas pasar lelang.
Sumber: Liputan6.com Reporter: Tira Santia