Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Uni Eropa Persilakan Indonesia Bawa Sengketa Kelapa Sawit ke Forum WTO

Uni Eropa Persilakan Indonesia Bawa Sengketa Kelapa Sawit ke Forum WTO Kelapa Sawit. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia berencana akan membawa kasus kampanye hitam kelapa sawit yang dilakukan pemerintah Uni Eropa ke forum WTO. Pemerintah akan menempuh segala cara untuk menentang rencana kebijakan Uni Eropa, jika diskriminasi minyak kelapa sawit Indonesia masih diteruskan.

Menanggapi hal ini, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei, Vincent Guerend mempersilakan jika Indonesia memandang perlu membawa ke WTO.

"Jadi, langkah Indonesia itu benar, dan di negara manapun, jika ada perselisihan perdagangan memang dibawa ke WTO," kata dia, saat ditemui, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (20/3).

Menurutnya, memang WTO menjadi tempat penyelesaian bagi negara manapun yang memiliki masalah dengan perdagangan internasional. "Jika tidak setuju dengan sebuah perjanjian perdagangan, memang langkah terbaiknya adalah membawanya ke WTO," ucapnya.

"Kita sangat percaya sengketa dapat diselesaikan di WTO," imbuhnya.

Vincent pun membantah jika selama ini Uni Eropa melakukan diskriminasi terhadap produk minyak sawit asal Indonesia. Dia menegaskan bahwa Uni Eropa merupakan pasar terbuka. Uni Eropa pun tidak melakukan kampanye hitam terhadap produk minyak sawit

"Tidak sama sekali. Kami sudah mengatakan kepada Anda bahwa kami merupakan pasar yang terbuka," tegas dia.

Terkait rencana Indonesia untuk memboikot produk Uni Eropa, kata dia, hal itu tentu akan berdampak negatif bagi kedua negara. "Kalau Indonesia boikot produk UE akan menjadi lose-lose dan kita maunya ada win-win dalam sustaibalibity," imbuhnya.

Apalagi saat ini Indonesia dan Uni Eropa tengah membahas perjanjian kerja sama Indonesia-EU CEPA. "Dan dalam CEPA saya katakan sebelumnya ini berdasarkan pada kepentingan bersama dan akan menjadi win-win," ujarnya.

"Pembahasan ronde 7 kemarin dengan sangat baik dan maju ke depan. Dan kita ada bab tentang sustainability and developmet terkait fishery, palm oil, dan komoditas dan ini berat karena jadi bagian penting dalam negosiasi," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mendag Yakin Indonesia Menang Lawan Uni Eropa di WTO soal Diskriminasi Kelapa Sawit
Mendag Yakin Indonesia Menang Lawan Uni Eropa di WTO soal Diskriminasi Kelapa Sawit

Mendag meminta dukungan serta do'a masyarakat agar dilancarkan dan bisa menang dalam gugatan ini.

Baca Selengkapnya
Ambisi Luhut Ingin Bawa Indonesia Jadi Penentu Harga Nikel
Ambisi Luhut Ingin Bawa Indonesia Jadi Penentu Harga Nikel

Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan industri hilirisasi nikel di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Ekspor Kelapa Sawit ke Eropa Makin Turun, Pengusaha Bidik Pasar China Hingga Rusia
Ekspor Kelapa Sawit ke Eropa Makin Turun, Pengusaha Bidik Pasar China Hingga Rusia

Ekspor komoditas sawit ke Uni Eropa menurun menjadi 4,9 ton di 2020. Kemudian penurunan ekspor sawit terus terjadi di tahun 2022 menjadi 4,1 juta ton.

Baca Selengkapnya
Jokowi Desak Norwegia untuk Tidak Diskriminatif terhadap Produk Sawit Indonesia
Jokowi Desak Norwegia untuk Tidak Diskriminatif terhadap Produk Sawit Indonesia

Presiden memohon kepada Norwegia untuk memberi pemahaman dan persepsi yang tepat agar tidak terjadi diskriminasi terkait dengan sawit.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Didatangi 10 Orang dari Pemerintahan Kenya, Ada Apa?
Menko Luhut Didatangi 10 Orang dari Pemerintahan Kenya, Ada Apa?

"Ini juga menyangkut UMKM, karena mereka juga minta tekstil, kelapa sawit dan macam-macam untuk diekspor ke mereka," kata Luhut.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Sawit Eropa Dinilai Bikin Susah 3 Juta Petani Sawit di Dunia, Ini Alasannya
Kebijakan Sawit Eropa Dinilai Bikin Susah 3 Juta Petani Sawit di Dunia, Ini Alasannya

Petani sawit merupakan pilar penting dalam industri sawit di Indonesia karena kontribusinya sekitar 41 persen.

Baca Selengkapnya
RI Minta Belanda Bantu Jelaskan UU Anti-Deforestasi Sangat Merugikan
RI Minta Belanda Bantu Jelaskan UU Anti-Deforestasi Sangat Merugikan

Indonesia mendorong Belanda dan Prancis dalam penyelesaian perjanjian IEU-CEPA

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Tegaskan Indonesia Tak Mau Didikte Negara Lain
Di ISF 2023, Luhut Tegaskan Indonesia Tak Mau Didikte Negara Lain

Luhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Desak Norwegia untuk Tidak Diskriminatif terhadap Produk Sawit Indonesia
Jokowi Desak Norwegia untuk Tidak Diskriminatif terhadap Produk Sawit Indonesia

Jokowi dan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Andreas Bjelland Erikson bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (2/6).

Baca Selengkapnya
UU Deforestasi Uni Eropa Bakal Ganggu Kinerja Ekspor Komoditas RI
UU Deforestasi Uni Eropa Bakal Ganggu Kinerja Ekspor Komoditas RI

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan UU tersebut sangatlah diskriminatif dan merugikan bagi perdagangan komoditas di Indonesia.

Baca Selengkapnya
RI Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Tapi yang Untung Malah Malaysia & Belanda
RI Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Tapi yang Untung Malah Malaysia & Belanda

Dalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.

Baca Selengkapnya
VIDEO; Menyala Prabowo Bikin Presiden & Pengusaha Prancis Kaget, Keluarkan Silat Tegas Jaga Kekayaan RI
VIDEO; Menyala Prabowo Bikin Presiden & Pengusaha Prancis Kaget, Keluarkan Silat Tegas Jaga Kekayaan RI

Presiden Terpilih Prabowo Subianto berpidato di acara penutupan Kongres VI Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar, Sabtu (24/8/2024).

Baca Selengkapnya